TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah ditutup selama enam bulan karena pandemi COVID-19, Uganda telah dibuka kembali untuk wisatawan.
Uganda memperbolehkan pengunjung yang memasuki negara itu untuk tujuan liburan dan
bisnis.
Ada beberapa kondisi yang melekat pada tiket masuk.
Uganda telah menerima Stempel Keselamatan & Kebersihan Global dari Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia karena mematuhi protokol kesehatan dan kebersihan berstandar global, dan operator tur, hotel, dan penginapan mematuhi prosedur operasi standar yang ketat terkait dengan pengalaman pariwisata internasional.
Negara tersebut telah berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang aman dan sehat bagi pengunjung, sekaligus menjaga kesehatan masyarakat Uganda dan populasi satwa liar di negara tersebut.
Baca juga: Usai Berlibur ke Uganda, Wanita Asal Inggris Ini Temukan Larva Berbahaya Hidup di Wajahnya
Bandara Internasional Entebbe telah kembali beroperasi untuk maskapai penerbangan internasional, dan semua taman nasional Uganda terbuka untuk pengunjung dari luar negeri juga.
Wisatawan diwajibkan mengenakan masker dan melakukan physical distancing.
Setiap penumpang harus tiba dengan sertifikat tes PCR COVID-19 negatif untuk tes yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum kedatangan di Uganda.
Mereka harus menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat kedatangan, termasuk pemeriksaan suhu dan penilaian untuk tanda atau gejala penyakit menular lainnya.
Setiap penumpang yang menunjukkan gejala dibawa ke ambulans menunggu dan dipindahkan ke pusat isolasi di Rumah Sakit Entebbe, tempat tes dilakukan.
Jika mereka dites positif COVID-19, mereka dibawa ke pusat perawatan COVID-19 khusus.
Penumpang yang meninggalkan Uganda harus memiliki tes PCR COVID-19 negatif yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum naik.
Dikenal sebagai "Mutiara Afrika", Uganda adalah rumah bagi lebih dari separuh populasi gorila gunung yang terancam punah di dunia, dan trekking untuk mengamati mereka di Bwindi Impenetrable Forest adalah aktivitas perjalanan yang sangat populer.
Saat mengunjungi taman nasional, kendaraan dan perahu harus beroperasi dengan kapasitas setengah sesuai dengan pedoman jarak sosial pemerintah.
Masker wajah harus dipakai dan pemeriksaan suhu wajib menggunakan termometer infra merah non-kontak dilakukan oleh perwakilan dari Uganda Wildlife Authority.
Pengunjung, staf, dan pelacak diperiksa suhu mereka di setiap titik pengarahan untuk pelacakan gorila dan simpanse, dan pengunjung harus membawa setidaknya dua masker N95, masker bedah, atau masker kain berlapis ganda dengan filter untuk memastikan sekali pakai untuk setiap hari kunjungan .
Pengunjung harus mematuhi langkah-langkah mencuci tangan dan sanitasi, dan pemandu memastikan jarak minimal 6,5 kaki antar trekker, yang juga harus berada minimal 32 kaki dari primata.
Baca juga: Festival Kematian dan 5 Tradisi Aneh di Afrika yang Masih Bertahan Hingga Kini
Baca juga: Afrika Selatan Bersiap Buka Pariwisata Internasional Mulai 1 Oktober
Baca juga: Viral di Medsos, Seekor Macan Tutul Masuk Restoran Mewah di Afrika Selatan
Baca juga: Kenali 5 Jenis Saus Pedas dari Berbagai Negara, Ada Tabasco hingga Harissa yang Populer di Afrika
(TribunTravel/Arif Setyabudi)