Breaking News:

Sempat Dinyatakan Positif Covid-19, Pramugari Ini Kembali Bekerja Setelah Sembuh

Seorang pramugari yang bekerja di satu dari tiga maskapai terbesar di Amerika Serikat ini yang menceritakan kisahnya selama pandemi Covid-19.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
travelandleisure.com
Ilustrasi seorang pramugari. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bekerja di tengah pandemi virus corona (Covid-19) memang bukan menjadi perkara yang mudah.

Dengan banyaknya frekuensi bertemu orang tentu tak menutup kemungkinan bisa terinfeksi Covid-19.

Seperti halnya seorang pramugari yang bekerja di satu dari tiga maskapai terbesar di Amerika Serikat ini yang menceritakan kisahnya selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Melansir laman Insider, Jumat (17/4/2020), pramugari yang tak disebutkan identitasnya ini bercerita tentang pengalamannya bekerja selama pandemi.

7 Ulah Sepele Penumpang Ini Bisa Bikin Pramugari Kesal, Termasuk Melepas Alas Kaki

Pramugari tersebut mengatakan bahwa dirinya baru-baru ini dinyatakan positif Covid-19 dan kembali bekerja setelah sembuh.

Pramugari memang menjadi satu profesi yang vital dan karenanya dibebaskan dari pedoman karantina mandiri setelah terpapar Covid-19.

Pramugari
Pramugari (travelandleisure.com)

Ia menceritakan bahwa dirinya sampai bulan Maret 2020, tidak pernah takut bekerja selama pandemi Covid-19.

"Saya hanya berpikir bahwa saya kuat, saya sehat. Saya jarang sakit, jadi saya berpikir, 'Oh Anda tahu, saya akan baik-baik saja. Saya hanya akan mencuci tangan, memakai sarung tangan dan sering menggunakan hand sanitizer," kata pramugari tersebut.

Pramugari tersebut menambahkan, "Saya pikir saya agak naif dan berpikir mereka akan mengetahuinya. Semua dokter dan ilmuan ini, seseorang akan mencari tahu tentang Covid-19 ini."

Semenjak pandemi Covid-19 mewabah, banyak penumpang pesawat yang membersihkan kursi mereka dan seluruh bagian yang akan digunakan.

2 dari 3 halaman

"Saya tidak berpikir pesawat terbang sebersih ini. Penumpang datang menggunakan masker dan berusaha tidak menyentuh baang-barang. Dan banyak penumpang yang tidak menginginkan apapun ketika kami masih melakukan layanan makanan," jelasnya.

Tonton juga:

"Lalu beberapa waktu kemudian, kami melihat semakin sedikit penumpang dan saya menjadi sangat proaktf. Saya mengambil sampah dan memastikan semuanya sebersih mungkin untuk penumpang berikutnya yang datang. Memastikan semuanya diambil, tisu, sarung tangan dan apapun yang dimasukkan ke dalam saku kursi," imbuhnya.

Tepat pada 19 Maret 2020, pramugari tersebut merasakan hal yang aneh pada tubuhnya, dirinya merasa lelah.

"Saya telah bekerja sangat keras sehingga saya hanya berpikir bahwa saya lelah. Tetapi sampai di rumah tubuh saya rasanya seperti dimatikan. Menggigil dan sangat lelah," jelasnya.

Pramugari tersebut kemudian mengecek suhu tubunya dan mengambil beberapa Tylenol dan tidur sepanjang malam.

"Saya mengecek suhu badan saya malam itu sekitar 102 derajat Fahrenheit (38,8 derajat Celcius) dan mengambil beberapa Tylenol lalu tidur sepanjang malam," imbuhnya.

Keesokan harinya pramugari ini merasakan tubuhnya sudah tidak sakit lagi dan menelepon dokter pribadi pada Jumat untuk bertanya apakah bisa dites.

"Mereka mengatakan saya perlu lebih banyak gejala karena saya tidak memiliki masalah pernapasan, sesak di dada dan sesuatu seperti itu," kata pramugari tersebut.

Namun, keesokan harinya pramugari tersebut masih mengalami demam dan sedikit sesak napas ketika akan batuk atau mengambil nafas dalam-dalam.

3 dari 3 halaman

Pada 20 Maret 2020, pramugari tersebut menelopon Departemen Kesehatan New York untuk menanyakan apakah bisa mendapatkan rapid tes tersebut.

Akan tetapi layanan rapid test tidak bisa ia dapatkan karena tidak memiliki gejala yang signifikan.

"Akhirnya saya memanggil dokter pribadi yang kebetulan bisa melakukan tes tersebut. Selama 14 hari saya tidak bekerja karena kondisi tubuh yang makin memburuk. Namun setelah 14 hari berlalu, kini kondisi saya kembali normal," jelasnya.

Pramugari tersebut menambahkan, "Kemarin adalah perjalanan pertama saya kembali bekerja. Saya merasa kembali normal seperti sebelum saya dinyatakan positif Covid-19."

"Saya merasa sangat beruntung. Saya tidak memiliki masalah pernafasan, jadi kasus saya lebih ringan dibandingkan dengan yang pernah saya dengan. Saya merasa beruntung bahwa saya di sini, saya sehat dan senang bisa kembali normal," ungkapnya.

Saat kembali bekerja, pramugari tersebut menceritaka, pihak maskapai penerbangan telah melakukan usaha semaksimal mungkin untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan melakukan pembersihan di segala sisi.

"Saya merasa cukup baik, para kru bersama saya, mereka semua tampak sehat dan nyaman," kata pramugari tersebut.

5 Insiden Tak Mengenakan yang Menimpa Pramugari, Ada yang Pingsan Akibat Bau Cairan

Curhat Pramugari yang Bekerja saat Wabah Virus Corona

Alasan Pramugari Sembunyikan Tangan di Belakang saat Penumpang Masuk ke Pesawat

Pramugari Ungkap Alasan Jangan Gunakan Tisu Antibakteri untuk Bersihkan Meja Lipat Pesawat

Pramugari Ungkap Hal yang Tak Perlu Dilakukan Jika Ingin Upgrade Kelas Gratis di Pesawat

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Covid-19pramugarivirus corona
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved