TRIBUNTRAVEL - Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) membuat seluruh pusat perbelanjaan, pertokoan, restoran, maupun perkantoran ditutup untuk sementara.
Namun, seiring dilonggarkannya pembatasan sosial oleh pemerintah, tempat-tempat ini mulai dibuka kembali.
Walau begitu, protokol kesehatan seperti menjaga jarak atau social distancing tetap harus dilakukan.
Meski sudah dibuka dan melayani pelanggan yang makan di tempat (dine in), tempat makan atau restoran di era new normal tidak diperbolehkan untuk diisi penuh.
Hal itu harus dilakukan demi memutus rantai penyebaran Covid-19 di tempat umum.
• Makan di Restoran Selama Pandemi Covid-19, Ketahui Panduannya
Namun, beberapa restoran yang memiliki banyak pelanggan sulit untuk meminta tamu-tamunya disiplin dalam menjaga jarak.
Hal ini membuat sebuah restoran di Amerika Serikat berinovasi dengan cara yang unik dalam menerapkan aturan social distancing terhadap tamu-tamunya.
Trattoria Da Luigi, sebuah restoran di Royal Oak, Michigan, Amerika Serikat menerapkan 'ghost dining' untuk penerapan social distancing di restorannya.
Ghost dining adalah penerapan social distancing yang dilakukan dengan cara menaruh 'hantu' di beberapa meja pelanggan agar tak diduduki sehingga menciptakan jarak antar pelanggan satu dengan yang lain.
Dilansir TribunTravel dari Fox 2 Detroit, Luigi Cutraro sang pemilik restoran mengatakan ide ini datang dari istrinya.
Cutrato mengatakan bahwa ada cara lain untuk menerapkan social distancing di restorannya dengan menyingkirkan sejumlah meja agar pelanggan tak saling berdekatan.
Namun, ia tidak memilih cara tersebut karena merasa seperti menerima tamu di rumahnya, tapi tidak pada tempatnya.
"Jika kita menyingkirkan meja, itu seperti seseorang datang ke rumah kita dan ada dua kursi, bukan ruang tamu secara keseluruhan," katanya.
Sebelumnya, Cutrato sempat menutup restorannya selama lockdown.
Baginya, masa-masa lockdown itu adalah fase tersulit, karena ia tak bisa menjalankan bisnisnya.
Saat Cutrato mengetahui bahwa ia bisa membuka kembali usahanya, ia menyebutnya dengan kabar baik yang membuatnya lega.

"Saya merasa seperti melihat film di mana orang-orang di gurun dan mereka melihat oasis. Itulah yang saya rasakan," ungkap Cutrato.
Luca, putra Cutrato mengatakan bahwa inisiatif mereka menempatkan 'hantu' di sejumlah kursi pada restorannya mendapat tanggapan positif dari pelanggan.
"Itu benar-benar membuat senyum di wajah orang-orang setelah tiga bulan yang mengerikan," kata Luca.
Ide tersebut, kata Luca, terinspirasi dari perjalanan ke pusat kota selama masa lockdown.
Tepatnya ketika keluarga Cutrato menyadari bahwa Michigan pada masa lockdown terlihat seperti kota hantu.
Luca mengatakan bahwa 'hantu' itu tidak permanen, tapi beberapa akan disimpan untuk mengingat kembali bagaimana mereka berkumpul pada masa pandemi Covid-19.
• Restoran Ini Bagikan Daging Gratis Jika Ajak Teman yang Tingginya Kurang dari 150 cm
• Contacless Dining, Konsep Terbaru yang Akan Diterapkan Restoran di Uni Emirat Arab
• Restoran Sushi di Jepang Ini Hadirkan Tempat Makan Bertema Kapsul Agar Pelanggan Bisa Jaga Jarak
• Ada yang Jadi Favorit Mantan Presiden, Ini 5 Restoran Padang Legendaris di Jakarta
• Promosi Berujung Bui, 2 Pemilik Restoran Seafood di Thailand Dihukum Penjara 1.446 Tahun
(TribunTravel.com/Ronna)