Breaking News:

Fakta Unik Gurun Sahara Afrika Barat, Ada Bagian untuk Memerangi Deforestasi

Fakta unik terbaru di Gurun Sahara Afrika Barat ditemukan bagian yang berfungsi untuk memerangi deforestasi.

Pixabay/Wolfgang_Hasselmann
Ilustrasi Gurun Sahara dan Unta, Jumat (16/10/2020). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Apabila mendengar kalimat Gurun Sahara pasti dalam benakmu adalah tanah luas tanpa tanaman satu pun.

Sekilas memang Gurun Sahara tampak tandus dan hanya terdapat sedikit kehijauan.

Faktanya, sekitar 1,8 miliar pohon tumbuh bertebaran di bagian Gurun Sahara dan Sahel Afrika Barat.

Mereka dapat ditemukan di zona sub-lembab.

"Kami sangat terkejut bahwa ada cukup banyak pohon yang tumbuh di gurun Sahara," kata Martin Brandt, asisten profesor geografi Universitas Kopenhagen.

Dia melanjutkan, “Memang ada daerah yang luas tanpa pohon, tapi masih ada daerah dengan kerapatan pohon tinggi, dan di antara bukit pasir di sana masih ada beberapa pohon yang tumbuh".

Baca juga: Tempat Lahir Megawati Soekarnoputri dan 4 Fakta Unik Lainnya di Balik Istana Kepresidenan Yogyakarta

Menurut survei yang telah dilakukan, terdapat hasil data yang diberikan kepada peneliti dan konservasi yang bisa digunakan untuk memandu memerangi deforestasi.

Selain itu juga bisa digunakan untuk penyimpanan karbon di darat secara lebih akurat.

Ilustrasi Gurun Sahara
Ilustrasi Gurun Sahara (pixabay.com/Free-Photos)

"Untuk pelestarian, restorasi, perubahan iklim, dan sebagainya, data seperti ini sangat penting untuk dijadikan dasar," kata Jesse Meyer, programmer di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA yang mengerjakan penelitian tersebut.

"Dalam satu atau dua atau sepuluh tahun lagi, penelitian ini dapat diulangi untuk melihat apakah upaya revitalisasi dan pengurangan deforestasi efektif atau tidak," katanya dalam siaran pers NASA.

2 dari 3 halaman

Seperti yang dilaporkan dalam Sciencealert, menemukan dan menghitung banyaknya pohon bukanlah tugas yang mudah.

Di daerah dengan banyak pohon, rumpun pertumbuhan yang tebal tampak relatif jelas dalam citra satelit, bahkan pada resolusi rendah dan mudah dibedakan dari lahan kosong.

Namun jika pohon itu tersebar, citra satelit bisa jadi beresolusi terlalu rendah untuk memilih pohon individu atau dalam kelompok kecil.

Sekarang memang tersedia citra satelit dengan resolusi lebih tinggi, tapi masalahnya masih terlalu susah menghitung jumlah pohon di tempat yang sangat luas seperti Gurun Sahara.

Brandt dan timnya menemukan solusi dengan memasangkan citra satelit pada resolusi sangat tinggi untuk pembelajaran mendalam.

Sebelum itu bekerja, Brandt harus menghitung dan memberi label sendiri pada hampir 9.000 pohon yang butuh waktu 1 tahun.

"Tingkat detailnya sangat tinggi dan modelnya perlu mengetahui tampilan semua jenis pohon yang berbeda di lanskap yang berbeda," katanya.

TONTON JUGA:

Menetapkan baseline konservasi

"Kajian lain didasarkan pada estimasi dan ekstrapolasi, di sini kita langsung melihat dan menghitung tiap pohon, ini penilaian wall-to-wall pertama."

3 dari 3 halaman

Survei yang diterbitkan Rabu di jurnal Nature mencakup area seluas 1,3 juta kilometer persegi (sekitar 500.000 mil persegi) dan melibatkan analisis lebih dari 11.000 gambar.

Teknik tersebut menyarankan "Akan segera mungkin, dengan batasan tertentu, untuk memetakan lokasi dan ukuran setiap pohon di seluruh dunia", tulis Niall P. Hanan dan Julius Anchang dari Departemen Ilmu Tanaman dan Lingkungan Universitas Negeri New Mexico, dalam tinjauan penelitian.

Lebih lanjut lagi, informasi akurat di Gurun Sahara dan zona kering lainnya adalah "fundamental bagi pemahaman kita tentang ekologi skala global, biogeografi, dan siklus biogeokimia karbon, air, dan nutrisi lainnya".

Saat ini masih dipertanyakan berapa banyak karbon yang tersimpan.

Tapi masih terlalu awal untuk mengatakan bahwa cara menghitung itu bisa mempengaruhi perubahan iklim atau percepatannya.

Baca juga: 7 Fakta Unik Antartika, Punya Air Terjun Darah dan Dijuluki Negeri Tanpa Beruang

Baca juga: Jadi Paspor Terkuat di Dunia, Ini 6 Fakta Unik Paspor Selandia Baru

Baca juga: Fakta Unik Reynisfjara, Pantai Pasir Hitam yang Punya Pemandangan Langka nan Menakjubkan

Baca juga: 6 Fakta Unik Menara London di Inggris, Pernah Jadi Tempat Eksekusi hingga Punya Kebun Binatang

Baca juga: Fakta Unik Geisha, Varietas Kopi Asal Panama yang Harganya Capai Puluhan Juta Rupiah Per Kilogram

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Gurun SaharaAfrika BaratNASA Christina Koch
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved