TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah umrah sebenarnya bisa berkunjung ke tempat pembuatan Kiswah, di Kota Suci Mekah.
Hanya saja, akibat pandemi Covid-19 jumlah orang dalam satu rombongan dikurangi menjadi 25 orang paling banyak per rombongan.
Demikian diwartakan Arab News.
Menurut media Arab Saudi itu, tempat pembuatan Kiswah itu dikelola oleh Kantor Urusan Kiswah Kaabah, Eksibisi, dan Museum, yang berada di bawah naungan sebuah badan yang disebut The General Presidency for the Affairs of the Grand Mosques and Prophet's Mosque.
Tempat pembuatan kain penurut Kaabah itu memang terbuka untuk umum, namun pengunjung harus mendaftar dulu untuk mendapat izin dari badan yang mengelola Dua Masjid Suci itu.
Aturan ini sudah lama diterapkan, mengingat tempat yang dikunjungi itu sangat penting.
Mendaftar lewat aplikasi
Kini pendaftaran bisa dilakukan lewat aplikasi Eatmarna, yang terhubung ke portal badan pengelola Dua Masjid Suci.
Aplikasi yang diluncurkan pada Minggu (27/9/2020) ini sebenarnya memiliki fungsi utama, untuk mendaftar menjadi peserta ibadah umrah di masa pandemi Covid-19.
Aplikasi ini sudah tersedia di Apple Store, dan kabarnya juga akan tersedia dalam versi Android.
Menurut unjungan ke tempat ini
Durasi dibatasi
Tujuan pembatasan jumlah pengunjung ini sudah jelas untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Nantinya petugas akan mengatur jarak setiap pengunjung, sehingga dalam satu bagian hanya diisi 10 orang pengunjung paling banyak.
Selain jumlah orang, durasi kunjungan juga dibatasi, paling lama 45 menit, untuk memberi kesempatan bagi rombongan berikutnya.
Sebelum memasuki ruangan pembuatan Kiswah, suhu tubuh setiap pengunjung diperiksa, dan mereka harus menggunakan masker dan face shield.
Buatan tangan
Dari namanya sudah jelas bahwa tempat pembuatan Kiswah ini adalah tempat di mana kain penutup Kaabah dibuat.
Tempat ini berjarak 10 menit dengan mobil dari Masjidil Haram, dalam sebuah kompleks yang sekarang bernama Holy Kaabah Kiswah. Dulu tempat ini bernama King Abdulaziz Complex. Di kompleks itu juga terdapat museum dan galeri.
Di sini pengunjung bisa melihat proses pembuatan Kiswah, sejak masih berbentuk gelondong benang sutra berkualitas terbaik.
Gelondong benang itu diproses secara modern agar lebih kuat, lalu diberi warna hitam dan hijau.
Tahap yang paling lama waktu penyelesaiannya adalah menyulam kaligrafi dengan benang emas, di kain sutra hitam.
Menariknya, para penyulam itu semuanya pria, dan mereka mengerjakannya tidak dengan mesin, alias dengan tangan.
Pembuatan Kiswah ini membutuhkan waktu 8 sampai 10 bulan. Maklum, ukurannya sangat besar dan penyulaman kaligafi dilakukan secara manual.
Begitu satu Kiswah selesai, langsung diserahkan kepada pengurus Masjidil Haram.
Setiap tahun pengurus Masjidil Haram mulai memasang Kiswah baru pada tanggal 9 Zulhijah, sehingga pada hari pertama di Tahun Hijriah yang baru Kaabah sudah memakai Kiswah yang baru.
Kiswah yang baru itu ditumpuk di atas Kiswah yang lama.
Pengurus Masjidil Haram tidak pernah mengangkat Kiswah dari tahun-tahun sebelumnya, dan membiarkannya hancur dimakan usia.
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. TribunTravel.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
• Keberangkatan Jemaah Umrah Indonesia Masih Tunggu Ijin Resmi dari Arab Saudi
• Ibadah Umrah Dibuka Secara Bertahap, Jemaah Bisa Umrah 2 Kali dengan Jarak 14 Hari
• Arab Saudi Akan Buka Umrah Secara Bertahap, Jemaah Dilarang Sentuh Kabah
• Arab Saudi Akan Buka Kembali Umrah Secara Bertahap, Peserta Wajib Daftar ke Aplikasi Ini
• Tunggu Kebijakan Arab Saudi dan Pemerintah, Kemenag Siapkan Regulasi Umrah di Masa Pandemi
Artikel ini telah tayang di Tribunwartakotatravel.com dengan judul Jumlah Pengunjung ke Tempat Pembuatan Kiswah Dibatasi