TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Tangkuban Parahu tak lepas dari legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi.
Dalam legenda tersebut, Dayang Sumbi diceritakan sebagai perempuan yang memiliki kecantikan tak lekang oleh waktu meskipun usianya telah menua.
Kecantikan Dayang Sumbi yang awet muda ini membuat anaknya, Sangkuriang pun jatuh cinta.
Tanpa sadar Sangkuriang pun akhirnya jatuh cinta pada sang ibunda.
Tonton juga:
• Legenda Sangkuriang, Dayang Sumbi dan Gunung Tangkuban Parahu
• Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Pengelola Wisata: Tak Ada Wisatawan Cidera
Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi
Dikisahkan Sangkuriang yang sudah puluhan tahun berpisah dengan Ibundanya, Dayang Sumbi, akhirnya bertemu.
Mereka bertemu di hutan yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.
Sangkuriang tak tahu bahwa perempuan itu adalah ibunya.
• Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Mobil Wisatawan Tertutup Abu
• Terekam Kamera, Kepulan Asap Saat Gunung Tangkuban Parahu Erupsi
Sangkuriang pun ingin meminang sang ibunya, namun Dayang Sumbi memberikan syarat yang harus ia selesaikan dalam waktu semalam.
Dayang Sumbi yang tak mau diperistri oleh putranya sendiri, sehingga ia meminta dibikinkan danau berikut kapal besar dalam waktu semalam.
Bermodal kesaktiannya, Sangkuriang mencoba mewujudkan keinginan perempuan cantik yang hendak diperistri.
Namun sayang, saat matahari sudah mulai muncul di ufuk timur, danau dan perahu belum tuntas.
Bala bantuan jin yang dikerahkan Sangkuriang pergi sebelum permintaan Dayang Sumbi tuntas.
Batal mewujudkan syarat yang diminta Dayang Sumbi, Sangkuriang marah. Perahu pun ditendang dan terbalik.
Kini perahu tersebut dalam mitos mewujud menjadi puncak Gunung Tangkuban Parahu.
Sementara danau yang dibuatnya, kini berwujud kawah besar yang kini dinamai Kawah Ratu yang berada persis di sebelah barisan bukit membentuk perahu terbalik.
Rahasia kecantikan Dayang Sumbi
Mengutip dari Tribun Jabar, ada sebuah daun yang menjadi mitos rahasia kecantikan Dayang Sumbi.
Daun tersebut bernama Daun Manarasa.
Menurut mitos, daun ini disebut-sebut sebagai daun yang bisa menjaga kecantikan Dayang Sumbi agar tetap awet muda.
Tumbuhan ini biasanya tumbuh di sepanjang bibir jurang kawah dan pinggiran kawasan dekat Kawah Ratu.
Tanaman Manarasa terlihat tumbuh subur di tubir bibir kawah.
Selain manarasa, tidak ada tanaman lain yang hidup subur di bibir kawah.
Akar tanaman Manarasa ini sangat kokoh dan menancap di sela-sela tanah dan bebatuan.
Tebing tinggi ini berada di atas kawah yang memiliki kedalaman sekitar 100-200 meter.
Dari kawah raksasa berukuran sekitar 10 hektare tersebut, terlihat kepulan asap dari tengah kawah.
Jika traveler berada di sekitar lokasi, bau belerang pun akan tercium menyengat.
Namun menurut masyarakat setempat, bau belerang inilah yang membuat tanaman ini tumbuh dengan subur.
"Manarasa hanya bisa hidup di sini. Tanaman ini tumbuh subur karena belerang," jelas Sodikin, dikutip TribunTravel dari Tribun Jabar, Sabtu (27/7/2019).
Rasa daun Manarasa ini adalah campuran dari rasa asam dan pahit.
Selain jadi rahasia kecantikan yang awet muda Dayang Sumbi, Sodikin juga menjelaskan daun Manarasa juga sering digunakan untuk mengobati sakit perut.
Selain itu ada daun ini juga berguna untuk menghilangkan nikotin bagi perokok.
Bagi traveler yang penasaran bisa membuktikannya langsung di Gunung Tangkuban Parahu kawasan Ciater, Jawa Barat.
Letaknya sekitar 10 kilometer dari Lembang, Bandung yang sangat terkenal kawasan wisatanya.
Gunung Tangkuban Parahu, gunung yang puncaknya menyerupai perahu terbalik, menyimpan berbagai mitos.
• 7 Rekomendasi Tempat Makan Dekat Merlion Park Singapura
• Wisata Kuliner di Bandung, Wajib Coba 10 Makanan Khas Jawa Barat Ini
• Jangan Ditiru! Ini 5 Kelakukan Penumpang Pesawat yang Paling Menyebalkan
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)