Breaking News:

Cocok Dikunjungi untuk Liburan Natal dan Tahun Baru, Ini Keunikan Kampung Anggur di Jogja

Kampung Anggur di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul menarik untuk dikunjungi saat liburan natal dan tahun baru

Tribun Jogja / Yudha Kristiawan
Suasana Kampung Anggur di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah kampung di Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul ini awalnya tidak didesain sebagai  tujuan wisata.

Namun kini, kampung ini justru menjadi tujuan rekreasi alternatif ketika hampir semua  warganya memiliki tanaman anggur di halaman rumahnya.

Bila beruntung, sebelum memasuki kampung ini melewati jalan di tengah area persawahan pengunjung bakal disuguhi aktivitas petani membajak sawah dengan mesin bajak modern. 

Pemandangan menjadi istimewa ketika puluhan burung kuntul berada di kanan kiri petani dan nampak bersahabat dengan aktivitas pembajakan sawah.

Meski membajak sawah sudah jarang dilakukan dengan tenaga kerbau, rupanya kebiasaan burung kuntul juga tak berubah dan bisa menerima kehadiran mesin bajak modern.

Tak berselang lama, sebuah papan nama bertuliskan Kampung Anggur terlihat dan sekaligus aplikasi peta digital menunjukkan penanda bahwa tujuan sudah sampai.

Kediaman pria bernama Rio Aditya adalah tujuan pertama Tribun Jogja.

Mantan guru Bimbingan Konseling inilah aktor dibalik dikenalnya Kampung Anggur hingga ramai dikunjungi wisatawan sampai saat ini.

Rio saat ini memanfaatkan seluruh halaman rumahnya yang berukuran kira kira 25 x 10 meter dengan menanam pohon anggur.

Suasana Kampung Anggur di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.
Suasana Kampung Anggur di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. (Tribun Jogja / Susilo Wahid)

Meski matahari bersinar terik waktu itu, memasuki halaman rumah Rio langsung terasa teduh.

2 dari 4 halaman

Pohon anggur diberi penopang baja ringan dan dibiarkan menjalar sehingga membuat halaman rumah Rio rimbun. 

Nampak buah anggur yang masih berwarna hijau dan ungu bergelantungan.

Bila musim panen tiba, pengunjung bisa langsung menikmati buah anggur dengan memetik sendiri lalu bisa dibeli dan dibawa pulang. 

Sayangnya, untuk saat ini menurut Rio, buah anggur sedang dalam masa kurang bagus berbuah, ada hama dan membutuhkan peremajaan.

Meskipun demikian pengunjung yang terlanjut datang masih diperbolehkan memasuki area kebun untuk sekedar berfoto dan mencicipi buah yang masih bagus.

"Paling bagus buah di bulan Juli hingga  Oktober. Kalau saat ini, tetap berbuah tapi kualitasnya sebagian kurang layak konsumsi,” kata Rio.

Rio sendiri memilih tak menjualnya ke pengunjung dan waktu yang tepat untuk memberikan rehat pada tanaman supaya pas berbuah lagi kualitasnya baik.

Semakin siang pengunjung kampung Anggur semakin ramai.

Lalu lalang di jalan kampung yang tak begitu lebar oleh puluhan pengunjung menjadikan kampung yang 9 tahun lalu sepi kini jadi ramai, apalagi di akhir pekan.

Suasana Kampung Anggur di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.
Suasana Kampung Anggur di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. (Tribun Jogja / Susilo Wahid)

Dwi dan Maya adalah pengunjung kampung Anggur di kebun Rio siang itu.

3 dari 4 halaman

Keduanya baru pertamakali berkunjung setelah mendapatkan informasi dari sebuah tayangan di media sosial. 

Meski tak bisa membeli dan membawa pulang anggur di kebun Rio, Dwi mengaku rasa penasarannya sudah terobati.

"Penasaran saja awalnya, rumah saya di daerah Dlingo, ngga terlalu jauh dari sini. Tapi malah baru tahu sekarang, langsung ke sini, ternyata benar, bagus warga di sini memanfaatkan halaman rumah menjadi produktif," kata Dwi.

Memberi Edukasi Ke Pengunjung

Menyimak cerita Rio yang akhirnya bisa menularkan ilmu berkebun anggur ke pada warga sekitar, memang tak serta merta mulus.

Dimulai ketika ia menanam buah anggur lokal jenis isabela pada tahun 2010.

Berselang empat tahun kemudian, ia mulai mengganti pohon anggur tersebut dengan menanam anggur ninel yang berasal dari Ukraina.

Rupanya lambat laun usaha Rio mulai menampakkan hasil. 

Sebagian warga mulai tertarik mengikuti jejak Rio dengan mendayagunakan halaman rumah masing masing untuk menanam pohon anggur.

Seiring berjalannya waktu kesuksesan Rio mulai diikuti warga lain hingga Dusun Plumbungan ini dikenal dengan sebutan Kampung Anggur.

4 dari 4 halaman

Rio tak berpuas diri,ia terus mempelajari karakter tiap pohon anggur yang saat ini ia koleksi.

Suasana Kampung Anggur di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.
Suasana Kampung Anggur di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. (Tribun Jogja / Yudha Kristiawan)

Jumlahnya ada sekitar 40 jenis pohon anggur.

Petani anggur otodidak ini setidaknya sudah sukses mempraktekkan urban farming.

Rio membuat warga sekitar teredukasi dengan perihal memanfaatkan lahan sempit menjadi lebih bernilai secara ekonomi dan lingkungan.

Bagaimana tidak, bila saat panen tiba dengan kualitas buah terbaik, Rio bisa menjual Rp 100 ribu perkilogram. 

Harga ini juga tidak begitu saja Rio terapkan untuk hasil buah anggur yang ia tanam.

Ada alasan kuat mengapa Rio membanderol buah anggurnya dengan harga yang mungkin bila dibandingkan dengan buah anggur impor, bisa jauh lebih mahal.

"Saya juga pengin mengedukasi bahwa, harga tersebut bukan soal hanya buah anggur saja, ada banyak proses yang harus dihargai di sana. Ada kebutuhan dan kesejahteraan petani yang juga harus dipikirkan. Harga segitu adalah harga yang terjangkau untuk buah anggur dengan kualitas bagus," ungkap Rio.

Rio pun mengaku harus cukup sabar menghadapi cercaan pertanyaan soal harga yang ditanyakan pengunjung.

Beberapa pengunjung masih saja membandingkan harga anggur di kampung Anggur dengan harga anggur varietas lain di pasar.

Saat ini kampung Anggur bukan saja menjadi destinasi para wisatawan yang tujuan utamanya penasaran mencicip rasa buah anggur dan berfoto ria.

Akan tetapi, juga banyak dari instansi pemerintah atau kampus yang melakukan studi banding. (Yudha Kristiawan)

5 Acara Tahun Baru 2020 di Jogja, Konser Musik hingga Nikmati Pesta Kembang Api di Atas Bianglala

Rekomendasi 14 Tempat Wisata Instagramable di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun

7 Tempat Nikmati Kuliner Legendaris di Jogja, Suasananya Obati Rindu Kampung Halaman

Artikel ini telah tayang di Tribuntribunjogjatravel.com dengan judul Unik, Ada Kampung di Bantul Dipenuhi Tanaman Anggur

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
liburan Natal dan tahun baruKampung AnggurJogja Beukenhof Restaurant Abhayagiri Restaurant
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved