Breaking News:

5 Negara yang Hilang dari Peta Dunia, Ada Tibet Hingga Yugoslavia

Kali ini, TribunTravel telah merangkum 5 negara di dunia yang 100 tahun yang lalu masih eksis tapi kini sudah tidak ada dari laman Reader's Digest.

Jodocus Hodius/Wikimedia Commons
Peta Asia Tenggara Insulae Indiae Orientalis karya kartografer Jodocus Hondius terbit 1606. Dalam peta ini Hondius membuat catatan berlabuhnya Francis Drake di Cilacap, menandai berakhirnya teka-teki rupa pesisir selatan Jawa, juga bentuk sesungguhnya pulau itu. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Peta dunia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Dalam kurun waktu 100 tahun, peta dunia telah berubah banyak.

Tak cuma bentang alam, kondisi peta dunia yang berubah juga dibentuk oleh keberadaan dan atau hilangnya sebuah negara.

Tilik saja Yugoslavia, negara yang berdiri pada 1918 tetapi terpecah-pecah dan akhirnya runtuh pada 1990an.

 

Ketiadaan sebuah negara dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Mulai dari runtuhnya kerajaan kuno, perpecahan wilayah, hingga penggantian nama.

10 Fakta Unik Finlandia, Negara Paling Bahagia di Dunia yang Warganya Lebih Sering di Rumah

Kali ini, TribunTravel telah merangkum 5 negara di dunia yang 100 tahun yang lalu masih eksis tapi kini sudah tidak ada dari laman Reader's Digest.

1. Yugoslavia

(doc-research.org)

Seratus tahun yang lalu, Perang Dunia I mendatangkan begitu banyak kekacauan di wilayah perbatasan Eropa.

Sebuah negara di Eropa tenggara berdiri pada 1918 sebagai "Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia" dan berganti nama menjadi Yugoslavia satu dekade kemudian.

2 dari 4 halaman

Yugoslavia menyatukan banyak wilayah terdiri dari beragam budaya dan etnis yang merupakan bagian dari bekas Kekaisaran Austro-Hungaria.

Negara baru ini mencakup Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro, Kosovo, dan Macedonia.

TONTON JUGA

Namun, pada abad ke-20 Yugoslavia mengalami konflik berupa perpecahan dan dikuasai selama Perang Dunia II.

Yugoslavia pun bersatu kembali di bawah kepemimpinan komunis pasca-perang, diikuti oleh pertempuran selama tahun 1990-an.

Sekarang, Yugoslavia secara resmi telah tiada.

Banyak wilayahnya yang kini lebih damai pasca runtuhnya Yugoslavia.

Bahkan, kota pesisir Dubrovnik di Kroasia menjadi setting lokasi serial Game of Thrones King's Landing.

Inilah yang menjadikannya tujuan wisata populer sampai-sampai harus membatasi jumlah pengunjungnya yang membludak.

2. Tibet

(nationsonline.org)
3 dari 4 halaman

Meskipun Tibet diasosiasikan dengan para biksu Buddha yang damai dan pemimpin spiritualnya, Dalai Lama, wilayah barat laut India ini telah menjadi rebutan selama berabad-abad.

Tibet sebenarnya adalah negara yang independen sepenuhnya, tapi hanya dari 1912 hingga 1951, ketika menjadi bagian dari China.

Upaya untuk "membebaskan Tibet" sedang berlangsung, dan Dalai Lama pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, yang kini sudah pensiun, masih tinggal di pengasingannya di India.

Tibet juga merupakan tempat tujuan bagi para petualang dan pendaki gunung karena tempat ini memiliki titik tertinggi di Bumi, Gunung Everest.

3. Neutral Moresnet

(Nataliya Nazarova/Shutterstock)

Jika kamu belum pernah mendengar tentang Netral Moresnet, itu bukanlah hal yang aneh.

Negara sangat kecil ini hanya memiliki luas wilayah tidak sampai satu mil persegi.

Neutral Moresnet dibentuk dari kesepakatan antara Belanda dan Prusia pada 1816, sehingga kedua negara dapat sama-sama memiliki akses ke tambang seng.

Neutral Moresnet memiliki bendera sendiri dan bahkan membuat uang koinnya sendiri.

Sejumlah upaya dilakukan untuk mengubah negara kecil menjadi wilayah utopia dengan 'bahasa buatannya; sendiri, Esperanto.

4 dari 4 halaman

Namun, wilayah Neutral Moresnet menjadi korban Perang Dunia I, dan kini menjadi bagian dari Belgia.

Namun, penduduknya saat ini masih merayakan ulang tahun didirikannya Neutral Moresnet.

4. Abyssinia

(Chameleons Eye/Shutterstock)

Abyssinia sebenarnya adalah nama panggilan dari bangsa Arab dan Eropa untuk Ethiopia seratus tahun yang lalu.

Selama masa Scramble of Africa atau 'Perebutan Afrika' pada akhir abad ke-19, Italia mencoba untuk merebutnya, tetapi tidak dapat menggulingkan kekaisaran Ethiopia.

Faktanya, negara itu tidak pernah dijajah dan merupakan satu dari sedikit negara merdeka di Afrika sampai orang-orang Italia di bawah Mussolini menguasainya dalam waktu singkat di akhir 1930-an.

Setelah Perang Dunia II, Ethiopia menjadi satu di antara negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sejarah Ethiopia memang kaya.

Hal itu dapat dilihat dari fosil manusia tertua di dunia yang pernah ditemukan, dan ditemukannya buku yang diduga Kitab Suci Tabut Perjanjian (Ark of the Covenant).

5. Ceylon

(gadventures.com)

Pulau besar yang terletak di selatan India ini disebut Sri Lanka.

Namun, sebelum 1972 pulau itu disebut Ceylon.

Ceylon adalah nama yang diberikan oleh orang-orang Eropa ketika pulau itu dijajah berabad-abad sebelumnya.

Ceylon berada di bawah kekuasaan Inggris sampai 1948.

Namun, akhirnya Ceylon menjadi bangsa yang merdeka dan melepaskan nama kolonialnya pada 1972 dan berganti menjadi Sri Lanka.

Setelah mengalami beberapa perang saudara di awal abad 21, kondisi wilayah ini sekarang lebih stabil.

Pada 2011, pemerintah Sri Lanka memutuskan mengubah semua nama lembaga negara yang masih menggunakan nama Ceylon sebagai upaya untuk menghilangkan sisa-sisa kolonialisme.

57 Fakta Unik China, Negara dengan Lebih dari 30 Juta Penduduk Pria yang Belum Punya Istri

Kebijakan Berbagai Negara untuk Cegah Virus Corona, Termasuk Stop Terbitkan Visa untuk Warga China

50 Fakta Unik India, Negara yang Memberi Gaji Polisi Berdasarkan Kumis

Nikmati Sereal dari Berbagai Negara di Sunday Bowl Cereal Club, Kafe yang Lagi Hits di Bandung

15 Tempat Wisata Instagramable di Puncak Bogor, Ada Taman Bunga hingga Miniatur Negara Eropa

TribunTravel/Rizki A Tiara

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TibetYugoslaviapeta dunia Dalai Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved