TRIBUNTRAVEL.COM - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari memastikan jalur kereta Cibatu-Garut siap dioperasikan di awal 2020.
Dua rangkaian kereta disiapkan untuk melayani penumpang di jalur bersejarah yang terakhir aktif puluhan tahun lalu tersebut.
"Sekarang sudah tinggal difungsionalkan karena kalau dioperasikan sudah, bahkan uji coba juga sudah," kata Hery di Bandung, Selasa (7/1).
Keputusan terakhir, katanya, ada di PT KAI untuk menentukan pengoperasiannya setelah sertifikasi.
Mengenai tiket, ada opsi untuk promosi, dikomersialkan kepada masyarakat, atau kebijakan lainnya.
"Ini yang mungkin sedang disiapkan oleh PT KAI. Rencananya kalau tidak salah sementara pakai dua rangkaian kereta dulu," ujarnya.
Hery mengatakan Pemprov Jabar pun terus menjalankan program reaktivasi kereta api lainnya. Menurut Hery, tahun ini Pemprov Jabar fokuskan bersama PT KAI dalam program reaktiviasi kereta ke jalur Rancaekek-Tanjungsari.
"Kan harus ada yang ditertibkan dan penyiapan lahannya. Pemprov Jabar tugasnya membantu penertiban lahan ini. Itu lahannya yang ada di jalur milik PT KAI, ada juga yang dari stasiun pelebaran. Tapi tidak terlalu besar," katanya.
Hery mengatakan, semua jalur kereta api yang mati digarap untuk direaktivasi. Selain Garut dan Rancaekek, yang tengah dalam proses adalah jalur Banjar-Pangandaran yang sudah dilakukan pendataan dan rute terberat Bandung-Ciwidey.
"Kalau jalur Cianjur-Padalarang itu beda, kategorinya merehabilitasi, bukan reaktivasi. Kalau yang reaktivasi atau menghidupkan kembali atau reaktiviasi ini ada empat jalur di Jabar," katanya.
Hery menilai keberadaan transportasi moda kereta api ini semakin diminati masyarakat. Hal itu terlihat setiap hari terutama pada masa libur. Kenaikan jumlah penumpang kereta api mencapai hampir 25 persen dari tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan proses reaktivasi empat jalur kereta api di Jawa Barat terus berlanjut. Reaktivasi yang paling awal tuntas adalah jalur Cibatu-Garut.
"Cibatu-Garut akan diujicoba Januari 2020, sekaligus sertifikasi. Jadi nanti orang Garut bisa ke Bandung atau Jakarta langsung naik kereta api," kata Edi di Kantor Dinas Perhubungan Jabar, Senin (9/12).

Di rute Cibatu-Garut, tepatnya di sekitar Stasiun Cibatu, katanya, akan dibangun museum mengenai kejayaan perkeretaapian di Bumi Priangan, sekaligus wisata Garut yang sudah terkenal sampai ke Eropa sejak zaman penjajahan Hindia Belanda.
Mengenai jalur lainnya, yakni Banjar-Pangandaran-Cijulang, pihaknya baru melakukan pemetaan atau mapping sampai 50 persennya antara Banjar-Pangandaran.
"Mapping rute Banjar-Pangandaran sudah 50 persen, mengenai kepemilikan lahan dan segala macem. Lahan memang milik PT KAI tapi sudah banyak dibangun apa," katanya.
Mapping rute kereta Rancaekek-Tanjungsari, katanya, sudah mencapai 100 persen dan hasilnya sudah diterima Kementerian Perhubungan. Sedangkan rute Bandung-Ciwidey baru menjalani mapping 50 persen.
• Semakin Banyak Warga Jerman Pilih Kereta Api daripada Pesawat Terbang, Ini Alasannya
• Rel Tergenang Banjir Jakarta, Penumpang Bisa Refund Tiket 100 Persen Jika Kereta Api Terlambat 1 Jam
• Aturan Bagasi Penumpang Kereta Api dan Tarif jika Kelebihan Muatan, Tak Boleh Lebih dari 20 Kilogram
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kereta Api Jalur Cibatu-Garut Siap Beroperasi Awal 2020, Selanjutnya Jalur Rancaekek-Tanjungsari