TRIBUNTRAVEL.COM - Kuliner khas Betawi cukup beragam dan cocok dinikmati traveler yang sedang berada di Jakarta.
Kalau tinggal di Jakarta ataupun berkunjung ke Jakarta cobalah kuliner khas Betawi.
Mungkin banyak traveler yang sudah tahu soto betawi.
Selain soto betawi yang populer ternyata ada juga soto tangkar yang tak kalah nikmat.
• Menilik Sejarah Ondel-ondel Khas Betawi, Ternyata Asal Usul Nama Ondel-ondel Gara-gara Benyamin Sueb
Soto tangkar adalah soto berkuah gurih dengan isian berupa tangkar atau tulang iga.
Dilansir dari buku Kuliner Betawi: Selaksa Rasa dan Cerita karya Akademi Kuliner Indonesia terbitan Gramedia Pustaka Utama, dalam bahasa Betawi, tangkar artinya tulang iga.
Kuah santan soto tangkar punya warna yang sedikit kemerahan dan punya rasa yang lebih ringan daripada soto betawi. Pasalnya, soto tangkar menggunakan air asam jawa, kencur, dan lengkuas yang membuat rasanya lebih segar.
Selain menggunakan tangkar, ada pula pedagang soto tangkar yang mencampur isian soto dengan potongan daging. Ada pula yang menambahkan kelapa sangrai halus sehingga kuahnya jadi lebih gurih dan kental.
Soto tangkar ini punya sejarah yang cukup panjang, bisa dirunut hingga ke masa penjajahan Belanda. Kala itu masyarakat Betawi hanya mampu membeli bagian tangkar yang punya sedikit daging dan lebih murah dari pada daging sapi.
Ada pula versi lain yang mengatakan bahwa para meneer atau tuan Belanda yang mengadakan pesta akan memasak makanan mewah yang dibuat dari daging sapi.
Sementara bagian tangkar atau iga, kepala, dan jeroan sapi akan diberikan kepada para pekerja Indonesia. Bagian-bagian ini kemudian dimanfaatkan menjadi banyak sajian lezat dengan bumbu tradisional, salah satunya soto tangkar.
Tak itu saja, soto tangkar sebagai bagian dari kuliner Betawi juga mengalami percampuran budaya antara banyak bangsa yang datang ke Betawi.
“Ada beberapa ya (silang budaya) seperti ragam soto betawi dan tangkar yang mana itu notabenenya perserapan dari kebudayaan Tionghoa. Kemudian sudah melokal dan menjadi kebudayaan Betawi,” terang sejarawan kuliner Fadly Rahman kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2017).
Tak hanya Tionghoa, soto tangkar juga mengalami percampuran budaya India dan Arab yang masuk melalui penggunaan minyak samin dalam soto tangkar dan betawi.
“Artinya percampuran selera Betawi dan lokal, pengaruh Tionghoa, Arab, dan India menyatu padan di semangkuk soto,” ujarnya.
• Soto Tangkar hingga Semur Jengkol, Ini 10 Kuliner Khas Betawi yang Wajib Dicicipi
• Mengenal Asal Usul Bir Pletok, Minuman Khas Betawi yang Punya Kisah Unik
• Tape Uli, Kuliner Khas Betawi yang Wajib Disantap saat Lebaran
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Sejarah Soto Tangkar Khas Betawi, Lahir karena Daging Hanya untuk Penjajah