TRIBUNTRAVEL.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, terlihat sangat mengagumi kompleks wisata Setigi (Selo, Tirto, Giri) yang ada di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.
Bahkan ia menyebut, konsep wisata Setigi itu out of the box alias tidak umum.
Obyek wisata Setigi, yang terdiri atas Selo berarti batu, Tirto berarti air, dan Giri memiliki arti bukit.
Selama ini jarang ada tempat wisata di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang menawarkan konsep perpaduan keindahan alam dengan bangunan wisata plus spot foto instagramable.
Wisata Setigi yang berasal dari singkatan Selo, Tirto, dan Giri.
Selo berarti batu, Tirto berarti air, dan Giri memiliki arti bukit.
Khofifah berharap, apa yang telah dikembangkan oleh Desa Sekapuk di bawah pimpinan Kepala Desa Abdul Halim ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Timur, dalam rangka pengembangan ekonomi pedesaan.
"Wisata Setigi ini mulanya bekas tambang, daerah kumuh dan banyak sampah. Sekarang menjadi income bagi masyarakat desa," ucap dia.
Khofifah menginginkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) tersebut tidak segera puas dengan apa yang sudah dilakukan.
"Mudah-mudahan bisa dikembangkan, areanya juga masih sangat luas. Lokasi wisata ini sangat instagramble, dan banyak angle tempat wisata, ada 24 titik spot," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyerahkan bantuan kepada empat unit Bumdes dari empat desa berbeda yang berada di Gresik, masing-masing Rp 50.000.000.

Yakni, kepada Desa Sekapuk, Desa Gosari yang juga berada di Kecamatan Ujung Pangkah, Desa Giri di Kecamatan Kebomas, serta Desa Randuboto di Kecamatan Sidayu.
"Kami memang punya gagasan, bagaimana menyelesaikan tiga permasalahan dunia yang ada di sini. Lahan bekas tambang, bekas pembuangan sampah dan mengentas pengangguran warga," tutur Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim.
Sebelum diberdayakan sebagai obyek wisata seperti saat ini, lahan wisata Setigi dulunya merupakan tambang batu kapur di desa setempat.
Begitu tambang selesai, area tersebut sempat dijadikan lahan pembuangan sampah oleh warga sekitar pada rentang 2003 hingga 2017.

Namun hal itu mulai berubah, sejak Abdul Halim beserta warga Desa Sekapuk bersepakat untuk menjadikan area tersebut sebagai obyek wisata dan mulai resmi dibuka untuk umum pada awal tahun 2020 ini.
Sementara itu Ketua Bumdes Sekapuk Asjudi menambahkan, wisata Setigi merupakan satu dari lima unit usaha yang dikembangkan oleh desanya.
Empat unit usaha lain, Perusahaan Air Masyarakat (PAM), usaha multi jasa yang melayani simpan pinjam masyarakat, pengolahan sampah masyarakat, serta pengolahan tambang.
Wisata Setigi dikelola oleh Bumdes Sekapuk yang dimiliki pemerintah desa dan warga desa setempat.
Dengan pembangunan komplek wisata seluas 5 hektare ini dikatakan baru dikelola separuh atau 50 persen, sehingga akan coba terus dikembangkan.
Mulai dari pembangunan kolam renang, bumi perkemahan, gedung serbaguna, dan tembok penghubung.
"Di lokasi lain, kami juga akan membuka kawasan wisata agro dengan nama Kebun Pak Inggih," kata Asjudi.
Adapun Bumdes Sekapuk berdiri sejak 2004 lalu. Dari usaha-usaha yang dijalankan, Bumdes ini mampu membukukan omset sekitar Rp 400 hingga Rp 500 juta per bulan.
Lokasi dan tiket masuk
Adapun wisata Setigi berada di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik. Terletak 27 kilometer dari exit Tol Manyar, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat selama 40 menit.
Harga tiket masuk Rp 15.000. Sementara itu, tarif parkir Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
• Viral di Medsos, Ada Penjual Tahu Bakso di Puncak Gunung Cikuray
• 5 Kuliner Indonesia yang Tercipta pada Masa Penjajahan, Ingatkan Perjuangan Meraih Kemerdekaan
• Jelajah Air Terjun Berawang Tampu, Surga Tersembunyi di Bener Meriah untuk Liburan Akhir Pekan
• 10 Kuliner Khas Indonesia yang Biasa Disajikan saat Perayaan 17 Agustus
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uniknya Wisata Setigi di Gresik, Bukit Kapur yang Instagramable"