lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, hewan dan tumbuhan.
Setiap makhluk hidup di dunia ini butuh air, bahkan sejak ribuan tahun lalu air dianggap sangat penting.
Jika bicara soal air, di kota kecil Tonnarre ada sumber mata air misterius yang dikenal sebagai Fosse Dionne.
Hingga saat ini masih belum diketahui asal usul sumber air dari Fosse Dionne.
Selama Era Romawi, sumber air ini digunakan memasok air bersih di sebagian besar kota dengan berbagai kegunaan.
Sementara orang Celtic menganggapnya suci.
Karena terus mengeluarkan air, akhirnya dibangun sebuah tembok membentuk lingkaran di sekelilingnya pada abad ke-18.
Tempat ini pun menjadi fasilitas permanen di kota Tonnarre.
Setelah dinding dibangun, dibuatlah cerat yang dapat dihidupkan dan dimatikan yang kemudian pada era teknologi modern menjadi cara mencegah pemborosan air.
Tembok dan konstruksi yang terlihat hingga hari ini tidak pernah berubah sejak pertama dibangun.
Di balik aliran air bersih dan jernih ini, muncul beragam pertanyaan di benak warga sekitar yaitu dari mana asalnya air ini?
Ada yang menduga air ini berasal dari Pegunungan Morvan yang lokasinya tidak jauh, namun hal ini belum terbukti.
Hingga akhirnya banyak cerita masyarakat yang beredar tentang sumur ini.
Banyak yang percaya sumur mata air ini merupakan rumah seekor ular mematikan di bagian dasarnya.
Sementara menurut yang lain, sumur ini menjadi pintu gerbang menuju dunia lain.
Dulu, dinding melingkarnya digunakan sebagai tempat mencuci baju oleh warga sekitar sehingga cerita seperti ini dengan cepat menjadi bagian dari cerita rakyat di tahun 1700-an.
Para peneliti pun pernah mengunjungi sumur ini untuk mencari tahu asal sumber airnya.
Namun, belum ada bukti ilmiah yang logis untuk menjelaskannya.
Dikutip TribunTravel dari laman TheTravel.com, penyelam ahli telah mencoba mencari sumbernya.
Hanya dengan izin khusus dari walikota Tonnarre, para penyelam boleh mencapai dasar sumur.
Ekspedisi menyelami sumur ini pernah dihentikan pada tahun 1974, karena dianggap terlalu berbahaya bagi penyelam untuk menembus kedalamannya.
Di bawah sumur terdapat jurang dan terowongan yang membuat penyelaman menjadi sangat sulit.
Penyelaman mengerikan di sumur ini mirip dengan proses penyelaman gua, jadi hanya bisa dilakukan oleh penyelam bawah air paling berpengalaman, yang mampu bermanuver di sekitar ruang sempit.
Tragisnya, dua penyelam yang pertama kali turun ke dalam sumur kehilangan nyawa.
Mereka tidak pernah berhasil mencapai sumber mata air tersebut, juga tidak dapat memetakan rute ke sana.
Selama beberapa dekade, sumur dibiarkan tanpa campur tangan manusia.
Barulah pada tahun 1996 ada penyelam lain mencoba perjalanan mengerikan yang sama.
Sayangnya, dia juga kehilangan nyawanya di kedalaman.
Banyaknya penyelam yang tidak pernah kembali ke permukaan membuat sumur ini dianggap terlalu berisiko untuk diselami.
Hingga baru-baru ini pada bulan Oktober 2019, penyelam lain dipekerjakan mencari sumber mata air sumur untuk ketiga kalinya.
Penyelam profesional, Pierre-Éric Deseigne mampu berenang sekitar 70 meter dan menjelajahi terowongan sedalam 370 meter.
Sayangnya sumber mata air sumur ini masih belum bisa ditemukan.
Meski demikian, Deseigne berhasil kembali ke permukaan dengan selamat.
Fosse Dionne pun terus menjadi misteri bawah tanah kuno Prancis yang belum terpecahkan.
• Hotel Apung di Prancis Ini Tawarkan Pesona Laut dan Bisa untuk Keliling Dunia
• Buka Lagi Usai Lockdown, Restoran Steak Terkenal di Prancis Diserbu Ratusan Pelanggan
• Ditutup 16 Minggu Akibat Pandemi Covid-19, Museum Louvre di Prancis Buka Kembali
• Ribuan Warga Prancis Abaikan Physical Distancing dan Berjoget di Konser Musik
• Prancis Umumkan Buka Kembali Perbatasan Non-Schengen Mulai 1 Juli 2020
TribunTravel.com/rizkytyas
