Breaking News:

Lebih Mahal dari Ikan dan Ayam, Di Negara Ini Daging Tikus Laku Keras

Di beberapa negara, tikus sering dianggap sebagai hewan yang menjijikkan, termasuk di Indonesia.

Editor: Gigih Prayitno
Kolase TribunTravel
Daging tikus 

TRIBUNTRAVEL.COM - Di beberapa negara, tikus sering dianggap sebagai hewan yang menjijikkan, termasuk di Indonesia.

Namun nyatanya hal tersebut tak berlaku di beberapa negara, misalnya di India.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Desember 2018, di wilayah Timur Laut India, daging tikus yang masih segar merupakan menu hidangan utama.

Bahkan terkadang warganya mengonsumsinya sebagai makanan sehari-hari, Layaknya kita memakan ayam atau ikan setiap hari.

Kuliner Ekstrem di Pasar Lama Tangerang, Sate Ular hingga Sop Biawak

7 Kuliner Ekstrem di Filipina, Cobain Sensasi Makan Balut yang Gurih

Selain di India, masyarakat pertanian di utara dan selatan Vietnam juga menggilai daging tikus.

Menurut mereka, tikus merupakan sumber protein yang sangat baik.

Makanan dari hewan pengerat ini pun dapat Anda temukan pada menu yang disajikan di wilayah perkotaan Vietnam, termasuk Hoi Chi Minh City.

Bahkan, di delta Mekong, harga daging tikus jauh lebih mahal dari ayam.

Grant Singleton, ilmuwan yang mempelajari ekologi hewan pengerat dari International Rice Research Institute, mengatakan, delta Mekong sendiri memproduksi hingga 3.600 ton tikus setiap tahunnya, dengan keuntungan mencapai 2 juta dollar AS.

Diketahui bahwa ada lusinan spesies tikus di dunia. Namun, warga Vietnam hanya mengonsumsi dua jenis tikus.

2 dari 4 halaman

Di antaranya yakni tikus sawah yang memiliki berat setengah pound, dan bandicoot, yang bisa berkembang hingga dua pound.

Menurut Robert Corrigan, ahli binatang pengerat di perkotaan dari RMC Pest Management Consulting mengatakan, bukan hal aneh jika kita makan tikus.

Eri Polu, satu kuliner ekstrem di India
Eri Polu, satu kuliner ekstrem di India (Instagram/pemburumimpi_id)

Setidaknya ada 89 spesies hewan pengerat yang dikonsumsi penduduk dunia, mulai dari Asia, Afrika, hingga Amerika.

Contoh, tupai sendiri sudah menjadi makanan utama di beberapa wilayah.

“Hampir semua jaringan otot mamalia pada dasarnya mengandung protein yang sama, baik dari daging sapi atau bahkan kaki tikus,” kata Corrigan.

Ian Teh, fotografer National Geographic, mencoba mengikuti kegiatan penangkap tikus yang ia sebut sebagai “Mr. Thy”.

Terutama ketika Thy memburu hewan pengerat itu di area pertanian di Quang Ninh, sebuah provinsi di timur laut Vietnam.

Penangkap tikus menjadi pekerjaan sampingan yang penting bagi para petani Vietnam.

Mereka biasanya menjebak tikus dengan kandang kawat atau bambu, kemudian membunuh dan menjual dagingnya ke pasar lokal.

Thy memiliki bisnis musiman menangkap tikus. Sebagian dibawa pulang untuk makan malam keluarganya, sementara sisanya dijual.

3 dari 4 halaman

Singleton mengatakan, di wilayah pedesaan Vietnam, tikus sering diolah dengan bir atau wiski beras.

Teknik memasak hewan ini memang cukup bervariasi.

Ia sendiri pernah melihat tikus dibunuh dengan menempatkannya di air panas atau dengan pukulan keras di kepala.

Jika sudah mati, bangkai tikus kemudian dibakar, digoreng, dikukus, direbus, atau dipanggang.

Tikus kukus dikatakan memiliki rasa yang lebih kuat. Sementara tikus besar dianggap memberikan sensasi makan yang lebih puas.

Sate Kobra, dan beragam kuliner ekstrem di Vietnam
Sate Kobra, dan beragam kuliner ekstrem di Vietnam (Ig/dentist.chef)

“Orang asing yang mencicipi daging tikus mengatakan bahwa rasanya seperti ayam.”

“Namun, hewan ini memiliki daging gelap dengan rasa yang lebih tajam.”

“Menurut saya, itu seperti rasa daging kelinci,” ungkap Singleton.

Meskipun kebanyakan tikus liar di Vietnam sangat sehat dan rendah parasit, tapi ada beberapa risiko kesehatan yang bisa muncul setelah melakukan kontak dengannya sebelum dimasak.

Mamalia ini membawa lebih dari 60 penyakit yang bisa memengaruhi manusia.

4 dari 4 halaman

Selain itu, di tempat-tempat di mana tikus menjadi hama tanaman, khususnya sawah di Vietnam, petani biasanya akan memasang racun tikus.

Ketakutan akan racun tikus ini membuat warga Vietnam lebih senang membeli tikus hidup di pasar sehingga dapat menentukan sendiri hewan sehat mana yang akan mereka pilih untuk dimakan.

Yang terpenting, menurut Singleton, memasak daging tikus dengan benar adalah cara terbaik untuk menghindari infeksi penyakit yang ditularkan tikus.

Dikira Permen, 13 Anak Ini Ternyata Makan Racun Tikus

Melihat Pesona Pantai Tikus Emas, Coba Aktivitas Seru Berkemah hingga Olahraga Berkuda

7 Hal Konyol yang Membuat Penerbangan Mengalami Delay, Termasuk Kehadiran Tikus di Pesawat

Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul "Sering Dianggap Hewan Menjijikan, Tapi di Negara Ini Tikus Jadi Makanan Sehari-hari, Bahkan Harga Dagingnya Jauh Lebih Mahal dari Ayam"

Selanjutnya
Sumber: Grid.ID
Tags:
Kuliner Ekstrem di Vietnamkuliner ekstremTribunTravel Hariara Nabolon Kumawus Biapong
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved