TRIBUNTRAVEL.COM - Sejak wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) mewabah hampir di seluruh penjuru dunia, sejumlah negara melakukan pembatasan akses perjalanan (lockdown).
Akibatnya banyak wisatawan yang terpaksa menunda perjalanan mereka atau justru tidak bisa pulang ke negara asal.
Seperti yang dialami seorang turis asal Estonia, Roman Trofimov yang terdampar di bandara selama 110 hari karena pembatasan perjalanan.
Dilansir dari laman Foxnews.com, Sabtu (11/7/2020), Trofimov bepergian dari Bangkok pada 20 Maret 2020 dengan menggunakan maskapai AirAsia dan mendarat di Bandara Manila, Filipina.
• Wanita Berhijab Pesan Kopi di Starbucks, Barista Tulis Nama ISIS di Gelasnya
Begitu tiba, dia mengetahui bahwa tidak dapat meninggalkan daerah keberangkatan, karena Filipina tidak mengeluarkan visa untuk kedatangan karena lockdown.
Maskapai AirAsia juga dilaporkan tidak diizinkan membawanya kembali ke Thailand karena pandemi.
Sejak 20 Maret, Trofimov telah terjebak di Bandara Manila, Filipina dan bertahan hidup dengan makanan ringan di bandara atau yang disumbangkan oleh staf bandara.
"Maskapai ini mengatakan saya harus menunggu karantina komunitas yang disempurnakan untuk berakhir sebelum saya diizinkan untuk terbang," kata Trofimov kepada The Sun.
"Kesehatan saya semakin buruk karena kekurangan gizi, sinar matahari dan udara segar," imbuhnya.
Trofimov kemudian membuat beberapa permohonan di halaman media sosial untuk membantunya keluar dari bandara.
Dia bertanya kepada kedutaannya, tetapi dia tidak bisa mendapatkan penerbangan repatriasi.
Menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Estonia, para pejabat mengklaim Trofimov telah terbang ke negara Asia Selatan setelah peringatan tentang virus Corona dibagikan.
Tonton juga:
"Penting untuk dicatat bahwa dia terbang ke Filipina pada saat negara-negara telah mengumumkan situasi darurat dan Kementerian Luar Negeri telah memberikan peringatan perjalanan," isi pernyataan tersebut.
Turis asal Estonia ini dilaporkan bepergian menggunakan paspor abu-abu yang berarti dia bukan warga negara Estonia, melainkan hanya tinggal di negara tersebut.
Melalui akun Facebooknya, Trofimov mengumumkan bahwa dirinya dapat kembali ke Tallinn, Estonia setelah 110 hari terdampar di Bandara Manila, Filipina.
"Terimakasih kepada semua orang yang telah menyebarkan informasi online, memberi saya saran dan mendukung dengan kata yang baik. Bersama-sama kita berhasil," tulisnya dalam keterangan foto.
Tidak dilaporkan jika dia harus dikarantina saat kembali ke negara Estonia.
• Tengkleng Klewer Bu Edi dan 6 Kuliner Enak di Solo untuk Makan Siang
• Video Bule di Bali Menangis Setelah Dijambret Viral di Medsos, Ponsel Seharga Rp 20 Juta Raib
• Scrambled Egg, Griddlecake, dan 5 Menu Sarapan Populer di Indonesia yang Berasal dari Amerika
• 5 Negara yang Tak Mewajibkan Karantina untuk Wisatawan Asing
• Meski Sudah Masuk Masa Transisi, Vila dan Homestay di Puncak Bogor Belum Boleh Dibuka
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)