Breaking News:

Gunung Pahiyangan, Wisata Menantang di Kalimantan Selatan yang Menyimpan Banyak Cerita Legenda

Gunung Pahiyangan berbentuk segi delapan sehingga jika dilihat dari sisi manapun bentuknya akan sama. Puncaknya yang datar menambah eksotika.

banjarmasinpost.co.id/nia kurniawan
Telaga Pahiyangan di Gunung (Bukit) Pahiyangan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Pahiyangan atau Bukit Pahiyangan adalah tempat wisata menarik dan menantang di Desa Rantaubujur Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Gunung Pahiyangan ini berbentuk segi delapan sehingga jika dilihat dari sisi manapun bentuknya akan sama.

Puncaknya yang datar menambah eksotika Gunung Pahiyangan yang hingga kini dijuluki table mountain ini.

Gunung Pahiyangan memiliki beberapa mandin (air terjun) dan telaga.

Setidaknya ada tiga tingkatan telaga yang akan ditemukan oleh pendaki.

Dua telaga terlewati dan dipuncak telaga ketiga.

Paling eksotis adalah telaga ketiga karena berada dipuncak dan lebih luas.

Kabarnya Telaga Pahiyangan memiliki luas sekitar satu hektare.

Bukit ini menyimpan legenda, cerita rakyat yang menyebutkan pertapaan naga berkepala delapan yang membuat bukit ini berbentuk delapan.

Traveling ke Banjarmasin hingga Mamuju untuk Urus Maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti Ajak 3 Cucu

"Dulu kala gunung itu pecah, terpecah secara alami. Kemudian di bagian tertentu pecahan membendung aliran sungai , hingga air menumpuk dan terbentuk telaga.

2 dari 4 halaman

Lebihan air yang mengalir, jadi telaga ini terbentuk alami, bukan karena faktor campur tangan manusia dulu kala," ucap Zainudin warga asli Rantaubujur.

Seorang pendaki bernama Obet bian asal Banjarmasin yang juga dari komunitas pendaki Kalimantan dan plinplan trip mengaku selalu menikmati perjalanan ke lokasi ini.

"Selalu berkesan ketika berkunjung, meski sudah berkali-kali naik. Mari kita jaga kelestarian dan keasrian alamnya," katanya.

Selain Gunung Pahiyangan dan Telaga Pahiyangan, di Desa Rantaubujur juga terdapat Bukit Kapayang.

Adapun Telaga Pahiyangan berada di puncak Bukit Pahiyangan terletak di batas antara Desa Rantaubujur dan Desa Rantaubalai. 

Hutan lebat dan aliran sungai yang jernih berbatu jadi bonus selama perjalanan menuju puncak bukit Table mountain atau Gunung Pahiyangan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Hutan lebat dan aliran sungai yang jernih berbatu jadi bonus selama perjalanan menuju puncak bukit Table mountain atau Gunung Pahiyangan di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. (banjarmasinpost.co.id/nia kurniawan)

Menuju Rantaubujur

Nah, perjalanan menuju Desa Rantaubujur dapat ditempuh melalui jalur darat.

Dari Kota Martapura, Kabupaten Banjar atau dari Kota Banjarbaru, menuju Kecamatan Karangintan lalu ke Desa Awangbangkal, menyusuri jalan poros Awang Bangkal-Batulicin.

Selama perjalanan di jalan poros tersebut harus berhati-hati, kondisi jalan menurun dan menanjak belum beraspal -hanya hamparan pengerasan batu-.

Saat reporter banjarmasinpost.co.id melaluinya dalam kondisi hujan deras, praktis jalanan pun jadi makin berat karena licin dan permukaan jalan jadi lembek.

3 dari 4 halaman

Lelah dan jauhnya perjalanan darat terbayar, di sepanjang perjalanan membelah kawasan hutan ‘perawan’ di tengah pegunungan Meratus.

Di sisi kiri kanan jalan seluas mata memandang tak ada kampung atau permukiman warga.

Mata hanya disajikan dengan kawasan pegunungan dan hutan hijau.

Sesampainya di Desa Rantaubujur, kemudian beristirahat sejenak.

Perjalanan akan kembali dilanjutkan dengan berjalanan kaki menuju lokasi Bukit Kapayang.

Berdiri di Bukit Kapayang yang hijau, tampak menjulang Table mountain atau bukit pahiyangan berhasil didaki demi menuju dan menikmati Telaga Pahiyangan
Berdiri di Bukit Kapayang yang hijau, tampak menjulang Table mountain atau bukit pahiyangan berhasil didaki demi menuju dan menikmati Telaga Pahiyangan (banjarmasinposttravel.com/nia kurniawan)

Pesona Bukit Kapayang

Menuju Bukit Kepayang, kebetulan suasana malam tengah hujan deras, praktis melengkapi diri dengan jas hujan dan lampu penerangan (headlamp atau senter).

Estimasi jalan kaki dari Desa Rantaubujur menuju Bukit Kapayang adalah satu jam.

Namun, bisa saja lebih lama tergantung dari cepat atau tidaknya kemampuan dan kekuatan berjalan kaki.

Saat perjalanan kita melalui padang rumput, melihat banyak sapi ternak peliharaan warga setempat.

4 dari 4 halaman

Ya, di Desa Rantau bujur banyak sapi yang dipelihara, ada yang dibiarkan lepas ada juga yang diikat.

Tantangan yang bisa ditaklukan ketika 'menghajar' rute menuju telaga Pahiyangan, di antaranya membelah Sungai Rantaubujur.

Kebetulan di musim hujan ini kondisi sungai tengah berarus deras.

Sensasinya benar-benar terasa.

Informasi warga setempat Sungai Rantaubujur lebar sungai kisaran 70 meter, saat ini arusnya lagi deras dengan kedalaman 1,5 meter karena musim hujan.

Jadi menyeberang sungai tidak bisa dengan jalan kaki melainkan harus menggunakan perahu atau kelotok.

Saat menyeberangi sungai sebenarnya durasi tidak lama, paling kisaran kurang dari lima menit.

Namun, saat itu kondisi malam dan hujan deras benar-benar mengocok adrenaline.

Derasnya aurs air sungai terasa keras menghantam bagian kelotok.

Eh, dalam perjalanan liputan rtravel ini, ikut rombongan plinplan trip, bisa follow akun Instagram plinplan trip dan tanya-tanya untuk info lebih lanjut ya sobat taveller.

MAKAN bersama di bukit kapayang
MAKAN bersama di bukit kapayang (banjarmasinposttravel.com/nia kurniawan)

Banyak Satwa Liar

Dalam perjalana di jalur jalur ke Gunung Pahiyangan, Bukit Kapayang dan Telaga Pahiyangan terdengar suara-suara khas berbagai satwa terdengar bersahutan.

Hal itu menambah kesan semakin menarik dan rasanya puas sekali.

"Babi hutan, owaowa , Menjangan, beruang juga banyak.Selama ini kami hidup baik-baik saja, tidak saling ganggu, harmonis saja. Kami menemukan pun sering tapi ya sudah biasa, kami hidup berdampingan," ucap Zainudin warga Rantaubujur.

Ketika berenang di telaga harus hati-hati.

Perhatikan dibagian dalam telaga terkadang ada Tunggul kayu.

Ya namanya juga telaga di alam liar, semuanya tumbuh dan berkembang secara alamiah.

Bahkan di telaga ada diantaranya bayang-bayang kayu berdiameter besar, ada yang mengapung ada juga yang memanjang kuat masih tertancap terendam air telaga.

Nah kayu-kayu itu bisa jadi bantuan untuk menepi, beristirahat.

Telaga Pahiyangan di atas puncak Gunung (Bukit) Pahiyangan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, jadi spot foto favorit wisatawan yang mendaki.
Telaga Pahiyangan di atas puncak Gunung (Bukit) Pahiyangan, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, jadi spot foto favorit wisatawan yang mendaki. (banjarmasinpost.co.id/nia kurniawan)

Hamidi dari plinplan trip organizer mengatakan Tak hanya sekedar menikmati segarnya air telaga di atas bukit.

Lokasi juga tepat jadi pilihan untuk bermalam, air bisa dikonsumsi.

Bahkan banyak terdapat ikan.

"Ikan disana banyak seperti toman, haruan dan nila. Jadi kami disana tidak kelaparan, menyantap ikan saja," katanya.

Pada petualangan bersama Plinplan Trip Organizer dan warga setempat ini berakhir dengan kebahagian dan rasa ingin kembali lagi. Sekitar 50 an pendaki yang menikmati petualangan saat itu, jadi pengalaman seru.

5 Tempat Wisata di Banjarmasin untuk Liburan Akhir Pekan, Coba Mampir ke Taman Siring 0 Kilometer

Ingin Menyaksikan Banjarmasin dari Sudut yang Berbeda? Coba Kunjungi Menara Pandang

Artikel ini telah tayang di Tribunbanjarmasinposttravel.com dengan judul Wisata Ekstreme ke Gunung Pahiyangan, Bukit Oktagonal & Telaga Air Dalam, Legenda Naga 8 Kepala

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Kalimantan SelatanBanjarDesa Rantaubujurtempat wisata di Kalimantan SelatanGunung Pahiyangan Sungai Barito Pantai Batakan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved