TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi membuat Jepang menutup wilayah perbatasan dan gerbang perjalanan internasional untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Meski demikian, pusat bisnis dan fasilitas umum di Jepang tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Keputusan kelonggaran tersebut dibuat setelah jumlah kasus COVID-19 di Jepang menurun, khususnya di wilayah padat penduduk.
Namun, kabar gembira tak kunjung dirasakan orang dari luar negeri yang ingin masuk ke Jepang.
Hanya beberapa negara saja yang diizinkan masuk Jepang dalam rangka perjalanan bisnis pada musim panas lalu.
Sekarang pemerintah Jepang berencana membuka kembali perjalanan ke Jepang dari semua negara di seluruh dunia mulai bulan depan.
Dikutip TribunTravel dari laman Soranews24, tentu ada syarat bagi orang yang ingin pergi ke Jepang.
Mereka yang memasuki Jepang harus menyelesaikan masa karantina selama dua minggu sebelum diizinkan keluar ke tempat publik.
Jumlah warga negara asing yang masuk ke Jepang pun dibatasi, hanya seribu orang per hari.
Kini akses tidak hanya dibatasi untuk pebisnis.
Namun, mereka yang ingin berwisata dan masuk ke Jepang untuk jalan-jalan masih tidak diperbolehkan.
Kebijakan ini hanya membuka jalan bagi warga negara asing (pemegang visa kerja atau visa pelajar) agar bisa kembali ke Jepang.
Jepang awalnya menolak kembalinya warga negara asing (pemegang visa kerja atau visa pelajar) setelah pembatasan perjalanan diberlakukan.
Namun aturan ini mendapat banyak kritik dari komunitas internasional yang tidak bisa kembali bekerja, sekolah dan mengurus rumahnya di Jepang.
• 3 Restoran Steak di Bogor yang Terkenal Enak, Kamu Suka yang Mana?
• Disneyland Hong Kong Buka Kembali Mulai 25 September 2020
• Hawaii Akan Izinkan Wisatawan Asing Masuk Mulai 15 Oktober 2020
• Selama September 2020, Garuda Indonesia Buka Penerbangan dari Jakarta ke 4 Destinasi Ini
TribunTravel.com/rizkytyas