TRIBUNTRAVEL.COM - Saat liburan ke pantai, kamu pasti menggunakan tabir surya untuk membuat kulit tetap aman.
Meski rajin memakai tabir surya dalam sistem perawatan kulit, kenapa masih gosong?
Mungkinkah kita salah memilih produk tabir surya?
Dirangkum TribunTravel dari laman AsiaOne, berikut kandungan bahan yang harus dicari dalam produk tabir surya.
Cara memilih tabir surya yang tepat :
Setelah menyadari pentingnya tabir surya, bagaimana kamu memastikan tabir surya yang kamu beli adalah yang tepat?
Ikuti tiga aturan dasar ini saat membeli tabir surya:
1. Dapatkan tabir surya dengan perlindungan spektrum luas yang melindungi dari sinar UVA dan UVB.
2. Gunakan minimal SPF 30: SPF, yang merupakan singkatan dari Sun Protection Factor, menunjukkan tingkat perlindungan yang diberikan tabir surya terhadap sinar UVB.
Semakin tinggi angkanya, semakin baik proteksinya, tetapi perbedaannya menurun ketika SPF naik setelah 30.
Penting untuk diketahui bahwa tidak ada tabir surya yang memberikan perlindungan lengkap.

Meskipun demikian, kita tahu bahwa SPF 15 menghalangi 93 persen sinar UVB, SPF 30 menyaring sekitar 97 persen, dan SPF 50 memblokir sekitar 98 persen.
Ya, perbedaan antara 30 dan 50 hanya sekitar 1 persen.
3. Cari bahan yang tahan air.
Tidak ada tabir surya yang tahan air atau tahan keringat, tetapi dimungkinkan ada satu yang tahan air selama 40 atau 80 menit.
Artinya, jika ingin tabir surya yang tahan lama kamu harus mengaplikasikan ulang setelah berenang atau berkeringat.
Jenis tabir surya yang tersedia di pasaran:
Ada berbagai jenis tabir surya yang tersedia di pasaran, dan apa yang kamu pilih mungkin berbeda tergantung pada area tubuh mana yang akan dilindungi.
Pilihan tabir surya yang umum termasuk lotion, krim, gel dan semprot.
Pilih yang paling tepat berdasarkan jenis kulitmu.
Jika tabir surya mengandung satu atau lebih bahan aktif ini: oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate dan octinoxate, maka itu adalah tabir surya kimia.
Tabir surya fisik hanya mengandung seng oksida dan atau titanium dioksida.
Tabir surya yang mengandung bahan kimia butuh waktu lama untuk terurai atau bahkan tidak terurai sama sekali.
Diketahui produk tabir surya dengan bahan kimia terlalu tinggi bisa membahayakan kehidupan laut.
Faktanya, Hawaii memberlakukan undang-undang baru untuk melarang penjualan bahan kimia pemutih karang oksibenzon dan octinoxate mulai 1 Januari 2021.

Sebaiknya hindari SPF yang terlalu tinggi.
SPF pada tabir surya mengacu pada kemampuannya untuk menyaring sinar UVB yang menyebabkan kulit terbakar.
Selain itu, produk-produk SPF tinggi mengandung bahan kimia penyaringan matahari konsentrasi tinggi seperti oxybenzone daripada tabir surya SPF rendah.
Jadi, sebaiknya hindari tabir surya dengan SPF di atas 50.
Baca juga: 6 Tempat Wisata yang Larang Wisatawan Gunakan Tabir Surya
Baca juga: Selamatkan Terumbu Karang, Republik Palau Larang Penggunaan Tabir Surya pada 2020
Baca juga: SPF Tinggi Pada Tabir Surya Bukan Patokan Perlindungan Lebih Baik
Baca juga: Kenapa Kulit Masih Terbakar Ketika Sudah Pakai Tabir Surya?
Baca juga: Benarkah Kita Harus Tetap Pakai Tabir Surya saat Mendung dan Cuaca Dingin?
TribunTravel.com/rizkytyas