Breaking News:

7 Fakta Unik Hotel, Termasuk Alasan Tidak ada Guling dan Jam Dinding di Kamar

Bahkan traveler yang sudah sering menginap di Hotel, mungkin tidak ada yang sadar jika hotel jarang menyediakan guling dan jam dinding.

Instagram/shangrilajkt
Salah satu kamar Hotel Shangri-La Jakarta. Hotel ini menjadi lokasi Kongres PSSI 2019. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak fakta unik hotel yang mungkin tidak semua tamu yang menginap menyadarinya.

Bahkan traveler yang sudah sering menginap di Hotel, mungkin tidak ada yang sadar jika hotel jarang menyediakan guling.

Selain guling, di masing-masing kamar hotel biasanya sangat jarang ditemukan jam dinding.

Bagi sebagian besar orang Indonesia, guling merupakan teman tidur yang wajib ada di kasur.

Sementara jam dinding biasanya menjadi penunjuk waktu sekaligus hiasan di kamar.

Pernahkah traveler bertanya-tanya, kenapa kamar-kamar di hotel tidak menyediakan guling dan jam dinding?

Dirangkum TribunTravel, berikut fakta unik hotel jarang menyediakan guling dan jam dinding di kamar.

Ada beberapa alasan kenapa hotel jarang menyediakan guling di kamar, di antaranya:

1. Hotel mengadopsi gaya hidup western

Hotel Grand Fatma di Kutai Kartanegara
Hotel Grand Fatma di Kutai Kartanegara (Pegipegi)

Guling pertama kali muncul ketika Belanda menjajah Indonesia beberapa ratus tahun yang lalu.

2 dari 4 halaman

Yang akhirnya membuat guling dikenal di Belanda dan Indonesia.

Karena hotel mengadopsi gaya hidup western yang mengacu pada hotel-hotel di negara barat, maka dalam pelayanan hotel ala barat tidak dikenal adanya guling.

Jadi hotel di Indonesia pun juga tidak menyediakan guling meskipun beberapa hotel ada yang menyediakan.

2. Guling tidak higienis

ilustrasi menggunakan guling saat tidur
ilustrasi menggunakan guling saat tidur (instagram/mandalaliving)

Alasan kedua yakni hotel berusaha memberikan kehigienisan di kamar.

Bayangkan saja tamu-tamu hotel yang datang dari berbagai macam kalangan tidur dan menginap di hotel.

Berbeda dengan bantal yang hanya kena kepala, guling bisa saja dipeluk, dan dimainkan.

Terlebih jika terjadi gesekan antara kulit manusia yang bermacam-macam dengan guling, maka akan membuat guling menjadi kotor.

Apalagi jika tamu hotel tidak mandi atau punya penyakit kulit, tentu rasanya guling menjadi kurang higienis meski sudah dicuci.

3. Orientasi tamu hotel adalah turis

Turis asing berpose di depan salah satu homestay di Dieng Kulon, Banjarnegara.
Turis asing berpose di depan salah satu homestay di Dieng Kulon, Banjarnegara. (Tribun Jateng/Khoirul Muzakki)
3 dari 4 halaman

Turis asing adalah pelanggan hotel yang berasal dari berbagai negara, dan di negara lain tidak ditemui sesuatu yang bernama guling.

Kalau turis asing saja tidak membutuhkan guling untuk apa hotel menyediakan guling.

4. Tamu yang menginap biasanya membawa pasangan

Ilustrasi pasangan tamu yang menginap di Hotel
Ilustrasi pasangan tamu yang menginap di Hotel (pexels.com)

Kalau mendengar kata hotel apa yang terlintas di kepalamu?

Inilah kenapa hotel identik dengan tempat menginap pasangan lawan jenis.

Kalaupun tidak membawa pasangan biasanya dengan teman atau keluarga.

Bisa dikatakan jarang orang menginap di hotel sendirian kecuali tamunya jomblo.

Jadi persepsinya untuk apa disediakan guling jika ada 'guling' yang bisa dipeluk.

5. Ada tapi harus minta

Ilustrasi
Ilustrasi (rally13.com)

Di Indonesia ada beberapa hotel yang menyediakan guling di kamar hotel, namun ada juga guling yang menunggu permintaan dari tamu hotel.

4 dari 4 halaman

Akan tetapi mayoritas hotel tidak menyediakan guling, hingga terpaksa bantal dijadikan guling.

Alasan tidak ada jam dinding di hotel

Sedangkan fakta unik mengapa hotel jarang menyediakan jam dinding di kamar di antaranya:

6. Menganggu ketenangan

Ilustrasi
Ilustrasi (cappersfarmer.com)

Alasan pertama hotel jarang menyediakan jam dinding di kamar karena dianggap bisa menganggu ketenangan.

Saat menginap di hotel, para pengunjung mengharapkan bisa tidur dan istirahat dengan nyaman dan nyenyak.

Keberadaan jam bisa mengganggu ketenangan, karena bunyi detak jarum jam yang cukup mencolok saat suasana kamar sedang hening.

Begitu pula dengan jam alarm.

Alarm yang berbunyi kencang akan mengganggu jam tidur para tamu.

Keberadaan jam alarm ini tidak terlalu penting, karena kalau ingin bangun lebih cepat, tamu bisa meminta bantuan pelayan hotel untuk membangunkannya.

7. Kemungkinan dibawa pulang tamu hotel

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com)

Kedua, ada juga yang berpendapat kalau meletakkan jam dinding di dalam kamar hotel terlalu riskan untuk diambil dan dibawa pulang oleh para tamu.

Jadi untuk mencegah hal ini, pihak pengelola hotel memutuskan untuk tidak meletakkan jam di dalam kamarnya.

 Apakah Penginapan Termahal Pasti Menjadi Hotel Terbaik?

 Staf Penerima Tamu Ini Ungkap Cara Upgrade Kamar Hotel Gratis

 Jangan Sentuh Benda Ini saat Masuk Kamar Hotel

 Bermalam di Yogyakarta, Ini 7 Hotel Murah Dekat Malioboro dengan Tarif Mulai Rp 100 Ribuan

 Ini Cara Sederhana Cegah Paspor Ketinggalan di Brankas Kamar Hotel

 Jangan Gunakan Tanda Minta Kamar Dibersihkan di Hotel, Ini Alasannya

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

 
Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Fakta unik hotelTribunTravel.comhotel di Indonesia
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved