Breaking News:

Studi Ungkap Terbang di Tengah Pandemi Sama Amannya dengan Berbelanja dan Makan di Luar

Terbang di tengah pandemi Covid-19 sama amannya dari aktivitas sehari-hari seperti berbelanja dan makan di luar.

pexels/Skitterphoto
Ilustrasi terbang di tengah pandemi Covid-19 

TRIBUNTRAVEL.COM - Menurut para ilmuwan Harvard University, terbang mengunjungi orang yang dicintai pada musim liburan ini berisiko rendah untuk tertular atau menyebarkan virus corona (Covid-19).

Faktanya, perjalanan udara mungkin sama amannya atau secara substansial lebih aman daripada aktivitas sehari-hari seperti berbelanja dan makan di luar.

Para ilmuwan di Harvard School of Public Health mengatakan bahwa pesawat dapat memiliki risiko penularan Covid-19 yang sangat rendah.

Hal itu tergantung pada ketertiban para pelancong untuk mengenakan masker dan maskapai penerbangan untuk meningkatkan upaya sanitasi mereka.

Baca juga: Mengamuk dan Rusak Toilet Pesawat, Penumpang Pria Didenda Rp 747 Juta dan Dipenjara 1 Tahun

Melansir laman Daily Mail, (Rabu (28/10/2020), peneliti menemukan penularan dapat dikurangi ke tingkat yang sangat rendah melalui kombinasi tindakan pengendalian infeksi berlapis.

Penelitian tersebut berawal ketika maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) kehilangan miliaran dolar sebulan karena permintaan penumpang tetap turun 65 persen dari tahun ke tahun karena Covid-19.

Operator AS hanya mengoperasikan 50 persen dari penerbangan yang mereka lakukan pada tahun 2019.

Hasil penelitian diperoleh setelah maskapai penerbangan memerintahkan penggunaan masker, meningkatkan prosedur pembersihan dan prosedur boarding yang diubah.

Dengan jutaan jam dan penumpang yang diterbangkan, faktanya hanya ada sedikit bukti hingga saat ini tentang penularan penyakit di dalam pesawat.

Penelitian ini mencatat pesawat penumpang dilengkapi dengan sistem ventilasi yang menyegarkan udara di kabin rata-rata setiap 2-3 menit dan menghilangkan lebih dari 99 persen partikel yang menyebabkan SARS-CoV-2.

2 dari 3 halaman

Peneliti juga menemukan bahwa pengunakan masker secara signifikan mengurangi risiko penularan penyakit selama krisis Covid-19.

Maskapai penerbangan telah mewajibkan pemakaian masker, meningkatkan prosedur kebersihan, dan menerapkan protokol untuk mengelola penumpang saat naik dan turun pesawat.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sangat merekomendasikan semua penumpang dan karyawan di pesawat maupundi bandara harus memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Namun, CDC telah berhenti mengatakan bahwa penutup wajah harus diwajibkan di pesawat, kereta api, bus, dan bentuk transportasi umum lainnya.

Ilustrasi terbang di tengah pandemi Covid-19
Ilustrasi terbang di tengah pandemi Covid-19 (Instagram.com/@citilink)

Hal itu karena draf panduan sebelumnya dan RUU serupa di kongres keduanya diblokir oleh pemerintahan Donald Trump.

Kendati demikian, penelitian Harvard mengatakan bahwa risiko penularan Covid-19 tetap ada selama penerbangan.

Penularan ini kemungkinan disebabkanoleh para penderita tanpa gejala yang tidak menyadarinya dan memilih untuk melakukan perjalanan udara.

Awal bulan ini, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) melaporkan bahwa hanya ada 44 contoh penularan Covid-19 yang terkait dengan penerbangan dari 1,2 miliar perjalanan yang dilakukan tahun ini.

Namun seorang ahli dalam perjalanan dan dinamika penyakit yang diminta untuk mempresentasikan temuan tersebut menyangkal dan menyebutnya sebagai hasil dari perhitungan yang buruk.

Dr David Freedman, dari University of Alabama, mengatakan statistik IATA gagal memperhitungkan berapa banyak infeksi yang mungkin tidak diketahui.

3 dari 3 halaman

Namun, dia mengakui bahwa hanya ada kemungkinan kecil risiko penularan Covid-19 dalam penerbangan.

Temuan dan metode studi Harvard ini semakin memperkuat studi Departemen Pertahanan AS yang dirilis awal bulan ini yang menemukan risiko terpapar Covid-19 dalam penerbangan sangat rendah.

Baca juga: Takut Turbulensi? Ini Kursi Terbaik yang Bisa Dipilih saat Naik Pesawat

Baca juga: Tak Dengar Imbauan Pramugari, Penumpang Tunarungu Dikeluarkan Paksa dari Pesawat

Baca juga: Tips Sederhana Atasi Rasa Kurang Nyaman saat Duduk di Kursi Pesawat

Baca juga: Terdapat Stiker Segitiga Hitam di Atas Jendela Pesawat, Apa Fungsinya?

Baca juga: Kru Pesawat Beberkan Kebiasaan Penumpang yang Dianggap Paling Menyebalkan

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Covid-19Harvard UniversityDaily Mail
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved