TRIBUNTRAVEL.COM - Keindahan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur sudah terkenal hingga mancanegara.
Labuan Bajo pun menjadi salah satu destinasi liburan favorit traveler.
Selebriti seperti Maia Estianty, Raffi Ahmad, hingga pembalap MotoGP Valentino Rossi dan aktris Hollywood Gwyneth Paltrow pernah liburan ke Labuan Bajo.
Pengembangan pariwisata Labuan Bajo pun terus dilakukan.
Seiring dengan masuknya Labuan Bajo sebagai satu dari lima destinasi super prioritas yang telah ditentukan pemerintah.
Terkait pengembangan pariwisata, Presiden Jokowi mengatakan ingin Labuan Bajo menjadi destinasi super premium.
Dilansir dari Kompas.com, Jokowi pun meminta pengelolaan wisata Labuan Bajo tidak bercampur dengan destinasi wisata untuk kalangan menengah ke bawah.
"Labuan Bajo ini super premium. Ini hati-hati. Saya sudah ingatkan hati-hati. Jangan sampai campur aduk super premium dengan yang menengah bawah," ujar Jokowi saat membuka Kompas 100 CEO Forum di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Jika dirasa perlu, Jokowi mengharapkan nantinya ada sistem kuota untuk wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.
"Kalau perlu ada kuotanya. Berapa orang yang boleh masuk Labuan Bajo dalam satu tahun," kata Jokowi.
"Saya sudah memberikan arahan seperti itu kepada Menteri Pariwisata Pak Wishnutama," imbuh Jokowi.
Tonton juga:
Jokowi mengharapkan Labuan Bajo disiapkan betul agar siap dipromosikan hingga mancanegara.
Sehingga mampu menarik devisa dari banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.
Menparekraf Wishnutama pun serius untuk mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas.
Baru-baru ini Wishnutama bersama Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo.
Dalam rilis Kemenparekraf kepada TribunTravel, Wishnutama melihat langsung pengembangan infrastruktur dan menggali potensi-potensi serta pemanfaatan sumber daya manusia di Labuan Bajo.
Pengembangan infrastruktur hingga pemanfaatan SDM ini menjadi perhatian yang serius.
"Ini sejalan dengan tren pariwisata masa depan, yakni ecotourism yang kian diminati wisatawan, 'from quantity tourism to quality tourism'. Bagaimana soal infrastruktur, sampah, air, 'carrying capacity' dan pemanfaatan SDM lokal, harus menjadi perhatian serius,” kata Wishnutama.

Wishnutama yang sempat melihat komodo di habitat aslinya, di Pulau Rinca dan Pulau Komodo, mengatakan bahwa satwa langka tersebut menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan untuk datang ke Labuan Bajo.
Namun arus wisatawan yang datang harus bisa diatur sedemikian rupa agar komodo tetap lestari.
"Komodo itu memang jadi daya tarik kuat bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia untuk datang. Namun kita harus mengemas dan mengatur arus wisatawan yang datang agar ekosistem Komodo tetap terjaga," tutur Wishnutama.
Menparekraf Wishnutama juga ingin para pengrajin dan penjual suvenir bisa dilatih membuat diversifikasi produk-produk kerajinan agar semakin diminati wisatawan.
"Kami berharap masyarakat setempat terlibat dan menerima dampak positif dari pembangunan, sehingga perekonomian masyarakat akan semakin membaik karena pariwisata dan industri kreatifnya," ucap Wishnutama.
• Desember 2019, Ini Jadwal Kapal Pelni dari Makassar ke Labuan Bajo
• Itinerary Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam, Bisa Foto Bareng Komodo hingga Mendaki di Pulau Padar
• Daftar Harga Sewa Kapal Pinisi untuk Liburan Mewah di Labuan Bajo
• 7 Tempat Makan di Labuan Bajo, La Cucina hingga Treetop
• Liburan ke Labuan Bajo ala Ashanty dan Keluarga, Menginapnya di Resor Mewah Ayana Komodo
• 4 Open Trip Labuan Bajo, Mulai dari Rp 600 Ribu Per Orang
(TribunTravel.com/Kurnia Yustiana)