TRIBUNTRAVEL.COM - Dampak pandemi virus corona sampai di industri penerbangan Inggris.
Diwartakan dalam thesun.co.uk, bandara di Inggris terkena dampak paling parah akibat wabah ini.
Tercatat ada 7.000 penerbangan dari Inggris selama seminggu sebelum masa lockdown.
Menurut BBC, saat ini penerbangan di Inggris turun drastis hanya 711 sampai pekan lalu.
Parahnya lagi, EasyJet telah menghentikan semua penerbangan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Maskapai RyanAir dan Jet2 juga turut memberikan informasi tidak akan membuka jadwal penerbangan sampai pertengahan Juni ini.
• Ingin Hemat Waktu dan Tenaga? Jangan Lakukan 7 Hal Ini saat di Bandara
Sedangkan East Midlands saat ini masih mengoperasikan penerbangan untuk mengangkut barang saja.

Akibat banyaknya maskapai yang berhenti melakukan penerbangan, kini bandara malah beralihfungsi menjadi tempat penyedia fasilitas medis dan lain-lain.
Seperti Bandara Birmingham yang menyediakan kamar mayat untuk sementara waktu serta Bandara Bristol dan Bandara Edunburgh yang membuka fasilitas pengujian drive-through.
Berbeda dari Bandara London City yang ditutup, Bandara Gatwick dan Bandara Heathrow justru berencana membuka terminal bandara.
Namun tindakan itu dikhawatirkan akan berdampak pada krisis ekonomi.
Dan yang paling ditakutkan adalah nasib bandara kecil di Inggris yang kemungkinan lebih menderita akibat pandemi virus corona ini.

Analisis penerbangan, Martin Evans mengatakan jika saat ini adalah waktunya mencari pendapatan.
"Sekarang adalah waktunya mereka harus mendapatkan pendapatan maksimum. Jika semuanya kembali normal di musim dingin, mungkin akan ada titik terang," ujar Martin.
"Tapi ada juga risiko lain seperti kemungkinan bandara akan ditutup (permanen)," lanjutnya.
Badan Perdagangan Asosiasi Operator Bandara (AOA) sempat mendesak para Menteri bulan lalu untuk memberi dukungan ke pihak bandara di Inggris dalam menghadapi krisis berkurangnya jumlah penumpang akibat pandemi.
TONTON JUGA:
Kepala Eksekutif AOA, Karen Dee mengatakan "Pemerintah harus turun tangan untuk melihat kondisi bandara saat ini, mereka harus membuat komitmen tegas untuk melakukan hal penting demi mempertahankan industri penerbangan Inggris".
Diketahui, saat ini industri penerbangan Inggris telah mengalami ketertinggalan dari berbagai negara.
Yang dimaksudkan adalah pemasukan dan jumlah penumpang.
Oleh karena itu masyarakat Inggris disarankan untuk tidak melakukan perjalanan liburan musim panas ke luar negeri di tengah pandemi.
Sebagai gantinya, mereka dianjurkan untuk melakukan social distancing selama masa lockdown.
• Mulai Besok, Seluruh Penerbangan Domestik Bandara Juanda Beroperasi di Terminal 1
• Antisipasi Covid-19, 15 Bandara di Indonesia Lakukan Penyesuaian dan Perubahan Jam Operasional
• KA Bandara Tak Beroperasi, Masa Berlaku Tiket Perfeq Rider Diperpanjang Selama 30 Hari
• Terdampak Covid-19, Masa Berlaku Tiket Langganan KA Bandara Perfeq Rider Diperpanjang
• Viral di Medsos, Wanita Makan di Food Court Marah-marah saat Diingatkan Petugas Bandara
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)