TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang baru pertama kali liburan ke Jerman, ada baiknya untuk menyimak informasi berikut ini.
Sebagai negara dengan tingkat kriminalitas rendah, Jerman menjadi satu destinasi wisata menarik untuk dikunjungi.
Traveler bisa menemukan beragam jenis wisata di Jerman, mulai dari wisata sejarah, budaya hingga alam.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung, tak heran jika Pemerintah Jerman membuat beberapa larangan guna menjaga ketertiban dan keamanan negara.
Nah, bagi traveler yang baru atau ingin liburan ke Jerman, simak delapan larangan yang pantang dilakukan di negara ini.
1. Larangan membuat keributan
Setiap warga di Jerman diwajibkan untuk menjaga ketentraman lingkungannya, tak terkecuali para wisatawan yang berlibur.
• Mengintip Kehidupan Para Sadhu, Orang Suci di India yang Tinggalkan Hal-hal Berbau Duniawi
Di mana ada larangan untuk tidak membuat keributan atau suara bising lainnya mulai pukul 22.00 hingga 06.00.
Bagi yang nekat melanggar, jangan kaget jika ada polisi yang datang untuk menjemput.
2. Larangan mencuci mobil sembarangan
Mencuci mobil di halaman rumah memang lebih murah, tetapi berbeda dengan di Jerman, mencuci mobil sembarangan termasuk pencemaran lingkungan.
Sabun yang digunakan untuk mencuci mobil bisa berdampak buruk pada air tanah.
Perlindungan lingkungan merupakan isu yang sangat penting untuk Jerman.
3. Larangan menyebrang sembarangan
Jerman sangat displin soal aturan lalu lintas.
Menyeberang jalan sembarangan adalah tindakan melanggar hukum, meski jalanan dalam keadaan sepi tanpa kendaraan, traveler tetap tidak boleh menyebrang seenaknya.
Karena jika nekat melakukannya, traveler bisa berurusan dengan petugas kepolisian.
4. Larangan berjalan di jalur sepeda
Saat tiba di Jerman, traveler akan menjumpai rute khusus untuk pengendara sepeda dengan mudah.
Budaya menggunakan sepeda di Jerman sangat tinggi.
Sehingga sebaiknya hindari berjalan di jalur sepeda, karena ini merupakan tindakan ilegal dan tentunya berbahaya.
5. Larangan membuang botol bekas minuman
Jika berbelanja minuman di restoran, baik menggunakan botol atau kaleng, traveler akan dikenakan biaya lebih mahal sekitar 25 sen.
Hal ini diterapkan agar pengunjung tidak membuang botol sembarangan.
Tonton juga:
Biasanya setiap restoran menerima penukaran botol bekas.
Meninggalkan botol di meja restoran atau taman bisa dikenakan denda dan dianggap melanggar hukum lho.
6. Larangan memberi makan hewan
Di Jerman tidak banyak ditemui hewan liar, dan jika ada sudah pasti dilindungi oleh undang-undang perlindungan hewan khusus.
Larangan memberi makan hewan ini juga berlaku bagi hewan peliharaan milik tetangga.
Memberi makan pada hewan peliharaan orang lain tanpa meminta ijin terlebih dahulu bisa kena tuntutan secara hukum.
7. Larangan menyanyikan bait pertama lagu kebangsaan Jerman
Bagi sebagian wisatawan mungkin tidak banyak yang tahu, jika ada larangan menyanyikan bait pertama lagu kebangsaan Jerman.
Deutschlandlied menjadi lagu kebangsaan sejak 1922.
Namun karena polemik politik pada saat itu, maka bait pertama yang berisikan "Germany, Germany, above everything," jadi lirik yang sangat sensitif sejak berakhirnya Perang Dunia II.
8. Larangan berbicara tentang perang atau Nazi
Perang dan Nazi jadi isu sensitif di Jerman.
Bukan pelanggaran hukum berat sih, tapi membicarakan dua topik tersebut akan membuatmu dianggap tidak sopan oleh penduduk lokal.
Sebaiknya nikmati destinasi wisatanya saja, daripada membahas hal yang berat dan menyinggung perasaan tuan rumah.
• Toilet Desa Wisata Jepang Pasang Larangan Cuci Kaki Pakai Bahasa Indonesia, Fotonya Viral di Medsos
• 7 Fakta Unik Aturan Kerajaan Inggris, Termasuk Larangan Berpegangan Tangan
• 6 Larangan yang Terbit Gara-gara Kelakuan Turis, Termasuk Tidak Boleh Masuk Pasar
• 8 Fakta Unik Uzbekistan, Ada Larangan Taruh Roti di Atas Lantai hingga Diapit Gurun dan Gunung
• 9 Larangan di Berbagai Negara yang Terdengar Aneh bagi Wisatawan Indonesia
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)