TRIBUNTRAVEL.COM - Sejak Kamis (31/1/2019), Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Edy Junaedi mengundurkan diri dari jabatannya.
"Per tanggal 31 semalam dia mengundurkan diri," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir saat dikonfirmasi, Jumat (1/11/2019).
Chaidir menuturkan, Edy Junaedi mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
Chaidir menyatakan tidak ada yang menekan Edy Junaedi untuk mundur dari jabatannya.
Tonton juga:
Pengunduran diri ini terjadi setelah heboh anggaran Rp 5 miliar untuk influencer.
Meski demikian, Chaidir membantah pengunduran diri Edy Junaedi berkaitan dengan kasus anggaran Rp 5 miliar untuk membayar influencer dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
"Tidaklah, tidak ada kaitan ke situ (anggaran influencer). Dia mau mengundurkan diri saja, mengundurkan diri atas permintaan sendiri," kata Chaidir.
Setelah melepas jabatan sebagai Kepala Dinas Pariwisata, lanjut Chaidir, Edy Junaedi ingin menjadi staf Dinas Pariwisata di anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Dia ingin ke sana minatnya, ingin jadi staf anjungan Taman Mini," ucap Chaidir.
• Pemprov DKI Coret Anggaran Rp 5 M untuk Influencer Pariwisata
• 15 Tempat Wisata di Sekitar Jakarta, Instagramable dan Seru untuk Liburan Akhir Pekan
• 5 Tempat Nongkrong di Jakarta Kekinian dan Instagramable, Ada yang Buka 24 Jam
Saat dihubungi pada Jumat siang, nomor ponsel Edy Junaedi tidak bisa dihubungi.
Sebelum Edy Junaedi mengundurkan diri, anggaran influencer di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta disoroti banyak pihak dan viral di media sosial.
Dalam dokumen rancangan KUA-PPAS 2020, anggaran sebesar Rp 5 miliar ditulis untuk membayar lima influencer.
Edy Junaedi sempat menanggapi anggaran tersebut.
• Suhu Panas di Jakarta, 5 Kedai Gelato Ini Bisa Kamu Kunjungi
• 7 Tempat Wisata di Jakarta yang Gratis Dikunjungi untuk Liburan Akhir Pekan Bersama Keluarga
• Pertama Kali Naik MRT Jakarta, Ini Cara Beli Tiket, Tarif, dan Rute Lengkapnya
Dia menyatakan, anggaran Rp 5 miliar bukan hanya untuk biaya influencer.
"Saya luruskan, anggaran itu bukan satu influencer Rp 1 miliar. Di dalamnya itu ada macam-macam, ada belanja event dan biaya publikasi," ujar Edy Junaedi, Senin (28/10/2019).
Edy Junaedi menyampaikan, kegiatan tersebut sudah diterapkan bertahun-tahun.
Namun, anggaran itu akhirnya dicoret dari rancangan KUA-PPAS 2020 pada awal Oktober lalu dan dialihkan untuk anggaran balap mobil listrik Formula E 2020.
Tonton juga:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kadis Pariwisata DKI Mundur dari Jabatannya Setelah Heboh Anggaran Rp 5 M untuk "Influencer”.