TRIBUNTRAVEL.COM - Stasiun Balapan yang berada di Solo, Jawa Tengah, tidak hanya populer sebagai stasiun kereta api.
Lebih dari itu, Stasiun Balapan semakin populer dengan adanya lagu dengan judul yang sama.
"Ning Stasiun Balapan (Di Stasiun Balapan)
Kuto Solo sing dadi kenangan (Kota Solo yang menjadi kenangan)
Kowe karo aku (Kamu dan aku)
Naliko ngeterke lungamu (Ketika mengantar kepergianmu)"
• Pesona Pantai Klayar di Pacitan yang Jadi Latar Lagu Ambyar Didi Kempot
Itulah penggalan lagu yang diciptakan penyanyi campursari asal Solo, Didi Prasetyo alias Didi Kempot.
Nama Didi Kempot semakin populer setelah penyiar radio dan Youtuber Gofar Hilman mengadakan Ngobrol Bareng Musisi atau Ngobam Didi Kempot di Wedangan Gulo Klopo, Kartasura, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2019).

Selain menyanyikan lagu-lagu legendarisnya, dalam Ngobam Didi Kempot, penyanyi berusia 52 tahun itu juga banyak menceritakan pengalamannya sebagai penyanyi campursari.
"Saya pertama nulis lagu dulu tahun 89," kata Didi Kempot, dikutip TribunTravel dari channel Youtube Gofar Hilman bertajuk Ngobam Didi Kempot, Kamis (25/7/2019).
Hingga saat ini, telah lebih dari 800 lagu diciptakan Didi Kempot, dan tak sedikit yang berlatar daerah dan tempat wisata di Indonesia.
Salah satunya Stasiun Balapan.
"Saya suka nulis lagu tentang daerah-daerah mas, Stasiun Balapan, Parangtritis," ujar Didi Kempot pada Gofar Hilman.
Bukan tanpa alasan Didi Kempot menulis lagu tentang daerah atau tempat wisata.

"Kenapa daerah dibikin lagu, satu daerah itu sudah terkenal duluan, seperti saya nulis lagu Parangtritis. Itu tempat wisata di Jogja yang orang sudah tahu semuanya," kata Didi Kempot.
"Jadi kita buat lagu kan paling tidak judul itu sudah dikenal orang dulu. Pasti banyak orang punya kenangan di situ, kayak Pantai Klayar, lagu Stasiun Balapan," lanjutnya.
Stasiun Balapan yang masuk dalam Daerah Operasi VI Yogyakarta menghubungkan Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Semarang.
Mengutip dari wisatasolo.id, Stasiun Balapan merupakan stasiun tertua di Indonesia dan merupakan stasiun yang paling besar yang ada di Solo.

Stasiun ini didirikan pada 1873 pada zaman kolonial oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Di tengah-tengah proses pembangunan, NISM kekurangan dana sehingga menyebabkan pembangunan tersendat.
NISM akhirnya meminjam dana kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk melanjutkan pembangunan jalur kereta api.
Meskipun pembangunannya telah rampung, namun Stasiun Balapan dulu tak seperti saat ini.
Saat ini, Stasiun Balapan telah menjadi stasiun besar dengan bangunan modern.
Lalu, dari mana asal nama 'Balapan'?
Mengutip dari situsbudaya.id, penamaan Stasiun Balapan berasal dari daerah yang dulu dikenal sebagai daerah untuk pacuan kuda pada masa pemerintahan Mangkunegoro IV.
Arena pacuan kuda dalam istilah Jawa disebut balapan jaran.
• 6 Tempat Wisata Dekat Lokasi Acara Solo Batik Carnival 2019
Panduan Transportasi Menuju Stasiun Balapan
Stasiun Balapan terbilang mudah dijangkau karena memiliki lokasi yang strategis.
Jika traveler datang dari luar kota dan turun di Terminal Tirtonadi, traveler bisa berjalan kaki menuju Stasiun Balapan.
Jangan khawatir, Pemerintah Kota Solo telah membangun skybridge yang menghubungkan Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi.

Jika datang dari Bandara Adi Soemarmo, traveler bisa menumpang kereta bandara dan langsung turun di Stasiun Balapan.
Mengutip dari Tribun Solo, jalur tersebut berjarak 13 km, terbentang dari Bandara Adi Soemarmo menuju Stasiun Balapan.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Sementara jika traveler datang dari pusat kota Solo, bisa menumpang Batik Solo Trans.
Selain itu, moda transportasi yang bisa dipilih yaitu mikro bus, taksi, ataupun ojek online.
• Alasan Didi Kempot Buat Lagu Berlatar Tempat Wisata
• Tengkleng Klewer Bu Edi Selalu Ramai Dikunjungi, Hanya 3-4 Jam Langsung Habis
• 5 Fakta Nasi Kucing, Nasi Bungkus Porsi Kecil yang Ada di Jogja dan Solo
• 6 Tempat Makan Murah dan Enak di Sekitar Kampus UNS Solo
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)