TRIBUNTRAVEL.COM - Penyanyi rap, William James Adams atau dikenal dengan Will.i.am mengaku mendapat perlakukan yang tidak menyenangkan.
Ia menuduh seorang pramugari rasis dalam penerbangan menuju Sydney.
Will.i.am terbang ke Sydney dari Brisbane menggunakan maskapai Qantas.
Ia sedang menjalani tur di Australia.
Penyanyi berusia 44 tahun ini mengklaim mendapatkan perlakuan rasisme oleh seorang pramugari.
Baca juga:
• 6 Tempat Wisata Gratis di Sydney, Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Australia
• 8 Rekomendasi Restoran Halal di Sydney yang Wajib Traveler Coba
"I’m currently on a flight from Brisbane to Sydney. I’m sorry to say me and my group have experienced they worse service due to a overly aggressive flight attendant... I don’t want to believe she racist.
But she has clearly aimed all her frustrations only at the people of colour (Saat ini saya sedang dalam penerbangan dari Brisbane ke Sydney. Saya minta maaf untuk mengatakan saya dan kelompok saya telah mengalami layanan yang lebih buruk karena pramugari yang terlalu agresif ... Saya tidak ingin percaya dia rasis. Tapi dia jelas telah mengarahkan semua frustrasinya hanya pada orang kulit berwarna)," tulisnya dalam sebuah tweetnya.
Postingan tersebut mendapat 1,7 ribu like, 689 komentar dan 233 retweet.
Menurutnya dia tidak mendengar pengumuman dari awak kabin karena dia menggunakan headphone.
Ia kemudian ditegur oleh pramugari karena tidak menaruh laptopnya dengan tepat.
Melansir dari News.com.au, kejadian ini sekitar 20 menit setelah penerbangan.
Dalam tweetnya yang lain, Will.i.am mengatakan patuh dan sopan ketika disambut polisi saat berada di Sydney.
Ia pun mempertanyakan mengapa dirinya disambut oleh polisi hanya karena menggunakan headphone di penerbangan.
Penyanyi ini juga me-retweet beberapa orang yang mengatakan mereka berada di penerbangan yang sama, dan setuju dengannya.
• 7 Rekomendasi Pantai di Sydney untuk Dikunjungi Saat Liburan ke Australia
• Panduan Lengkap Liburan ke Sydney, Cara Mencari Tiket Murah Hingga Destinasi Terbaik
Meski begitu ada yang tidak setuju dengan tweetnya tentang pramugari yang bisa dibaca 12,8 juta pengikutnya.
Will.i.am menuliskan pun menjawabnya dan menurutnya sudah mengajukan keluhan yang tepat.
"Saya memposting sehingga ini tidak terjadi lagi ... seharusnya tidak terjadi pada Aborigin, Latin, Afrika, LGBTQ Putih, Merah atau siapa pun ... semua orang pantas diperlakukan dengan hormat ..." tulisnya dalam Twitter @iamwill.
Melansir dari News.com.au, Qantas membantah insiden tersebut soal ras melainkan hanya kesalahpahaman.
"Ada kesalahpahaman di dalam kabin, dimana will.i.am menggunakan headphone untuk pencegah kebisingan sehingga instruksi dari kru pesawat tidak terdengar jelas," kata juru bicara Qantas.
"Kami sepenuhnya menolak saran yang ada hubungannya dengan ras. Kami akan menindaklanjuti dengan will.i.am dan berharap dia bisa menjalani sisa turnya dengan baik," tutur juru bicara Qantas kepada News.com.au.
• Panduan Transportasi Lengkap untuk Menjelajahi Sydney
• 9 Hal yang Dapat Dilakukan Secara Gratis Saat Liburan di Sydney
Selain anggota Black Eyed Peas ini, sebelumnya Qantas juga terlibat insiden dengan The Veronicas.
Lisa dan Jess Origliasso dikeluarkan dari penerbangan setelah mereka menolak untuk mengikuti instruksi kru dan dianggap memiliki risiko keamanan.
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)