TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pemuda Kamboja yang terkenal di platform TikTok ditangkap setelah memposting sebuah video.
Hal ini karena pria ini dianggap telah mengejek sejarah Angkor Wat melalui video yang dia buat dan diunggah ke berbagai sosial media.
Dilansir oleh TribunTravel dari abcnews, meskipun pria ini sudah menghapus postingannya dan meminta maaf, polisi tetap menahannya.
Mayor Jenderal Pen Rath, kepala polisi di provinsi timur Tbong Khmum, mengatakan Nhel Thearina, yang memiliki lebih dari 100.000 pengikut TikTok, ditangkap tak lama setelah mengunggah video.
Video TikTok tersebut dia bagikan juga di Facebook dan menuai banyak kecaman.
• Cegah Penyebaran Covid-19, Kamboja Batalkan Festival Air Tahunan
Saat ini, TikTok merupakan media sosial yang sangat populer di kalangan anak muda, dan beberapa penggunanya berusaha mencari follower dengan berbagai cara.
Nhel Thearina ditangkap karena video yang dia buat bisa menimbulkan kekacauan di masyarakat.
Dalam video yang diposting Selasa, Nhel Thearina mempertanyakan mengapa banyak orang suka memposting Angkor Wat.
Tidak hanya itu, Nhel Thearina juga mengatakan jika Angkor Wat bukan miliki orang Kamboja.
“Mengapa semua orang suka memposting tentang kuil Angkor Wat? Semua orang suka memposting Angkor Wat, seolah-olah Angkor Wat adalah milik orang Kamboja. Faktanya, ini bukan milik orang Kamboja, jadi jangan mempostingnya. Jika Anda bisa berhenti, tolong hentikan." Kata Nhel Thearina.
Tidak diketahui dengan pasti mengapa dia membuat pernyataan seperti itu, yang secara historis tidak akurat.
Kuil-kuil di Angkor, dibangun antara abad ke-9 dan ke-15 dan saat ini menjadi daya tarik wisata terbesar Kamboja.
Selain itu, kuil-kuil tersebut masuk dalam situs Warisan Dunia UNESCO dan simbol kebanggaan nasional yang terpampang di bendera Kamboja.
Dalam video klarifikasinya Nhel Thearina mengakui bahwa dia salah dan meminta maaf.
“Saya sudah bilang candi Angkor Wat bukan milik Kamboja. Ya, saya diberitahu bahwa saya salah mengucapkan kata-kata itu dan sekarang saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya. Saya salah mengucapkan kata-kata itu, ”katanya sambil mengatupkan kedua tangannya sebagai tanda hormat.
Angkor Wat adalah sebuah kota yang berada di bawah Kekaisaran Khmer.
Pada abad ke-11 sampai abad ke-13, Angkor wat termasuk kota yang maju.
Bayangkan saja, di abad itu, mereka sudah bisa membuat waduk besar untuk mengairi sawah para warga.
Penduduk di sana senang, karena sawah mereka teraliri air sepanjang tahun.
Seiring berjalannya waktu, perkebunan tanaman mulai tumbuh dan menyebabkan tanah erosi dan membuat sistem pengairan kacau.
Akhirnya, beberapa sawah terendam banjir dan gagal panen sehingga bencana kelaparan pun mulai menyerang.
Pada tahun 1434 M, Kekaisaran Khmer jatuh ke tangan orang Thailand dan banyak penduduknya banyak yang pindah ke negara tetangga.
Karena sudah kacau, pemimpin kala itu memindahkan ibu kota ke Phnom Penh dan Angkor Wat pun dibiarkan hilang termakan hutan belantara.
Beruntung, pada abad ke-15, ada beberapa biksu yang datang dan tinggal di Angkor Wat.
Para biksu itupun merawat tempat bersejarah itu selama berabad-abad lamanya.
• Cegah Penyebaran Covid-19, Kamboja Batalkan Festival Air Tahunan
• Mulai 1 Agustus 2020, Penerbangan ke Kamboja dari Malaysia dan Indonesia Ditutup Sementara
• Liburan ke Kamboja, Turis Asing Wajib Bayar Uang Jaminan Covid-19 Sebesar Rp 42,5 Juta
• Kebijakan New Normal di Bandara Kamboja, Penumpang Wajib Lakukan Tes Swab
• Buat Turis Kagum karena Bicara 12 Bahasa, Penjual Suvenir di Kamboja Ini Dapat Tawaran Beasiswa
(TribunTravel.com/Gigih)