TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita berusia 40 tahun dari Samut Prakan di Thailand meninggal dunia karena lumpia yang dimakannya.
Insiden tersebut terjadi pada tanggal 28 September 2020.
Diketahui wanita tersebut meninggal dunia karena keracunan dari lumpia yang disantapnya.
Dilansir oleh TribunTravel dari Mothership, lumpia tersebut dibelinya tiga hari sebelumnya dan dihangatkan kembali sebelum kemudian disantapnya.
Menurut sang suami, yang berbicara kepada media Thailand, lumpia itu telah disimpan di lemari es setelah dibawa pulang.
Setelah makan, mereka sedang menonton TV dan wanita itu mulai merasakan sakit di perutnya, dia pun bergegas ke toilet.
• Fakta Unik Geamana, Desa di Rumania yang Berubah jadi Danau Beracun
Mulai khawatir karena istrinya berada di toilet selama satu jam, dia pun kembali untuk memeriksa keadaan istrinya.
Dia mengetuk pintu toilet namun istrinya tidak meresponnya.
Ia pun mendobrak pintu dan menemukan istrinya terbaring tak bergerak di lantai dengan ada banyak muntahan di sekitarnya.
Suaminyaa segera menggendong istrinyanya dan mencoba menyadarkannya, tetapi tidak berhasil.
Akhirnya dia juga mencoba memanggil ambulans, tetapi sayangnya nyawa istrinya tidak dapat diselamatkan lagi.
Dalam pemeriksaan medis menemukan bahwa kematian wanita tersebut terkait dengan keracunan makanan, dan kemungkinan disebabkan oleh muntah dan diare yang berlebihan, serta dehidrasi parah.
Insiden orang meninggal karena keracunan makanan tidak hanya kali ini saja terjadi.
Pada tahun 2018 silam, terjadi 61 kasus keracunan karena memakan laksa yang terkontaminasi bakteri, 2 di antaranya meninggal dunia.
Asia One mengabarkan kejadian keracunan yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia terjadi di sebuah restoran di Baling, Kedah, Malaysia.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisam Abdulah memberikan pernyataan pers terkait kasus keracunan yang terjadi ini.
61 kasus keracunan yang terjadi di Malaysia, yaitu 24 kasus terjadi di Kedah, 16 kasus terjadi di Perak dan 21 kasus terjadi di Selangor.
Dari total 61 kasus keracunan, 21 orang dirawat di rumah sakit, sedangkan 38 orang lainnya melakukan rawat jalan.
Bahkan dari penyeledikan, ditemukan lebih dari tujuh kasus berasal dari satu keluarga, mereka mengalami diare, demam dan muntah karena keracunan.
Mereka dilaporkan memakan laksa pada pukul 9.30 siang waktu setempat pada 4 Oktober 2018.
Laksa tersebut dibeli oleh ayah mereka di sebuah kios di Kupang, Baling pada pukul 5.30 siang.
Satu dari korban dibawa ke Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun dan meninggal pada pukul 2.31 siang pada 7 Oktober 2018.
Saat ini Dinas Kesehatan Daerah Kedah dan Departemen Kesehatan Daerah Perak sedang melakukan investigasi terkait hal ini.
Saat ini Dinas Kesehatan juga telah mengambil sampel laksa untuk diperiksa di dalam laboratorium.
Dr Noor menghimbau tidak perlu khawatir atas kasus keracunan ini.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena insiden itu sedang ditangani. Orang-orang disarankan untuk selalu memperhatikan kebersihan makanan dengan memilih gerai yang bersih sebelum memesan makanan," kata Dr Noor.
• Gelar Pesta Ilegal di dalam Bunker, 200 Orang Keracunan Karbon Monoksida
• 5 Tempat Wisata Paling Unik di Dunia, Ada Hotel Bentuk Anjing hingga Taman Berisi Tanaman Beracun
• 5 Tanaman Paling Beracun di Dunia yang Bisa Sebabkan Kematian, Waspada Biji Jarak
• Fakta Unik Morel Mushrooms, Jamur Beracun yang Jadi Hidangan Lezat di Finlandia
• Sekelompok Orang Nekat Berenang di Danau yang Terlihat Indah, Namun Sebenarnya Beracun
(TribunTravel.com/Gigih)