Breaking News:

Sepasang Turis Bule yang Lecehkan Tempat Suci di Ubud Meminta Maaf

Sepasang turis bule yang lecehkan tempat suci di Ubud, Bali meminta maaf. Permohonan maaf itu disampaikan melalui akun @sabina_dolezalova_ifbb.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Kolase TribunTravel/Instagram @sabina_dolezalova_ifbb
Sepasang turis bule yang lecehkan tempat suci di Ubud, Bali meminta maaf. Sebelumnya, video mereka di Ubud sempat viral di medsos. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Video sepasang turis mancanegara yang melakukan pelecahan diduga di kawasan Monkey Forest, Desa Padangtegal, Kecamatan Ubud, Bali menjadi viral di medsos.

Belum lama ini, video itu diunggah oleh turis asal Rusia, Sabina Dolezalova, dalam akun Instagramnya @sabina_dolezalova_ifbb.

Dalam video itu terlihat si turis wanita bercanda dengan pasangannya Zdenek Slouka.

Zdenek menggunakan air suci yang mengucur dari pelinggih untuk membersihkan bagian pantat Sabina.

Atas video yang menimbulkan kontra ini, pasangan turis itu akhirnya meminta maaf.

Permintaan maaf keduanya diunggah dalam InstaStory akun Instagram milik Sabina dengan menandai akun Instagram anggota DPD RI, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, @aryawedakarna.

"Hi! We are so sorry about the video from yesterday. We dishonored the holy temple and holy water in Ubud.

(Halo! Kami meminta maaf atas video kemarin. Kami melecehkan pura dan air suci di Ubud)," kata Zdenek.

Zdenek mengaku, ia dan Sabina tidak mengetahui jika air tersebut merupakan tirta suci.

"And we didn't know it. So we are so sorry about it what happen. And we would to apologize to you.

2 dari 4 halaman

(Dan kami tidak mengetahuinya. Jadi kami minta maaf atas apa yang terjadi)," lanjut pria itu.

Menyambung apa yang dikatakan Zdenek, Sabina juga mengaku tidak memahami air suci yang ada di pura tersebut.

"Ya, we have no idea about that holy water or holy temple, so we really didn't want to do anything bad.

(Kami tidak mengetahui tentang air dan pura suci, kami tidak berniat buruk)," sambung Sabina.

Sebelum video permintaan maaf itu berakhir, Sabina dan Zdenek kembali meminta maaf.

"We are so truly sorry and we hope you gonna forgive us. And now we are just finding what we can do to fix it.

So hope you have a good day. And we are sorry, really.

Ritual Tumpek Kandang di Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (3/10/2015).
Ritual Tumpek Kandang di Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (3/10/2015). (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

(Kami benar-benar minta maaf and kami harap kalian memaafkan kami. Sekarang kami sedang mencari tahu apa yang bisa kami lakukan untuk memperbaikinya.

Semoga harimu menyenangkan. Dan kami benar-benar minta maaf)," tutup Sabina.

Berdasarkan informasi warga Desa Padangtegal, tempat suci Hindu yang dilecehkan tersebut diduga memang berada di kawasan Monkey Forest, diwartakan Tribun Bali.

3 dari 4 halaman

Namun ia memastikan, hal tersebut terjadi tanpa sepengetahuan petugas Monkey Forest.

Sebab lokasi tersebut relatif jauh dari jangkauan.

Saat ini, kata dia, pihak managemen Objek Pariwisata Monkey Forest Ubud tengah melakukan rapat terkait masalah ini.

LIHAT JUGA:

“Itu pelecehan, tapi karyawan tidak ada yang tahu, kamungkinan karyawan tidak sampai batas sana. Dari suara video, kemungkinan guide yang memandu kedua wisatawan itu bukan orang Hindu, jadi dia tak tahu yang dilakukan wisatawannya telah melecehkan umat Hindu,” ujar sumber yang tak mau disebut identitasnya.

Bidang Informasi Objek Wisata Monkey Forest Ubud mengatakan, saat ini pihak manajemen tengah mengadakan rapat terkait kejadian tersebut.

“Saat ini pihak manajemen tengah menelusuri kebenaran kejadian itu. Kami belum bisa pastikan itu terjadi di kawasan Monkey Forest Ubud,” ujar seorang staf saat dihubungi via telepon.

Monkey Forest Ubud memiliki nama asli Mandala Wisata Wenara Wana.

Namun di kalangan wisatawan lebih dikenal dengan sebutan Monkey Forest Ubud.

Monkey Forest Ubud merupakan sebuah hutan keramat yang dihuni oleh ratusan kera yang terletak di Desa Padangtegal, Ubud, Gianyar Bali.

4 dari 4 halaman

Kawasan hutan ini memiliki luas sekitar 27 hektare.

Tidak hanya sekadar menjadi hunian ratusan kera, tetapi juga ada tiga pura di dalamnya yang telah berusia lebih dari 500 tahun.

Ketiga pura tersebut yaitu Pura Agung Dalem, Pura Beji, dan Pura Prajapati.

Merupakan cagar alam, Monkey Forest Ubud memiliki 115 spesies pohon yang menjadi hunian kurang lebih 340 ekor kera panjang.

Sejumlah pengunjung sedang menikmati keindahan Monkey Forest Ubud
Sejumlah pengunjung sedang menikmati keindahan Monkey Forest Ubud (Tribun Bali/Karsiani Putri)

Kera-kera tersebut tahu pengunjung mana yang membawa makanan dan yang tidak.

Pengunjung yang tidak membawa makanan sama sekali tentunya tidak akan digubris oleh monyet-monyet di Monkey Forest.

Monkey Forest Ubud berjarak sekitar 36 kilometer dari Bandara Ngurah Rai, dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam 15 menit.

Untuk tiket masuk, dibanderol dengan tarif Rp 80.000 untuk dewasa dan Rp 60.000 untuk anak-anak usia 3-12 tahun.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Monkey ForestUbudBaliRusiaTuris buleviral di medsos Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved