TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah melihat ikan atau daging asap?
Pengasapan dilakukan untuk mengawetkan makanan dan membuat rasanya menjadi lebih enak.
Namun apa jadinya jika manusia yang diasapi?
Meski terbilang aneh dan menyeramkan, metode pengasapan manusia masih ada sampai sekarang.
Bukan di luar negeri melainkan Indonesia.
Dilansir TribunTravel dari laman thenational.ae, Suku Dani tak cuma dikenal sebagai etnis terpencil di dunia.

Melainkan juga karena tradisinya yang tak biasa.
Satu di antaranya adalah tradisi pengasapan mayat.
Mereka menggunakan metode ini untuk mengawetkan mayat atau biasa dikenal sebagai mumifikasi.
Bukan sembarang orang yang menjadi mumi.
Melainkan kepala suku atau orang-orang yang dianggap pahlawan di suku Dani.
TONTON JUGA
Sebelum diasapi, mereka lebih dulu dibalsem dengan menggunakan minyak ikan.
Kemudian baru diasapi sampai kering dan menghitam.
Setelahnya baru diletakkan dalam gubuk yang dikenal sebagai honai.
Gubuk ini tak cuma berfungsi sebagai penyimpanan, namun juga tempat untuk melakukan tradisi pengasapan.
Setiap tahunnya, anggota suku yang mendapatkan tugas menjaga mumi, akan diminta untuk mengasapi.
Tujuannya untuk membuat mumi tetap kering dan awet.
Mumi ini biasanya dijaga kerabat dan keturunannya.
Jadi bila penjaganya telah tiada, maka anak si penjaga harus menggantikannya.
Tradisi merawat mumi terus diturunkan.
Mereka percaya, jika mumi ini akan membawa berkat bagi suku.
Beruntung kini tradisi mumi sudah tak dijalankan lagi.
Ini terjadi berkat masuknya agama di Papua.
Kini hanya tersisa 6 atau 7 mumi saja, sebagian sudah berusia lebih dari 250 tahun.

Biasanya dikeluarkan saat hendak melakukan perawatan atau ketika ada wisatawan yang datang berkunjung.
Ingin melihatnya secara langsung?
Siapkan tiket pesawat menuju desa Wogi, Wamena, Papua.
• Fakta Unik Suku Dani, Hidup Terisolasi hingga Punya Tradisi Potong Jari saat Berduka
• Suku Dani - Etnis Terpencil di Indonesia Ini Punya Cara Unik Kenang Keluarga yang Telah Tiada
• 7 Fakta Unik Papua Nugini, Negara Tetangga Indonesia yang Punya Banyak Bahasa
• 5 Fakta Unik Kuala Kencana, Kota Modern di Tengah Hutan Papua
TribunTravel/Ambar Purwaningrum