TRIBUNTRAVEL.COM - Bencana alam merupakan peristiwa alam yang sangat dihindari dan tidak diinginkan terjadi oleh manusia, sebab memiliki dampak yang besar bagi kehidupan.
Bencana alam sendiri dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan sebagainya.
Nah, sebelum terjadi bencana alam, biasanya akan ada fenomena alam atau gejala alam yang tidak biasa.
Manusia mungkin tidak akan merasakan gejala alam itu jika tak terlihat, namun ternyata itu bisa dideteksi melalui perubahan perilaku hewan.
Pasalnya, hewan memiliki insting yang lebih tajam daripada manusia.
Baca juga: Viral di Medsos, Penampakan Lumba-lumba Merah Muda yang Langka di Perairan Singapura
Dikutip dari bobo.grid.id, berikut 5 hewan yang bisa mendeteksi bencana alam dengan menunjukkan perubahan perilaku:
1. Anjing

Anjing memiliki indra perasa yang sangat kuat.
Bahkan, sepuluh ribu kali lebih kuat daripada manusia.
Sehingga, anjing bisa merasakan perubahan suhu udara sebelum gempa terjadi.
Biasanya, anjing akan gemetar dan merasakan takut bila akan terjadi bencana alam.
2. Semut merah
Salah satu jenis semut yang bisa mendeteksi gempa adalah semut merah.
Biasanya, semut merah akan mencari makanan di siang hari dan berjaga-jaga di malam hari.
Tetapi, sebelum gempa terjadi perilaku semut merah justru terbalik.
Mereka akan mencari makan di malam hari dan berjaga-jaga di siang hari.
3. Kuda

Kuda sangat sensitif pada perubahan cuaca ekstrem dan pergerakan lempeng bumi.
Saat merasa akan terjadi bencana alam, kuda akan meringkik keras secara terus-menerus.
Sementara, kuda yang tinggal di alam liar akan bergerak panik dan membentuk barisan melingkar.
4. Gajah

Gajah dianggap bisa mendeteksi bencana alam melalui sensor yang ada di kakinya.
Misalnya seperti gempa dan tsunami yang terjadi di Srilanka dan India tahun 2005 lalu, gajah memekikkan suaranya.
Mereka juga berlari dengan liar beberapa saat sebelum terjadi bencana.
5. Kucing

Kucing mengetahui gejala bencana alam melalui indra pendengarannya.
Beberapa hari sebelum bencana alam terjadi, kucing akan lebih mudah stres dan sering mengamuk.
Selain itu, pakar cryoseismologi dari Nebraska Amerika Serikat, Celeste Labedz mengatakan bahwa karena sering berbaring sepanjang hari, kucing akan lebih sensitif terhadap getaran.
"Kucing dan anjing adalah hewan peliharaan yang bisa bereaksi terhadap gempa kecil. Namun, kucing karena suka berbaring santai sepanjang hari, ia lebih sensitif terhadap getaran," kata Celeste.
Baca juga: Viral di Medsos, Seorang Gadis Jalan-jalan dengan Harimau Layaknya Hewan Peliharaan
Baca juga: 7 Hewan yang Paling Setia, Hanya Memiliki Satu Pasangan Seumur Hidup
Baca juga: Aturan Membawa Hewan Peliharaan Masuk ke Pesawat, Penumpang Wajib Lapor ke Konter Check-in
Baca juga: Viral di Medsos Anjing Dicat Mirip Harimau, Pelaku Dikecam hingga Diburu Organisasi Pecinta Hewan
Baca juga: 4 Kafe Hewan Terunik di Dunia, Bisa Dikunjungi Setelah Pandemi Covid-19
(TribunTravel.com/Ron)