Breaking News:

Alasan Sate Klathak Ditusuk Jeruji Sepeda dan Asal-usul Namanya yang Unik

Buat yang belum pernah mencoba dan ingin merasakan nikmatnya kuliner daging kambing ini, kamu bisa berkunjung ke Jalan Imogiri, Bantul.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Sate klathak 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu mendengar nama kuliner khas Sate Klathak? Atau bahkan kamu salah satu penggemar beratnya?

Sate Klathak adalah sate kambing yang dibakar dengan cara ditusuk jeruji dengan bumbu garam dan kuah santan.

Buat yang belum pernah mencoba dan ingin merasakan nikmatnya kuliner daging kambing ini, kamu bisa berkunjung ke Jalan Imogiri, Bantul.

Di tempat ini ada sederet warung Sate Klathak yang populer.

Pembakaran sate klathak
Pembakaran sate klathak (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
 

Satu di antaranya sate klathak Pak Pong yang berada di Jalan Sultan Agung No 18 Jejereaen II, Wonokromo, Pleret, Kabupaten Bantul.

Peta menuju Sate Klathak Pak Pong

Warung sate klathak Pak Pong memiliki tempat yang cukup luas dan bisa untuk rombongan.

Namun karena popularitasnya, terkadang Anda harus menunggu cukup lama karena pengunjung yang membeludak, terutama pada akhir pekan atau masa-masa liburan.

Selain Sate Klathak Pak Pong, ada pula Sate Klathak Pak Bari.

Ini pun tak kalah populernya bahkan menjadi tempat syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2).

Rekomendasi 5 Seblak yang Terkenal Enak di Jogja

Sate Klathak Pak Pong, Sajian Sate Legendaris di Jogja

Rekomendasi 7 Warung Sate Klatak Enak dan Terkenal di Pleret Bantul Yogyakarta

2 dari 4 halaman

Peta Menuju Sate Klathak Pak Bari

Pak Bari menjelaskan bahwa dirinya adalah generasi ketiga yang berjualan sate klathak. "Dulu yang pertama kali berjualan sate klathak adalah simbah saya. Kemudian diteruskan olah bapak, kemudian saya," ujarnya.

Sebelum dikenal dengan nama sate klathak, sate jenis ini dikenal dengan nama sate uyah.

Alasannya kerena sate ini hanya dibumbui menggunakan garam (uyah) sehingga menambah keunikan sate klathak.

Suasana warung sate Klathak Pak Bari
Suasana warung sate Klathak Pak Bari (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Alasan kenapa sate klathak ditusuk jeruji besi

Pak Bari menambahkan bahwa awalnya penggunaan jeruji roda sepeda sebagai tusuk satenya agar tidak repot membuat tusuk dari bambu.

Tetapi dengan penggunaan jeruji yang terbuat dari besi menghasilkan daging yang matang sempurna hingga ke dalam daging, karena sifat besi yang menghantarkan panas.

6 Pantai Terbaik di Malang, Cocok Dikunjungi saat Liburan Akhir Pekan

Traveler yang Liburan ke Pantai Harus Tahu, 6 Tanda Sebelum Terjadi Tsunami

Aneka Kuliner Kota Solo Dalam Teaser Video Makanan Kesukaan Presiden Jokowi

Asal usul Nama Sate Klathak

Terkait dengan penamaan klathak, baru diberikan saat Pak Bari yang meneruskan usaha kuliner tersebut sejak tahun 1992.

3 dari 4 halaman

Berawal dari kebiasaan bapak tiga orang anak tersebut mencari biji melinjo untuk dijual sebagai tambahan uang saku di sela-sela membantu berjualan sate.

sate klathak 1
sate klathak 1 (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Saat sedang membakar sate, Pak Bari iseng ikut membakar biji melinjo, dan bagi orang Yogyakarta, isi melinjo juga disebut dengan klathak. Dari situlah ide penamaan sate klathak muncul.

Gurih

Citarasa sate klathak berbeda dari kebanyakan sate. Meskipun cuma diolah menggunakan garam, tetapi hal tersebut menciptakan rasa yang begitu gurih dan daging kambingnya pun terasa begitu empuk.

Satu porsi sate klathak berisikan dua tusuk sate, dan disajikan dengan kuah gulai yang semakin menambah nikmat menyantap sajian satu ini.

Karena keunikannya ini, warung sate klathak Pak Bari menjadi salah satu lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta.

Dalam film tersebut digambarkan Rangga dan Cinta menikmati kelezatan sate klathak di tempat makan yang begitu sederhana.

"Sejak digunakan sebagai lokasi syuting AADC, pengunjungnya semakin banyak," kata Pak Bari.

TONTON JUGA:

sate klathak2
sate klathak2 (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Jika sebelumnya dalam sehari menghabiskan dua hingga tiga ekor kambing, setelah muncul di film AADC dalam sehari warung makan ini bisa menghabiskan delapan hingga 10 ekor kambing.

4 dari 4 halaman

Tidak hanya menyediakan sate klathak, di warung yang setiap harinya buka dari jam 18.30 hingga 02.00 dinihari tersebut juga menyediakan sate bumbu, tongseng, gulai, dan kicik balungan.

sate klathak3
sate klathak3 (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Untuk soal harga, sate klathak masih cukup terjangkau. Dengan Rp20 ribu anda bisa mendapatkan seporsi sate klathak, lengkap dengan kuah gulai, nasi dan juga minum.

Saat ini sebaiknya anda jangan datang terlalu malam untuk memastikan tidak kehabisan olahan sate Pak Bari. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Asal-usul Nama Sate Klathak dan Alasan Kenapa Sate Klathak Ditusuk Jeruji Besi

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
TribunTravel.comsate klathakImogiriBantul
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved