Breaking News:

Ini Dia Sungai Keramik yang Seakan Membelah Desa Sawai di Maluku Tenggara

Desa Sawai miliki sebuah sungai yang seakan-akan membelah desa tersebut, penduduk sekitar menyebutnya dengan nama Sungai Keramik.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
instagram/dhenaanggur
Desa Sawai yang berada di Pulau Seram utara Maluku 

TRIBUNTRAVEL.COM - Desa Sawai merupakan nama salah satu desa yang ada di Maluku Tenggara dan berada di kawasan Taman Nasional Manusela.

Tidak ada literatur resmi mengenai asal mula Desa Sawai, namun menurut penduduk lokal, Desa Sawai pertama kali dibangun oleh para pedagang Arab.

Para Pedagang Arab yang datang ke Pulau Seram sebelum Spanyol, Portugis maupun Belanda datang ke Maluku.

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air Terjun di Semarang

Fenomena Bun Upas di Dieng Diprediksi Muncul hingga Oktober Mendatang

Tonton juga: 

Uniknya, tidak seperti desa-desa di daerah lainnya, Desa Sawai memiliki sebuah sungai yang seakan-akan membelah desa tersebut.

Ini dikarenakan posisi sungai yang berada di tengah-tengah Desa Sawai.

Banyak orang menjuluki sungai tersebut dengan nama Sungai keramik karena dari pondasi dasar, dinding hingga batas tepian sungai yang menempel dengan pemukiman penduduk berbahan lapis dari ubin keramik.

Meskipun sungai keramik sering dijadikan tempat aktivitas penduduk Desa Sawai, mulai dari mandi hingga mencuci pakaian, sungai ini tetap terjaga kebersihannya.

Bahkan sungai keramik ini juga menjadi jantung air bersih bagi kehidupan penduduk Desa Sawai.

Daftar Harga Tiket KA Bandara Jakarta Diskon 57 Persen Selama Juli 2019

Pengunjung Bisa Camping di Dieng Saat Dieng Culture Festival 2019

Luas Desa Sawai sendiri mencapai 15 hektar dengan jumlah penduduk sekira 4.000 jiwa.

Selain memiliki sungai keramik, Desa Sawai juga menyimpan banyak keindahan alam.

Di antaranya terumbu karang di laut yang masih bersih dan belum tercemar limbah perkotaan.

2 dari 2 halaman

Penasaran dengan keindahan Desa Sawai?

Traveler yang ingin mengunjungi Desa Sawai bisa menggunakan pesawat terbang ke Bandara Pattimura, Ambon.

Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan mobil taksi menuju Pelabuhan Tuleha.

Dari pelabuhan Tuleha, traveler harus naik kapal ferry ke Pelabuhan Amahai di Pulau Seram yang merupakan pulau terbesar di Provinsi Maluku.

Perjalanan berikutnya dari Amahai bisa ditempuh dengan transportasi umum maupun rental mobil.

Karena jalanan yang belum mulus, perjalanan ini akan menempuh waktu sekira tiga jam hingga traveler sampai di Horale, daratan terakhir sebelum mencapai Sawai.

6 Tempat Wisata Populer di Kulon Progo, Lokasinya Dekat Bandara Internasional Yogyakarta

Liburan di Malang, Wajib Mampir Kampung Warna Jodipan untuk Foto Selfie

20 Daftar Restoran Halal di Taipei untuk Traveler Muslim yang Liburan ke Taiwan

Jelang Dieng Culture Festival 2019, Homestay Sudah Dipesan Sejak Awal Tahun

5 Rekomendasi Street Food di Semarang yang Wajib Kamu Coba

Punthuk Mongkrong, Tempat Melihat Sunrise dan Sunset di Magelang

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Maluku TenggaraPulau SeramAmbonTaman Nasional ManuselaSungai keramik Pisang Asar Ikan Asar Elly Toisuta Pantai Hukurila Pulau Seram Pantai Nanseri Baju Cele
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved