Breaking News:

6 Bahaya yang mengintai saat Liburan ke Pantai, Jangan Sembarangan Minum Air Laut

Dilansir TribunTravel dari laman rd.com, inilah enam bahaya tersembunyi yang ada di pantai.

Instagram/donna_winda
Liburan ke pantai 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pantai menjadi satu destinasi favorit terutama saat musim kemarau.

Cuaca cerah, laut biru, dan pasir putih siap memanjakan mata.

Meski demikian, ada baiknya traveler tetap berhati-hati.

Jika tidak, beberapa kecelakaan yang terduga dapat terjadi.

Dilansir TribunTravel dari laman rd.com, inilah enam bahaya tersembunyi yang ada di pantai.

1. Ubur-ubur

(rd.com)

Cara Menuju Pantai Sadranan dari Hotel Bintang 5 di Jogja

Sangat penting untuk waspada terhadap ubur-ubur ketika berada di pinggir pantai.

"Kontak dengan tentakel ubur-ubur dapat mengakibatkan berbagai cedera yang menyakitkan."

"Misalnya luka bakar, ruam, bahkan kerusakan saraf," kata David Greuner MD, kepala ahli bedah dan co-founder NYC Bedah Associates.

Bagaimana cara menghindarinya?

2 dari 4 halaman

Ubur-ubur biasanya mengikuti gerakan arus dan lebih memilih perairan dangkal.

"Jika ada banyak ubur-ubur yang muncul, penjaga pantai biasanya menandai daerah itu."

2. Bakteri E.coli

(rd.com)

Bakteri berbahaya E.coli 0157 dapat ditemukan di perairan tertentu.

Terutama danau dan sungai dan bakteri sangat berbahaya, terutama untuk anak-anak di bawah lima tahun.

Demikian kata Erica Steele DNM ND CFMP BCND.

Selain kram perut dan tinja berdarah, pada beberapa kasus ekstrem karena bakteri E.coli juga dapat menyebabkan penyakit ginjal atau kerusakan otak.

3. Kotoran

(rd.com)

Limbah pantai sering menjadi masalah besar yang siap mengancam kesehatan.

“Limpahan air apa pun atau limbah yang tidak diolah melalui manusia dan hewan [bakteri enterococcus] dapat membuat para pengunjung pantai sakit," kata Dr Greuner.

3 dari 4 halaman

4. Alga yang berbahaya

(rd.com)

Ada ribuan mikroorganisme di lautan.

Dr Steele mengatakan, beberapa menimbulkan ancaman, satu di antaranya alga.

TONTON JUGA

Populasi alga yang begitu banyak menyimpan racun yang dapat menyebabkan diare, muntah, dan gangguan GI.

Sama seperti bakteri, kita mungkin sulit untuk menghindarinya.

Namun, traveler dapat melakukan yang terbaik untuk tetap aman dengan tidak meminum air dan selalu mandi setelah berenang.

5. Bulu babi

(rd.com)

Bulu babi seringkali sulit untuk dideteksi.

Penampilannya mirip seperti batu karang.

4 dari 4 halaman

Meski ukurannya kecil, tapi saat menyengat, bulu babi dapat menimbulkan rasa sakit.

Jika hal ini terjadi, segera cabut duri yang menempel dengan pinset dan rendam bagian tubuh yang terkena duri bulu babi dengan cuka.

Jika tidak diobati, sengatan dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot serta ruam.

6. Arus bawah

(rd.com)

Arus bawah, juga disebut arus rip, bisa sangat berbahaya jika tidak diperhatikan.

Biasanya terjadi tepat sebelum musim badai pada September dan Oktober.

Kenakan jaket pelampung jika kamu bukan perenang andal dan pastikan anak-anak juga aman.

Jika terperangkap dalam arus, segera berenang sejajar dengan pantai.

Indahnya Pantai Klayar di Pacitan, Seruling Samudra Jadi Favorit Pengunjung

Uniknya Pantai Sadranan, Ada Pemecah Ombak Alami di Tengah Laut

Bak Surga Tersembunyi, Ini 8 Pantai di Gunungkidul, Jogja yang Tawarkan Keindahan yang Alami

Waktu Terbaik dan Tarif untuk Melihat Lumba-lumba di Pantai Lovina Bali

8 Pantai Populer Dunia yang Rusak karena Kelakuan Turis, Termasuk Maya Bay

TribunTravel/Ambar Purwaningrum

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
musim kemarauTribunTravelkecelakaan Aji Firmanto
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved