TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang turis bule gagal menikmati liburan pertamanya ke Bali setelah tidak pernah bepergian dalam 20 tahun.
Insiden ini terjadi karena nama yang tertera di paspor salah eja.
Mengutip laman 9News, Selasa (12/11/2019), turis bule asal Sydney, bernama Wendy gagal liburan ke Bali akhir pekan lalu karena namanya yang salah eja di paspor.
Wendy bersama anaknya berencana akan pergi liburan ke Bali dengan menggunakan pesawat Jestar.
• Turis Pria Ini Hilang saat Snorkeling, Bagian Tubuh dan Cincin Kawinnya Ditemukan dalam Perut Hiu
• Turis Asing yang Pukul Sekuriti di Bali Akhirnya Ditangkap
Kejadian ini dialami Wendy saat dirinya melakukan check-in di Bandara.
Diketahui, saat melakukan perjalanan Wendy menggunakan kursi roda karena menderita sakit lupus dan osteoporosis.
"Kami pergi untuk check-in lebih awal, karena saya berada di kursi roda," kata Wendy.
Wendy menambahkan, saat check-in petugas menemukan salah nama di paspornya.
"Mereka (petugas) melihat paspor saya, itu paspor baru, dan nama di paspor itu salah eja. Tertulis kata Weddy, bukan Wendy," imbuh Wendy.
Tonton juga:
• 8 Kelakuan Buruk Turis saat Liburan ke Luar Negeri, Ada yang Terjadi di Indonesia
• Viral di Medsos, Turis Bule Belanja di Minimarket Bali Pakai Bikini
Wendy mengaku tidak mengerti bagaimana salah eja bisa terjadi di paspornya.
"Saya tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi, itu (namanya) ada di mana-mana dan mereka memeriksanya dengan seksama di Kantor Pos," kata Wendy.
Insiden gagalnya liburan turis bule ini juga diberitakan oleh Daily Mail.
Mengutip laman Daily Mail, Selasa (12/11/2019), Wendy yang gagal melakukan penerbangan karena namanya yang salah eja di paspor ini pun akhirnya menelepon Departemen Luar Negeri dan meminta untuk dibuatkan paspor darurat.
Karena namanya yang salah eja di paspor, Wendy pun mengucapkan selamat tinggal kepada putrinya yang berhasil check-in dan melakukan penerbangan ke Bali.
Dan Wendy pun berencana untuk bertemu dengan putrinya beberapa hari kemudian.
Menanggapi permintaan Wendy, Departemen Luar Negeri meminta Wendy untuk mengunjungi kantor Sydney dengan membawa dokumen yang diperlukan untuk membuat paspor darurat.
Petugas Departemen Luar Negeri pun menjelaskan kepada Wendy jika ada kesalahan di pihak mereka dan mereka akan menyelesaikannya di kantor.
Ketika Wendy mencoba mengatur cara untuk membuat paspor darurat, ia menyadari bahwa tiket Jestarnya tidak dapat dijadwal ulang dan hangus.
"Itu hanya mimpi buruk. Saya tidak bisa mendapatkan uang saya kembali pada asuransi perjalanan. Tiket dibatalkan tetapi saya ingin mendapatkan pengembalian uang. Sepertinya saya tidak akan bisa berlibur lagi," kata Wendy.
Wendy mengatakan dia membutuhkan dokumen paspor asli untuk menunjukkan kepada Departemen Luar Negeri jika namanya dieja dengan benar, tetapi dia sekarang telah kehilangan semua dokumen.
Wendy mengatakan liburan ke Bali akan menjadi 'perjalanan spesial' dengan putrinya dan menjadi perjalanan pertamanya dalam beberapa dekade.
Menurut Wendy, tidak hanya menderita kerugian uang, dirinya juga mengalami kerugian secara imateriil.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Daily Mail Australia, bahwa Kantor Paspor Australia berusaha untuk memastikan setiap paspor yang dikeluarkan bebas dari kesalahan.
"Setiap paspor diberikan kepada pemiliknya untuk diperiksa secara rinci identitas mereka dengan benar," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
Juru bicara Departemen Luar Negeri menambahkan, "Jika kesalahan terdeteksi, Kantor Paspor Australia akan melakukan segala upaya untuk segera menangani masalah ini dan mengeluarkan paspor baru jika diperlukan."
"Dalam hal naik pesawat ditolak karena kesalahan paspor, seseorang bisa mendapatkan kompensasi dari pemerintah atau melalui asuransi perjalanan pribadi mereka," imbuh juru bicara tersebut.
Sampai artikel ini ditayangkan, pihak Jestar belum memberikan komentar.
• Turis Asing yang Pakai Google Maps Saat Berkendara Jadi Sasaran Penjambret di Bali
• 7 Kelakuan Buruk Turis Asing di Bali, Belanja Pakai Bikini hingga Lecehkan Tempat Suci
• Deretan Kelakuan Nyeleneh Turis Asing di Bali, Merusak Patung hingga Belanja Pakai Bikini
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)