TRIBUNTRAVEL.COM - Satu dari beberapa aturan penting di penerbangan yang mungkin sudah diketahui semua orang adalah handphone dan gadget harus dimatikan atau diubah ke airplane mode.
Aturan tersebut pun sesuai dengan instruksi Direktur Keselamatan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.
Melalui surat No. AU/4357/DKP.0975/2003 tentang larangan penggunaan ponsel di dalam pesawat udara, sebagai instruksi larangan lanjutan yang diterbitkan FAA (Badan Penerbangan Federal AS) sejak 1991.
Artinya, semua penerbangan di seluruh dunia menerapkan aturan tersebut, tanpa kecuali.
TONTON JUGA :
• Tips Aman Simpan Barang di Brankas Hotel Agar Tidak Bernasib Sama Seperti Iis Dahlia
• Arti Kode SSSS pada Boarding Pass Pesawat yang Perlu Kamu Waspadai
Lantas, seberapa penting mematikan ponsel selama penerbangan?
Pilot bernama Nikita Schmidt mengatakan, ponsel dapat mengganggu pilot dan pengendali lalu lintas udara.
"Anda mungkin pernah mendengar suara memekakkan dari sistem audio ketika diletakkan berdekatan dengan ponsel."
"Nah, emisi radio telepon bisa sangat kuat hingga 8W dan bisa menyebabkan kebisingan," katanya dilansir Forbes.
"dddtt.. ddtt.. ddtt.. Saya benar-benar mendengar suara seperti ini di radio ketika terbang. Ini bukan masalah keamanan kritis, tapi sangat mengganggu," ungkapnya.
Nikita menjelaskan, misalnya ada 50 orang yang nekat menyalakan gawai, maka akan ada lima puluh ponsel yang terus mencari menara seluler dengan daya maksimum.

• Menu Makanan Mewah di Pesawat Jet Pribadi, Harganya Belasan Juta Rupiah
• Arti Khusus Angka, Huruf, dan Kode Unik di Boarding Pass Pesawat
• Waspada! 3 Kode Rahasia di Boarding Pass Ini Jadi Incaran Peretas
Hal ini kemudian akan mengakibatkan polusi radio di pesawat dan semakin mengganggu jalannya penerbangan.
"Dengan mengalihkan ponsel ke mode pesawat atau mematikannya, Anda telah membantu orang lain yang sedang melaksanakan pekerjaannya," tutupnya.
Berkaitan dengan penggunaan ponsel di dalam pesawat, Telegraph melaporkan pada Januari 2018 ada dua insiden serius di mana ponsel memainkan peran.
Pertama, kecelakaan pesawat Crossair di Swiss tahun 2000 yang berlum terpecahkan.
Saat itu terjadi transmisi palsu yang membingungkan pilot.
Kedua, kecelakaan fatal di Christchurch, Selandia Baru pada 2003.
Kejadian ini termasuk yang paling ekstrem.
• Tak Boleh Sembarangan, Ini Waktu yang Tepat untuk Membuka Pintu Darurat Pesawat
• Gara-gara Buka Pintu Darurat untuk Cari Udara Segar, Penumpang Pesawat Ini Ditahan
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Inilah Pentingnya Mematikan Ponsel selama Dalam Penerbangan