TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang pesawat dari maskapai AirAsia mengalami luka bakar yang cukup serius setelah baterai cadangan telepon genggamnya terbakar.
Dilansir oleh TribunTravel dari Simplelying, penumpang tersebut mengalami luka bakar 20 persen.
Hal ini terjadi ketika pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan A320-229N sedang berada di ketinggian 35.000 kaki, sekitar 200 mil di selatan Kota Ho Chi Minh.
Tiba-tiba saja baterai cadangan ponsel salah seorang penumpangnya mengalamu hubungan arus pendek yang menyebabkan nyala api keluar.
Alhasil api tersebut membakar pantat kiri, kaki kiri, paha kiri dan lengan kirinya yang mengakibatkan 20 persen dari area kulit tubuhnya terbakar.
Awak kabin yang melihat kejadian tersebut dengan cekatan dan hati-hati memadamkan api yang menyala dan kemudian menawarkan pertolongan pertama
Baterai ponsel yang terbakar itu pun berhasil dipadamkan, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang aman.
Selajutnya, awak kabin memberikan pertolongan pertama dari luka yang terbakar.
Karena insiden tersebut, pesawat airbus AirAsia itupun dialihkan ke Bandara Internasional Tan Son Nhat (SGN) dan akhirnya mendarat dengan aman sekitar 35 menit setelah kebakaran.
Penumpang yang menderita luka bakar itu pun langsung diangkut ke rumah sakit setempat di mana ia dirawat karena luka bakar dan diperbolehkan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Akhirnya penumpang yang berada di pesawat tersebut dialihkan dengan pesawat AirAsia lainnya dengan mengalami penundaan penerbangan selama 17 jam.
Sedangkan pesawat yang menjadi tempat terbakarnya baterai pesawat tersebut sudah bisa kembali terbang sekitar 20,5 jam kemudian.
Mengapa baterai ponsel terbakar?
Meskipun sangat jarang terjadi, baterai di telepon seluler juga bisa terbakar, hal ini biasanya disebabkan dengan yang dikenal sebagai pelarian termal.
Baterai lithium-ion terdiri dari sejumlah sel Li-ion yang memiliki jenis temperatur kritis salah satunya adalah titik didih.
Setelah titik didih tercapai, ia masuk ke dalam siklus pemecahan eksoterm, hal ini yang memulai proses yang disebut pelarian termal.
Pelarian termal ini mulai memanaskan sel-sel lain dalam baterai yang kemudian mencapai suhu maksimum kritisnya yang bergantung pada kecepatan prosesnya.
Sehingga baterai dapat diam-diam melemah, terbakar, atau bahkan meledak.
Sebagian besar telepon seluler akan mati secara otomatis jika terlalu panas dan sebagian besar baterai Lithium-ion memiliki fitur keamanan bawaan untuk mencegahnya terbakar.
• AirAsia Berikan Imbauan untuk Liburan Natal dan Tahun Baru agar Aman dan Nyaman
• Bercanda Bawa Bom, Penumpang AirAsia Ini Diamankan Petugas Keamanan Bandara Adisutjipto
• Perluas Jangkauan Produknya, AirAsia Kini Jualan Tiket Maskapai Lain
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)