TRIBUNTRAVEL.COM - Sekilas tidak ada yang aneh dengan Pulau Gaiolab.
Lokasi Pulau Gaiolab yang berada di tengah-tengah lautan membuatnya populer di kalangan turis.
Sayang dibalik keindahan Pulau Gaiolab, ada kutukan yang mengikutinya.
Dilansir TribunTravel dari laman thevintagenews.com, Pulau Gaiolab dikenal sebagai tempat terkutuk.
• Mengintip Fasilitas Mewah Bekas Kapal Perang Inggris yang Jadi Kapal Pesiar di Pulau Komodo
• Itinerary Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam, Bisa Foto Bareng Komodo hingga Mendaki di Pulau Padar
TONTON JUGA
Bagaimana tidak. hampir semua pemiliknya meninggal secara tragis, hilang secara misterius, atau memiliki nasib buruk terkait dengan keuangan dan kehidupan pribadinya setelah membelinya.
Tak cuma itu saja, banyak kejadian aneh yang semakin memperkuat kepercayaan jika pulau ini terkutuk.
Pulau Gaiolab sekarang ditinggalkan, dan banyak penduduk setempat menolak berada di dekatnya karena takut menantang "Gaiola Malediction",
Namun di masa lalu, Gaiolab adalah tempat yang ramai.
Pulau ini terletak sekitar 90 kaki dari garis pantai kota Napoli Italia di Teluk Napoli.
Gaiolab sebenarnya, terbentuk dari dua pulau berbatu kecil yang saling terhubung satu sama lain oleh sebuah jembatan batu sempit yang berbentuk seperti lengkungan dengan panjang hanya beberapa meter.
Keunikan pulau ini terletak pada flora dan faunanya yang langka.
Selain itu juga pada keberadaan reruntuhan Romawi Kuno yang masih terjaga dengan baik.
Menurut sejarah, selama era Romawi, aristokrat membangun vila di sepanjang pantai.
Vila kuno ini kini hanya dapat dilihat jika pengunjung menyelam karena sudah terendam air laut.
Pengunjung juga bisa menemukan reruntuhan kuil kuno yang didedikasikan untuk dewi Venus.

Menurut sebuah legenda, penyair Romawi Virgil mencerahkan murid-muridnya dengan sajak mempesona sambil mengajar mereka tentang puisi.
Ada kemungkinan dia mengajari mereka di beberapa gua kecil pulau Gaiola, yang sekarang dapat ditemukan hancur berkeping-keping di bawah air.
Mungkin Virgil mendapat ilham puisi abadinya dengan mengembara di Pulau Gaiola dan daratan terdekat.
Masa kejayaan pulau itu tampaknya terbatas pada zaman kuno.
Sebab sejak awal abad ke-19, justru aura malapetaka yang menyelimuti pulau ini.
Pada mulanya Gaiolab dikunjungi seorang pertapa eksentrik lokal yang dikenal sebagai "Sang Penyihir" ("Il Mago").
Dia tinggal mengisolasi diri dan hanya bertemu sesekali dengan nelayan.
Suatu hari dia menghilang secara misterius tanpa meninggalkan jejak apapun.
Setelah itu, Luigi de Negri menjadi penghuni berikutnya.
Dia membangun sebuah vila hunian megah di satu pulau kecil, yang masih berdiri hampir utuh sampai sekarang.
Sayang beberapa saat kemudian dia memiliki masalah keuangan yang besar, dan bisnis ikannya bangkrut.

Pada 1911, Kapten Gaspare Albenga menavigasi kapalnya di sekitar pulau dan tertarik oleh keindahan Gaiola.
Namun sayangnya, selama penjelajahan, kapal yang ditumpangi menabrak batu dan tenggelam.
Menurut beberapa versi, tubuh dan kapalnya tidak pernah ditemukan.
Pada 1920-an, pulau ini dibeli Hans Braun, seorang pengusaha Swiss.
Suatu hari dia ditemukan tewas dan terbungkus karpet di vila.
Tak lama setelah kematiannya, istrinya ditemukan tenggelam di laut.
Pemilik berikutnya meninggal karena serangan jantung saat berkunjung ke pulau itu.
Pulau ini kemudian dimiliki oleh pemilik FIAT, Gianni Agnelli.
Dia berhasil mengangkat perusahaan menjadi sukses dan dikenal di seluruh dunia, namun mengalami banyak penderitaan pribadi selama hidupnya.
Anaknya melakukan bunuh diri dan keponakannya meninggal pada usia 33 tahun karena kanker langka.
Miliarder John Paul Getty adalah tokoh terkenal berikutnya yang terkait dengan pulau tersebut.
Pada 1973, Mafia Calabria ('Ndrangheta) menculik cucunya.
Mereka memaksanya membayar uang tebusan sebesar 3 juta dolar dengan memotong telinga anak laki-laki itu dan mengirimkan kepadanya melalui pos.
Pulau ini memang bisa dengan mudah didekati dengan berenang atau dengan perahu.
Namun tak seorangpun yang ditakdirkan menjadi pemilik pulau ini.
• 6 Tempat Wisata di Labuan Bajo yang Dikunjungi Wishnutama, Gua Batu Cermin hingga Pulau Komodo
• 5 Fakta Unik Pulau Morotai, Saksi Bisu Perang Dunia II yang Jadi Maldivesnya Indonesia
TribunTravel/Ambar Purwaningrum