TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak kejadian aneh di dunia.
Beberapa di antaranya sempat menghebohkan dunia dan menjadi perdebatan hingga sekarang.
Meski sudah banyak diketahui, namun teka-teki tentang kejadian aneh ini masih menjadi misteri.
Seperti 3 kisah yang dilansir TribunTravel dari laman the-line-up.com ini misalnya.
1. Wanita Beracun

Ketika Gloria Ramirez dibawa ke Rumah Sakit Umum Riverside pada 19 Februari 1994, staf menduga masalahnya hanya terkait dengan kanker serviks stadium lanjutnya.
Dia kesakitan, bingung, menderita pernafasan yang buruk dan denyut nadi yang sangat tinggi.
• 5 Kecelakaan Penerbangan Paling Tragis Dalam Sejarah, Ada yang Korbannya Capai 500 Orang
• Fakta Unik Pulau Morotai, Punya Sejarah Mengagumkan hingga Dijuluki Maldives-nya Indonesia
Para perawat staf mengambil tindakan yang biasa mereka lakukan, memberikan obat penenang Ramirez.
Saat itu mereka mulai menyadari ada sesuatu yang aneh tentang pasien mereka.
Tubuh Ramirez ditutupi semacam minyak, dan dia mencium bau buah dan bawang putih.
Satu petugas mencoba mengambil darah dari Ramirez, hanya untuk memperhatikan bau amonia dari darahnya.
Mencium amonia dalam keadaan normal sudah cukup buruk, tapi ini berasal dari darah seseorang.
Sedikit mengkhawatirkan bahkan bagi perawat yang paling berpengalaman sekalipun.
Petugas menyerahkan jarum suntik dengan darah masih di dalam, ke petugas lainnya.
TONTON JUGA
Petugas itu mencatat partikel-partikel yang beredar di dalam darah, tepat sebelum petugas pertama pingsan dan harus dikeluarkan dari samping tempat tidur Ramirez.
Segera setelah itu, petugas yang mencatat mulai merasa mual.
Bergerak ke luar untuk duduk di meja perawat, dia juga pingsan.
Segera, orang ketiga yang membantu pingsan.
Setelah 35 menit, petugas yang menangani Ramirez meninggal karena gagal ginjal.
Kejadian yang sama terjadi pada petugas lainnya yang terkena hepatitis dan mengalami masalah pernapasan.
Sampai sekarang misteri darah amonia dan racun yang mengenai petugas rumah sakit masih menjadi misteri.
2. Armin Meiwes, kanibal yang mengiklankan hobinya secara online

Armin Meiwes seorang teknisi komputer seperti orang kebanyakan.
Hanya saja dia memiliki hobi yang sedikit aneh, yakni sangat menyukai kanibalisme.
Meiwes adalah penggemar The Cannibal Cafe , sebuah blog di mana orang-orang berbagi minat mereka dalam kanibalisme.
Segera, dia mulai memasang iklan di Cafe , mencari seseorang untuk menjadi sukarelawan untuk dimakan.
Dia mengatakan "mencari seorang berusia 18 hingga 30 tahun untuk disembelih dan kemudian dikonsumsi".
Untuk kreditnya, Meiwes tidak memaksa siapa pun untuk disembelih dan dimakan.
Sebaliknya, dia akan berbicara dengan mereka yang menanggapi, dan jika mereka mundur, dia menghormati keinginan mereka.
Meskipun Meiwes tidak memaksa siapa pun untuk bergabung dengannya dalam pencariannya, akhir ceritanya cukup mengerikan.
Dia menemukan sukarelawan, Bernd Jürgen Armando Brandes.
Brandes pergi ke rumah Meiwes pada 9 Maret 2001.
Brandes memberi Meiwes izin untuk mengamputasi alat vital.
Keduanya kemudian mencoba untuk memakan alat vital Brandes bersama-sama, tetapi alat vital itu“terlalu kenyal” untuk dikonsumsi.
Sebelum mencoba memakan, Brandes mengambil 20 pil tidur dengan setengah botol schnapps.
Setelah amputasi, Meiwes menyiapkan mandi untuk Brandes, yang dia periksa setiap 15 menit.
Setelah beberapa waktu, Brandes keluar dari kamar mandi dan menjadi tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.
Pada titik ini, Meiwes mulai ragu apakah dia harus membunuh Brandes atau tidak.
Meskipun pria itu telah memberi Meiwes izin untuk memotong dan memakan alat vitalnya, dia tidak mengatakan dia bisa dibunuh.
Meiwes akhirnya membunuh pria itu, menikamnya di tenggorokan, lalu menggantung tubuhnya di pengait daging dan menyiapkannya untuk makan.
Meiwes makan dari mayat Brandes selama 10 bulan setelah pembunuhan itu.
Setahun setengah kemudian, dia dilaporkan ke polisi oleh seorang mahasiswa karena meminta lebih banyak korban online.
Ketika polisi menggeledah rumahnya, mereka menemukan kaset video dan bagian-bagian tubuh.
Sejak kejadian itu, Meiwes telah meminta maaf atas tindakannya dan menjadi seorang vegetarian.
3. Insiden Vampir Mercy Brown

Pada akhir 1800-an, Inggris berada di tengah-tengah tren vampir.
Mereka percaya jika vampir itu adalah penyakit menular dan memakan manusia.
Rhode Island, Connecticut, dan Vermont semua menderita wabah tuberkulosis, yang disebut wabah vampir pada saat itu.
Penyebabnya masih belum diketahui pada saat itu, walaupun orang-orang tahu satu anggota keluarga terkena penyakit itu, yang lain segera menyusul.
Teori populer saat itu adalah anggota keluarga yang terinfeksi pertama menguras kekuatan hidup dari keluarga mereka.
Mereka yang meninggal karena terinfeksi digali dan diperiksa.
Jika tubuh mereka tampak "terlalu segar", diasumsikan mereka adalah vampir.
Ada beberapa cara yang diusulkan untuk menghentikan wabah vampir.
Yang paling sederhana dan paling tidak mengerikan adalah membalikkan tubuh di kuburnya, sehingga menghadap ke bumi.
Yang lain akan membakar organ-organ tubuh.
Terkadang, dikombinasikan dengan memenggalnya.
Beberapa bahkan percaya menghirup asap dan abu dari organ yang terbakar akan menyembuhkan wabah vampir mereka.
Mercy Brown mungkin merupakan kasus penggalian yang paling terkenal.
Keluarganya tidak setuju vampir disalahkan atas kematiannya.
Mereka tidak ingin tubuhnya digali.
Namun, ketika penduduk desa lainnya bersikeras dan ayahnya menyerah.
Ketika Mercy digali.
Saat dibuka, mereka terkejut karena mayat Mercy dalam kondisi sangat baik.
Penduduk desa panik dan membakar jenazahnya.
Mereka memakan abu yang dibuat oleh hati dan mencampurnya dengan air.
Kemudian, mereka memaksa saudara Mercy, yang dipercaya terkena wabah vampir untuk minum abu itu.
Meskipun penduduk desa berpikir ini akan menyembuhkan penyakitnya, saudara Edwin meninggal dua bulan kemudian.
• Menelusuri Sendang Ngembel, Tempat Wisata di Bantul yang Jadi Saksi Sejarah Kerajaan Mataram
• 4 Tempat Wisata Bersejarah Iran Ini Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO
• 5 Kecelakaan Teknis Terburuk Sepanjang Sejarah, Tenggelamnya Kapal Titanic Tewaskan Ribuan Orang
• Menilik Jejak Sinterklas yang Identik dengan Perayaan Natal di Dua Kota Bersejarah di Turki
• Mengulik Sejarah Gereja Sion, Satu Gereja Tertua di Indonesia
TribunTravel/Ambar Purwaningrum