TRIBUNTRAVEL.COM - Kementerian Agama (Kemenag) akan menutup sementara layanan pendaftaran umrah dalam aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) mulai hari ini, Kamis (12/3/2020).
Sejak ramai penyebaran virus Corona, Pemerintah Arab Saudi memang mengambil kebijakan untuk menangguhkan sementara waktu ibadah umrah dan haji.
Akses para jemaah umrah dan haji ke Tanah Suci pun menjadi terbatas.
Menanggapi kebijakan Pemerintah Arab Saudi tersebut, Kementerian Agama akan menutup sementara layanan pendaftaran umrah melalui aplikasi Siskopatuh.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Arfi Hatim dalam siaran pers, Selasa (10/3/2020).
• Visa Umrah Ditangguhkan Sementara, KJRI Jeddah: Umrah Ditunda 1 Tahun Tidak Benar
"Siskopatuh kami tutup sementara. Ini dilakukan menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk menghentikan sementara ibadah Umrah/Ziarah," ujar Arfi Hatim.

Menurut Arfi Hatim, pihaknya telah menerbitkan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Pimpinan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Umrah, dan Perusahaan Asuransi Perjalanan Ibadah Umrah.
"Selama ditutup sementara, maka tidak menerima pendaftar baru," jelasnya.
Arfi menyampaikan, kebijakan tersebut diambil mengingat belum ada kepastian dicabutnya kebijakan penangguhan sementara akses masuk ke Arab Saudi.
Tonton juga:
"Aplikasi akan kami buka kembali setelah mendapatkan kejelasan tentang pencabutan penghentian sementara ibadah Umrah oleh Pemerintah Arab Saudi," imbuhnya.
Arfi juga meminta PPIU untuk melakukan penjadwalan ulang keberangkatan bagi jemaah umrah yang telah mendaftar.
"Tetap mengutamakan kepentingan jemaah, dengan tidak membebankan biaya tambahan kepada jemaah termasuk jemaah yang telah memiliki jadwal setelah kebijakan Pemerintah Arab Saudi diberlakukan," kata Arfi.
Jika ada pembatalan jemaah umrah, maka PPIU wajib melapor kepada Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus cq. Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus melalui email: pembatalan.siskopatuh@gmail.com.
Kasubdit Pengawasan Umrah Noer Aliya Fitra (Nafit) mengatakan, tercatat ada 2.393 jemaah Indonesia yang tertunda keberangkatan akibat kebijakan Saudi yang diterbitkan pada 27 Februari 2020.
Mereka berasal dari 75 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), yang diangkut oleh delapan maskapai penerbangan.
Di luar itu, tercatat sejumlah 1.685 jemaah yang sempat tertahan di negara ketiga pada saat transit dan saat ini telah dipulangkan kembali ke tanah air oleh maskapai sesuai kontraknya.
"Sedangkan jemaah yang sudah terdata lunas biaya penyelenggaraan ibadah umrah di Siskopatuh per tanggal 4 Maret 2020 sebanyak 32.994 jemaah," ujar Nafit.
"Mereka awalnya terjadwal akan diberangkatkan dalam rentang 28 Februari sampai 31 Mei 2020," tandasnya.
• Foto-foto Suasana di Sekitar Masjidil Haram Sebelum dan Sesudah Visa Umrah Ditangguhkan
• Arab Saudi Luncurkan Layanan Online untuk Refund Visa Umrah
• Arab Saudi Hentikan Visa Umrah Sementara Waktu, Ini Tanggapan Pemerintah Indonesia
• Visa Umrah Ditangguhkan Akibat Virus Corona, Dana Jemaah Dijamin Aman
• 8 Tempat Wisata di Mekkah dan Jeddah yang Bisa Dikunjungi Setelah Umrah
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)