TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai hanya mengoperasikan sedikit perjalanan udara saat ini akibat pandemi Covid-19.
Namun, bagi mereka yang cukup beruntung untuk menikmati penerbangan nantinya harus berhati-hati terhadap beberapa barang umum.
Melansir laman Express.co.uk, seorang ahli telah mengungkapkan bahwa ada beberapa barang umum yang dapat meningkatkan risiko penularan kuman, termasuk virus Covid-19.
Deyan Dimitrov, CEO Laundryheap menjelaskan, "berhati-hatilah saat menggunakan bantal, selimut atau menyentuh tas jinjing selama dalam perjalanan, karena semua barang ini dapat bersentuhan dengan wajahmu."
Baca juga: Pramugari Ini Ungkap Hal yang Sebaiknya Tidak Kamu Lakukan di Pesawat
Bagi beberapa pelancong, terbang dengan membawa barang-barang ini memang tak dapat dihindari.
Banyak wisatawan memilih untuk membawa tas tangan hanya karena penurunan biaya yang sering dijanjikan.
Sedangkan untuk perjalanan jarak jauh, bantal dan selimut dibutuhkan untuk perjalanan yang jauh lebih nyaman.
Untungnya, ada beberapa cara untuk memastikan barang-barang tersebut agar tetap aman.
"Pastikan kamu telah mencuci bantal dan selimut dengan pencucian panas dan beberapa disinfektan yang aman untuk mesin cuci yang disertakan dalam siklus bilas sebelum kamu bepergian," saran ahli tersebut.
Penting juga untuk mencuci bantal dan selimutmu sesegera mungkin pada saat kedatangan.
Meskipun Covid-19 hidup dalam jumlah waktu yang berbeda-beda pada permukaan yang berbeda, dengan logam merupakan salah satu jangka hidup terpanjang untuk virus, kain diperkirakan dapat menahannya hingga dua hari.
Untungnya, kain dapat dengan mudah ditangani dengan pencucian dasar, menurut NHS.
"Mencuci pakaian secara normal akan mengurangi risiko penularan. Dalam situasi tertentu, pakaian harus dicuci pada suhu yang lebih tinggi dari suhu normal dan dengan produk berbahan pemutih untuk meminimalkan risiko penularan sebanyak mungkin," kata situs web NHS.
Dimitrov juga merekomendasikan untuk membatasi penggunaan bantal dan selimut selama perjalanan.
"Hindari menggunakan bantal atau selimut perjalananmu di luar pesawat atau bandara, ini mengurangi risiko barang-barang tersbeut bersentuhan dengan virus," ungkap Dimitrov.

Namun di tengah pandemi, beberapa maskapai penerbangan memilih untuk meniadakan layanan barang-barang ini sementara waktu dalam upaya mengurangi penyebaran virus.
Selain itu, mereka juga meningkatkan tindakan pembersihan di bagian-bagian pesawat.
British Airways misalnya, masakapai ini memastikan setiap pesawat dibersihkan "dari hidung ke ekor" setiap hari menggunakan disinfektan khusus.
"Kami membersihkan permukaan utama setiap sebelum penerbangan, dari tempat duduk hingga layar, sabuk pengaman, dan meja untuk makan," kata pihak British Airways.
Sebagian besar maskapai penerbangan juga menggunakan filter HEPA untuk menghilangkan kelompok bakteri dan virus mikroskopis, mirip dengan yang digunakan di ruang operasi rumah sakit.
Tentu saja, terlepas dari upaya yang dilakukan oleh operator penerbangan, penumpang juga memiliki kewajiban untuk menjaga kebersihan pribadinya.
"Sekarang sudah menjadi norma untuk selalu membawa sebotol pembersih tangan, namun kamu tak boleh hanya mengandalkan pembersih tangan," ujar Dimitrov.
"Cuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum menyentuh permukaan, menyantap makanan, serta sebelum dan sesudah menggunakan ponsel," tambahnya.
Baca juga: Ikut Diturunkan Paksa dari Pesawat Seusai Temuan Bayi Prematur di Bandara, Nenek Ini Beri Kesaksian
Baca juga: Mengamuk dan Rusak Toilet Pesawat, Penumpang Pria Didenda Rp 747 Juta dan Dipenjara 1 Tahun
Baca juga: Takut Turbulensi? Ini Kursi Terbaik yang Bisa Dipilih saat Naik Pesawat
Baca juga: Tak Dengar Imbauan Pramugari, Penumpang Tunarungu Dikeluarkan Paksa dari Pesawat
Baca juga: Terdapat Stiker Segitiga Hitam di Atas Jendela Pesawat, Apa Fungsinya?
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)