TRIBUNTRAVEL.COM - Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menerapkan protokol normal baru untuk pendakiannya.
Untuk sementara pendakian Gunung Gede Pangrango masih ditutup untuk sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Meskipun demikian, pihak pengelola Gede Pangrango telah mengumumkan protokol normal baru untuk para pendaki.
Beberapa aturan baru untuk mendaki Gunung Gede, selain melakukan jaga jarak dan mengenakan masker, ada juga pembatasan kuota tenda.
Nantinya tenda diisi 50 persen dari kapasitas yang seharusnya.
• Kapan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Dibuka saat New Normal?
Selain itu, para pendaki wajib untuk membawa surat sehat yang berlaku pada hari-H kegiatan pendakian Gunung Gede Pangrango.
Melansir dari akun Instagram @tn_gedepangrango, berikut aturan dan protokol normal baru yang diterapkan dan harus dipatuhi pendaki.
- Tidak melakukan kunjungan apabila menunjukkan gejala batuk/pilek
- Menggunakan masker
- Mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer
- Menggunakan sarung tangan (jika memungkinkan)
- Menjaga etika batuk atau bersin
- Wajib membawa surat sehat yang berlaku pada hari-H kegiatan pendakian
- Menjalankan SOP pendakian
- Menjaga jarak antar pendaki
- Gunakan peralatan dan perlengkapan secara pribadi dan minimalisir penggunaan secara bersama
- Mengisi 50 persen dari kapasitas tenda
- Menjaga jarak antar tenda
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengizinkan pembukaan kawasan ekowisata dengan menerapkan protokol kesehatan.
Salah satu taman nasional yang diizinkan untuk dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Terdapat 29 tempat yang terdiri Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA), dan Suaka Margasatwa (SM) yang sudah dapat dibuka secara terbatas.
Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan Suaka Margastwa yang dibolehkan dibuka untuk kunjungan tersebut merupakan yang berada di zona hijau dan kuning.
Pelaksanaan pembukaan TN, TWA, dam SM tersebut disesuaikan dengan tata waktu yang telah disusun oleh masing-masing pengelola.
Diprediksi pembukaan tahap pertama akan dimulai pada pertengahan Juni hingga pertengahan Juli 2020.
Daftar Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan Suaka Margasatwa yang Diizinkan Dibuka
- TN Kepulauan Seribu
- TN Gunung Halimun Salak
- TN Gunung Gede Pangrango
- TN Gunung Ciremai
- TN Gunung Merbabu
- TN Gunung Merapi
- TN Bromo Tengger Semeru
- TN Alas Purwo
- TN Meru Betiri
- TN Bali Barat
- TN Kutai
- TN Tambora
- TN Gunung Rinjani
- TN Manupeu Tandaru
- TN Laiwangi Wanggameti
- TN Kelimutu
- TN Kepulauan Komodo
- TWA Angke Kapuk
- TWA Gunung Papandayan
- TWA Cimanggu
- TWA Kawah Gunung Tangkuban Perahu
- TWA Guci
- TWA Telogo Warno/Pengilon
- TWA Grojogan Sewu
- TWA Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup
- TWA Pulau Sangalaki
- TWA Lejja
- TWA Manipo
- TWA Riung 17 Pulau
Pengelola 29 TN, TWA, SM yang telah diperbolehkan menerima kunjungan wisata alam pun telah menyusun protokol kunjungan sesuai protokol Covid-19.
Adapun protokol tersebut di antaranya pembatasan jumlah pengunjung yaitu hanya 10-30 persen dari daya dukung daya tampung atau dari rerata pengunjung tahun lalu.
Kemudian, secara bertahap dapat ditingkatkan sampai maksimal 50 persen sesuai hasil evaluasi.
• Panorama Curug Cikabuyutan, Destinasi di Kuningan yang Belum Banyak Dikunjungi Wisatawan
• 10 Tempat Wisata di Kuningan yang Instagramable, Pondok Pinus Palutungan hingga Bukit Panembongan
• 5 Tempat Wisata di Kuningan yang Tawarkan Pemandangan Alam Memukau
• 5 Tempat Wisata Terpopuler di Kuningan, Cocok Dikunjungi Pecinta Selfie
• Eksotisme Telaga Biru Cicerem, Blue Lake dari Kuningan Jawa Barat
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)