TRIBUNTRAVEL.COM - Harga tiket masuk dan jam buka Taman Bunga Amarilis Jogja yang sempat viral di media sosial (medsos).
Taman Bunga Amarilis di Jogja dikabarkan sudah mekar sejak Jumat, 29 November 2019.
Sebelumnya Taman Bunga Amarilis ini sempat viral di medsos pada tahun 2015 lalu dan ramai dikunjungi wisatawan.
Kini Taman Bunga Amarilis Jogja kembali dipadati wisatawan dari berbagai daerah.
Tidak sekadar menikmati indahnya bunga amarilis, wisatawan yang datang juga bisa berselfie ria dengan latar belakang bunga amarilis yang indah.
Taman Bunga Amarilis Jogja memiliki luas kurang lebih 2.350 meter.
Perlu diketahui, bunga amarilis ini mekar saat memasuki musim penghujan atau sekitar bulan November-Desember.
Harga Tiket Masuk Taman Bunga Amarilis Jogja 2019
Untuk bisa menikmati keindahan bunga amarilis, wisatawan yang datang harus membayar tiket masuk terlebih dahulu.
Harga tiket masuk Taman Bunga Amarilis Jogja dibanderol Rp 10.000 per orang.
Bagi wisatawan yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 3 ribu untuk sepeda motor.
Sedangkan bagi wisatawan yang ingin membeli bibit amarilis bisa mendapatkannya dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 15.000 per bibit bunga amarilis.
Jam Buka Taman Bunga Amarilis Jogja
Taman Bunga Amarilis Jogja buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Tonton juga:
Lokasi dan rute Taman Bunga Amarilis Jogja
Taman Bunga Amarilis terletak di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dari kota Yogyakarta berjarak sekitar 20 kilometer dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau sewa dengan lama perjalanan sekitar 30 menit.
Awal Berdirinya Taman Bunga Amarilis
Awalnya Taman Bunga Amarilis ini adalah pekarangan milik Sukadi yang menjadi pelopor penanam amarilis di wilayah Gunung Kidul Yogyakarta.
Melansir dari laman Kompas.com, Senin (9/12/2019) Sukadi bersama istrinya Wartini bercerita tentang perjuangannya menyelamatkan bunga yang juga dikenal sebagai Puspa Patuk dan Brambang Procol tersebut.
"Dua tahun setelah menikah, tepatnya tahun 2002 saya berpikiran menyelamatkan tanaman yang dianggap gulma oleh masyarakat," kata Sukadi.
Umbi-umbi amarilis yang dibuang warga karena dianggap gulma, dipungut oleh Sukadi
Hal itu selalu dilakukan di sela pekerjaannya sebagai penjual sayuran dan mainan anak.
Bersama istrinya, Sukadi selalu bangun pada dini hari untuk mengolah lahan pekarangannya untuk ditanami umbi amarilis.
Anaknya yang masih kecil dia titipkan ke orangtuanya, agar lebih fokus merawat tanaman.
"Sempat berjualan bibit amarilis di pinggir jalan (Yogyakarta-Wonosari) itu tahun 2003. Waktu itu sebulan berjualan mendapatkan Rp125.000. Orang melirik saja tidak mau," ujar Sukadi.
Setelah bertahun-tahun, uang hasil dari bekerja sebagai penjual mainan digunakan untuk membeli umbi dari petani.
Waktu itu Sukadi berhasil mengumpulkan 2 ton bibit.
Pada 2014, amarilis mulai bisa tumbuh dan pada 2015, bunga-bunga amarilis bisa mekar bersamaan hingga fotonya viral di media sosial.
Waktu itu, Sukadi tak menyangka kebun miliknya menjadi viral di medsos.
Ia pun tidak mempersiapkan jalur bagi wisatawan.
"Awalnya keinginan saya itu hanya menyelematkan tanaman gulma ini. Tahun 1970 an tanaman ini banyak dijumpai bahkan sampai ke pelosok. Tetapi oleh petani dibabat habis. Tidak kepikiran mau jadi seperti saat ini," ujar Sukadi.
Menurut Sukadi, jika sejak tahun 70an amarilis tidak dibasmi, mungkin ada miliaran bunga amarilis yang sudah menjadi ikon di Gunung Kidul.
• Sudah Mulai Mekar, Ini 4 Fakta Unik Taman Bunga Amarilis yang Sempat Viral di Medsos
• Cerita Pemilik Kebun Bunga Amarilis di Gunungkidul yang Sempat Viral di Medsos
• Harga Tiket Masuk Sakura Hills 2019, Tempat Wisata Baru di Karanganyar yang Viral di Medsos
• Harga Tiket Masuk dan Jam Buka The Great Asia Africa Lembang 2019
• Harga Tiket Masuk Hutan Pinus di Sekitar Jogja untuk Liburan Natal dan Tahun Baru
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)