TRIBUNTRAVEL.COM - Ada sebuah suku penggembala semi-nomaden di Kunene, daerah terpencil di Namibia yang sangat menarik.
Adalah suku Himba atau dikenal dengan suku merah. Citra suku Himba yang menarik dan mencolok membuat suku ini dikenal luas, terlepas dari tempat tinggal mereka yang terpencil.
Suku ini dikenal karena tak pernah mandi dengan air, hal yang dimaklumi karena mereka tinggal di lingkungan iklim gurun yang kekurangan air.
Tapi jangan salah, meski tak pernah mandi dengan air, wanita suku Himba diakui sebagai yang paling indah di seluruh Afrika.
TONTON JUGA
Melansir CNN, mereka mengganti air dengan otjize, seperti pasta mentega, lemak, dan oker merah - terkadang beraroma resin aromatik.
Para wanita Himba mengaplikasikan otjize setiap pagi pada kulit dan rambut mereka, memberi mereka rona merah yang khas.
Pemandangan perempuan Himba tradisional telah menjadi gambar ikon Afrika.
Ada banyak spekulasi tentang asal usul praktik ini, dengan beberapa mengklaim itu untuk melindungi kulit mereka dari matahari, atau mengusir serangga.
CNN/Wanita suku Himba yang ikonik
Tetapi Himba mengatakan itu adalah pertimbangan estetika, semacam rias tradisional yang mereka terapkan setiap pagi ketika mereka bangun.
Mengutip nationalgeographic.grid.id, wanita suku Himba juga menggunakan otjize di bagian rambut.
Sebelum dilumuri dengan otijize, mereka membentuk rambutnya seperti kepangan.
Tidak hanya untuk mempermudah pemakaian otjize, kepangan tersebut juga digunakan sebagai penanda status mereka.
Bagi wanita yang belum menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya menjadi dua.
CNN/Wanita suku Himba
Sedangkan untuk wanita yang telah menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya dalam jumlah banyak.
Melansir CNN, hingga kini suku Himba masih banyak yang menjalani gaya hidup tradisional meski ada pembangunan.
Setiap pagi, setelah para wanita menerapkan otjize mereka, mereka memerah susu ternak, sebelum para pemuda desa membawa ternak keluar untuk merumput.
Jika tidak ada tempat untuk merumput, desa mungkin pindah, atau para pemuda mendirikan desa sementara dengan persediaan mereka.
CNN/Api suci 'okurowo'
Rumah-rumah Himba, yang jumlahnya antara 30.000 dan 50.000, adalah bangunan bulat yang dibangun dari tiang pohon, diikat bersama untuk membentuk atap berkubah yang diplester dalam lumpur dan kotoran.
Bagian terpenting dari desa Himba adalah "okuruwo," atau api suci ysng terus menyala melambangkan leluhur penduduk desa, yang bertindak sebagai perantara dewa Himba, Mukuru.
• Liburan Akhir Pekan di Jogja? Coba 7 Gudeg Mercon Paling Pedas Ini
• 5 Pantai di Banten Berpasir Putih Ini Cocok untuk Liburan Akhir Pekan Bersama Keluarga
• Brigadoon, Desa Misterius di Skotlandia yang Muncul 100 Tahun Sekali
• 10 Tempat Wisata di Bandungan Ini Asyik untuk Berburu Foto Instagramable
• Melalui 3 Hal Ini Pilot Bisa Deteksi Terjadinya Turbulensi
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Wanita Suku Himba, Tetap Jadi yang Terindah dan Mempesona Meski Tak Pernah Mandi, Inilah Rahasia Perawatan Kulitnya