Breaking News:

Fakta Unik Penulisan Romawi Angka Empat Jam Gadang di Bukittingi, Bukan IV tapi IIII

Ada fakta unik di balik penulisan angka 4 Jam Gadang. Jika biasanya angak 4 pada penulisan romawi adalah IV, pada Jam Gadang ini di tulis IIII.

TRIBUNNEWS/THERESIA FELISIANI
jam gadang 

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler tentu sudah tidak asing lagi dengan   landmark Kota Bukittinggi, yaitu Jam Gadang.

Menara jam berukuran besar ini memang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang liburan ke Bukittinggi.

Jam Gadang dalam bahasa Minangkabau berarti jam besar.

Liburan ke Bukittinggi belum sah rasanya jika tak melewati jam besar ini atau sekedar foto di dekatnya.

Jam Gadang dibangun pada 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota) Rook Maker.

Sekilas memang tak ada yang aneh pada Jam Gadang.

Namun jika diperhatikan, Jam Gadang ini memiliki penulisan angaka romawi '4' yang berbeda.

Jika biasanya angak 4 pada penulisan romawi adalah IV, pada Jam Gadang ini di tulis IIII.

Berdasarkan penelusuran TribunTravel.com, angaka 'i' besar berjajar empat tersebut memiliki banyak penjelasan.

Berikut fakta unik penulisan angka 4 Jam Gadang yang ditulis IIII

2 dari 3 halaman

1. Keseimbangan Visual

Sejarah penulisan angka IIII bermula dari King Louis XIV (5 September 1638 - 1 September 1715) yang meminta kepada seorang untuk membuat sebuah jam baginya.

Pembuat jam memberi nomor pada setiap jam sesuai dengan aturan angka Romawi.

Setelah melihat jam yang diberikan kepadanya, Raja tidak setuju dengan penulisan IV sebagai angka "4" dengan alasan ketidakseimbangan visual.

Penulisan angaka IV dianggap tak memiliki keseimbangan visual dengan angka seberangnya, VIII.

Sehingga di tulislah IIII khusus pada penulisan angka di jam.

Jam Gadang terlihat dari Pasar Atas, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Jam Gadang terlihat dari Pasar Atas, Bukittinggi, Sumatera Barat. (Tribun Travel/Sinta Agustina)

2. Angka 4 Dahulu di tulis III

Berdasarkan situs lain yang berjudul FAQ: Roman IIII vs. IV on Clock Dials, seorang yang bernama Milham mengatakan bahwa penjelasan seperti di atas tidak sepenuhnya benar.

Menurutnya, penulisan IIII untuk angka 4 telah ada jauh sebelum Louis XIV.

Penomoran Romawi memang bervariasi dari awalnya.

Pada masa awal angka 4 memang ditulis IIII dengan empat huruf I.

Penulisan 4 menjadi IV hanya terjadi di masa modern

3 dari 3 halaman

3. Angka 4 berarti Dewa

Penjelasan lain cukup menarik.

Harvey mengatakan, IV adalah singkatan dari dewa Romawi, Jupiter, yang ditulis IVPPITER.

Jadi, jika IV diletakkan di dalam jam bangsa Romawi, maka jam itu akan bertuliskan 1, 2, 3, DEWA, 5.

Berdasarkan penjelasan tersebut, bangsa Romawi mungkin tak ingin nama tuhan mereka ditaruh di jam seperti itu.

Namun, kalau dilihat dari kacamata Louis XIV, maka mungkin ia tidak ingin ada nama dewa pagan di permukaan jam.

Fakta Unik Andean Condor, Burung Terbesar di Dunia yang Bisa Terbang Tanpa Mengepakkan Sayap

26 Fakta Unik Yellowstone, Taman Nasional Pertama di Dunia yang Masuk Warisan Dunia UNESCO

31 Fakta Unik Mona Lisa, Lukisan Karya Leonardo da Vinci yang Berhasil Pikat Napoleon Bonaparte

Fakta Unik Bakso Lobster Permata, Dijual Rp 30 Ribu hingga Antrian yang Membludak

(TribunTravel)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comJam GadangBukittinggi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved