lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kopi adalah minuman paling universal dan disukai banyak orang di dunia ini.
Ngopi bahkan menjadi trend bagi warga Indonesia akhir-akhir ini.
Tak heran jika di Indonesia banyak bermunculan coffee shop baru.
Rupanya, setiap negara punya standar berbeda dalam menyajikan 'si hitam pahit' ini.
Berikut TribunTravel merangkum standar penyajian kopi dan tradisi ngopi unik di berbagai negara yang perlu diketahui penikmat kopi.
1. Kopi Turki lebih strong daripada kopi yang disajikan di negara Barat.
Menurut pepatah Turki yang diterbitkan di The Travel Channel, kopi Turki harus "sehitam neraka, sekuat kematian dan semanis cinta."
Jelas tidak ada susu atau krim untuk meringankan rasanya.
Biasanya, orang Turki minum kopi setelah makan.
Kopi ini disajikan dengan cangkir tembaga yang disebut cezve.
Jika orang Amerika memiliki donat sebagai teman ngopi, orang Turki punya permen kenyal tradisional sebagai tambahan manis.
• 4 Minuman Pengganti Kopi untuk Buka Puasa di Rumah, Coba Kopi Akar Dandelion yang Rendah Kafein
2. Kopi Prancis disajikan dengan cangkir besar dan croissant.
Café au lait hampir bisa ditemukan di seluruh dunia.
Tapi, kopi dengan susu panas ini adalah makanan pokok di Prancis.
Biasanya, ciri khas café au lait Prancis yang otentik adalah cangkir yang digunakan untuk menyajikan.
Cangkir harus berukuran lebar untuk memudahkan olesan croissant atau bahkan baguette, karena ini adalah tradisi Perancis yang sudah lama ada.
Café au lait umumnya disajikan di pagi hari sebagai makanan pokok sarapan.
3. Austria minum kopi dengan Whipped Cream.
Dikenal sebagai mélange, kopi dengan topping whipped cream sangat populer di kafe-kafe di Wina, Austria.
Biasanya kopi ini juga dilengkapi dengan susu mendidih yang di atasnya mengeluarkan buih, membuatnya sangat mirip dengan cappuccino.
4. Orang Meksiko mempermanis kopi mereka dengan kayu manis.
Café de olla adalah jenis kopi paling populer di Meksiko.
Ada hal yang membuatnya unik dan berbeda dari jenis kopi lainnya.
Pertama, kopi ini diseduh dengan batang kayu manis, yang menambahkan sedikit tambahan rasa manis.
Kedua, café de olla dibuat dalam pot tembikar, yang konon memunculkan citarasa kopi.
5. Upacara kopi tradisional sangat penting bagi warga Ethiopia.
Ethiopia terkenal sebagai tempat kelahiran kopi, sehingga masuk akal jika upacara kopi tradisional merupakan bagian integral dari budaya lokal.
Ada ungkapan populer di negara Afrika yang diterjemahkan menjadi "Kopi adalah roti bagi kami".
Secara historis, kopi di Ethiopia disajikan bukan dengan gula, krim, atau susu, tetapi ditambahkan garam atau mentega yang gurih.
Kadang-kadang, dibutuhkan waktu hingga dua jam untuk menyeduh dan menyajikan kopi Ethiopia, yang dikenal sebagai buna.
Upacara ini adalah hal terpenting dalam kehidupan warga di Ethiopia.
Tradisi ngopi di Ethiopia juga memberikan kesempatan bagi semua orang yang hadir untuk minum hingga tiga cangkir kopi sambil berdiskusi.
• 7 Menu Takjil yang Selalu Hadir di Meja Makan, Ada Kolak hingga Gorengan
• Fakta Unik Non La, Topi Kerucut Mirip Caping yang Umum Ditemukan di Vietnam
• Tak Cuma Pisang, 5 Buah Segar Ini juga Bisa Digoreng untuk Menu Buka Puasa
• 7 Ide Menu Sahur Ala Anak Kost yang Praktis dan Mudah Dibuat
TribunTravel.com/rizkytyas
