TRIBUNTRAVEL.COM - Taman Wisata Alam (TWA) kawah Gunung Ijen yang ada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo resmi kembali dibuka pada Sabtu (11/7/2020).
Padahal hingga Sabtu, Kabupaten Banyuwangi masih masuk zona oranye dan Kabupaten Situbondo masuk zona kuning.
Pembukaan kembali Kawah Ijen setelah pandemi dilakukan oleh Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) V Jatim dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim.
"Mulai saat ini Kawah Ijen resmi dibuka untuk umum. Meski telah dibuka, para pengunjung tetap harus memperhatikan protokol kesehatan," kata Kepala Bakorwil V Pemerintah Provinsi Jatim, Tjahjo Widodo, Sabtu (11/7/2020) di Paltuding, kawasan Kawah Ijen Banyuwangi dikutip dari rilis tertulis Pemkab Banyuwangi.
Tjahyo mengatakan pembukaan Kawah Ijen ini berdasarkan rekomendasi dari dua kepala daerah, Banyuwangi dan Bondowoso.
"Kami memutuskan pembukaan Kawah Ijen ini karena ada rekomendasi dari dua kepala daerah. Sebelum memberikan rekomendasi dua daerah ini telah melakukan penelitian. Penelitiannya tidak hanya satu kali, tapi berkali-kali," kata Tjahyo.
Tjahyo menjelaskan wisata alam relatif aman untuk dikunjungi. Selain tidak bergerombol, wisata alam juga bisa digunakan untuk olahraga.
"Berkunjung ke wisata alam lebih menyehatkan. Namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan," tambah Tjahyo.
Pegunjung dibatasi hingga 50 persen
Sementara itu Kepala BKSDA Wilayah III Jatim, Setyo Utomo mengatakan, meski telah dibuka untuk umum namun pengunjung dibatasi hanya 225 wisatawan tiap harinya, atau 50 persen dari kuota pengunjung sebelum masa pandemi.
Ia menjelaskan sebelum masa pandemi, di hari biasa Kawah Ijen bisa dikunjungi rata-rata 100-200 orang lebih.
Namun di saat hari libur atau peak season, pengunjung bisa mencapai 4000 orang.
Ia mengatakan, pemesanan tiket dilakukan secara online di laman https://ijenbluefire.bbksdajatim.org.
”Kami memberlakukan pemesanan tiket secara online. Untuk harga tiket tetap, tidak ada perubahan,” kata Setyo.
Dibuka secara bertahap
Sementara itu Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono mengatakan dengan dibuka kembali Kawah Ijen diharapkan geliat ekonomi dari para pelaku wisata yang memanfaatkan Kawah Ijen bisa berputar lagi.
”Tak dipungkiri banyak pelaku wisata dari Banyuwangi yang bergantung pada Kawah Ijen. Kami berterima kasih pada seluruh pihak yang membantu hingga dibukanya Kawah Ijen lagi,” kata Mujiono.
Mujiono mengatakan, Kawah Ijen menjadi perhatian utama Banyuwangi karena merupakan magnet wisata Banyuwangi.
Namun dia mengingatkan agar protokol kesehatan benar-benar dijalankan.
Ia juga menjelaskan selain Kawah Ijen, saat ini Banyuwangi secara berkala telah membuka beberapa destinasi wisata.
”Secara berkala beberapa destinasi telah dibuka. Seperti Bangsring Underwater, Pantai Cacalan, dan beberapa destinasi lainnya dengan penerapan standar protokol yang ketat,” kata Mujiono.
Secara bertahap setelah menjalani simulasi dan evaluasi, Banyuwangi juga telah memberikan sertifikasi protokol kesehatan di destinasi wisata.
Sertifikasi ini sebagai jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan
”Karena kami sadar di masa pandemi ini bukan hanya pelayanan yang menjadi penilaian, namun kesehatan dan keamanan kini menjadi yang utama," katanya.
Hanya kawasan zona hijau dan kuning

Sementara itu dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (23/6/2020), Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengumumkan 13 kawasan pariwisata alam akan segera dibuka di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Namun, Doni menegaskan kawasan pariwisata alam tersebut akan dibuka secara bertahap.
"Saya akan umumkan kawasan-kawasan pariwisata alam yang direncanakan akan dibuka secara bertahap untuk memulai aktivitas berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat risiko covid-19 yang paling ringan," kata Doni dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Doni menjelaskan, yang diperbolehkan dibuka hanya kawasan pariwisata yang berada di daerah zona hijau atau kuning.
Kapasitas tampung kawasan pariwisata tersebut juga dibatasi hanya 50 persen dari jumlah pengunjung normal.
Ia juga menegaskan, pihak pengelola yang kawasan pariwisata dibuka harus terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sementara, untuk zona lainnya diatur sesuai kesiapan daerah dan pengelola kawasan.
Kawasan pariwisata yang diperbolehkan dibuka bertahap yaitu, kawasan wisata bahari, kawasan konservasi perairan, kawasan wisata petualangan, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, suaka margasatwa, dan geopark.
Kemudian, kawasan pariwisata non-kawasan konservasi antara lain, kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata, dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat.
• Wisata Kawah Ijen di Banyuwangi Sudah Dibuka Kembali
• Kawah Ijen hingga Alas Purwo, 10 Tempat Wisata di Banyuwangi Lakukan Simulasi Normal Baru
• Gelombang Setinggi 3 Meter di Danau Kawah Gunung Ijen Adalah Tsunami, Begini Penjelasannya
• Lakukan Aksi Berbahaya, Pengunjung Ini Dilarang Mengunjungi Kawah Ijen
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masuk Zona Oranye, Wisata Kawah Ijen Resmi Dibuka Kembali"