TRIBUNTRAVEL.COM - Operasional penerbangan domestik dengan pesawat jet di Bandara Internasional Husein Sastranegara dialihkan ke Bandara Internasional Kertajati mulai hari ini Senin (1/7/2019).
Dikutip TribunTravel dari Kompas, kesepakatan tersebut tercapai dalam sebuah rapat yang digelar di Kertajati dan dipimpin oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta dihadiri antara lain oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, PT Angkasa Pura II (Persero), PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), AirNav Indonesia, dan perwakilan dari maskapai nasional.
“Pemerintah pusat berkomitmen untuk mengatur semua stakeholder agar pelayanan di Kertajati menjadi baik. Kamirencanakan paling lambat 1 Juli 2019, karena bertahap. Di sini (Kertajati) ada 28 take off, 28 landing. Berarti ada 56 take off dan landing yang pindah ke Kertajati yaitu semua pesawat jet (rute) dalam negeri,” ujar Menhub kepada Kompas.
Untuk operasional pesawat baling-baling atau propeller dan rute luar negeri tetap berada di Bandara Husein Sastranegara.
Kepada Kompas, President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan saat ini tengah dilakukan pendataan terkait kebutuhan yang diperlukan maskapai agar pengalihan penerbangan perjalan mulus.
Agar perpindahan lancar, PT Angkasa Pura II telah mendata kebutuhan maskapai untuk mendarat di Bandara Kertajati.
Tonton juga:
Berikut fakta-fakta Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Majalengka:
1. Lokasi Bandara Kertajati
Bandar Udara Internasional Jawa Barat berada di Majalengka, Jawa Barat.
Perjalanan dari Bandung menuju Bandara Kertajati saat ini bisa ditempuh sekitar 2,5 jam.
Namun, jika Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) selesai, hanya dibutuhkan waktu 45 menit.
Tol tersebut diperkirakan selesai akhir 2020.
2. Bandara terbesar di Jawa Barat
Bandara Kertajati merupakan bandara terbesar di Jawa Barat dan diproyeksikan sebagai bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta.
Pada tahap awal, Kertajati memiliki luas terminal mencapai 96.000 meter persegi dengan kapasitas 5 juta penumpang.
Pada pengembangan akhir, atau tahap ultimate, Kertajati akan diperkuat terminal berkapasitas 29,3 juta per tahun pada 2032.
3. Jadi pedongkrak ekonomi Jawa Barat
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan operasional Kertajati sudah dinantikan oleh masyarakat Jabar.
“PAD (Pendapatan Asli Daerah) Jawa Barat akan bertambah dan perekonomian masyarakat sekitar (Kertajati) akan ada peberubahan,” jelas Wagub Jabar kepada Kompas.
4. Alasan perpindahan ke Bandara Kertajati
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, alasan pihaknya memindahkan rute penerbangan karena ada beberapa kekurangan di Bandara Husein Sastranegara.
"Kenapa menggunakan propeler saja? Karena di Bandung landasannya pendek, agak cekung, banyak penduduk dan sebagainya. Dengan pesawat jenis itu, kecepatannya lebih rendah, kita bisa mengantisipasi lebih baik dan keunggulan dari propeler atau yang biasa disebut ATR itu bisa melayani rute-rute pendek seperti ke Tasikmalaya,” ujar Budi di Kertajati.
Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut saat Kemenhub memindahkan 13 rute penerbangan yang tadinya di Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara International Jawa Barat (BIJB), Kertajati pada 18 Juni 2019 lalu.
5. Layani 3780 penumpang di hari pertama
Direktur PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), Muhamad Singgih mengatakan, 3.782 penumpang itu terlayani dalam 36 pergerakan pesawat.
Rute keberangkatan yang dilayani dari Kertajati, yakni Denpasar, Medan, Palembang, Lombok, Banjarmasin, Pekanbaru, Balikpapan, Pontianak, Batam, Surabaya, dan Makassar.
6. Rute yang dipindahkan
Dengan perpindahan Bandara Internasional Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Kertajati berikut rute yang dialihkan untuk sementara:
1. Surabaya : 14 penerbangan per hari
2. Denpasar : 12 penerbangan per hari
3. Pekanbaru: 4 penerbangan per hari
4. Banjarmasin: 2 penerbangan per hari
5. Kualanamu: 6 penerbangan per hari
6. Ujung Pandang: 2 penerbangan per hari
7. Palembang: 4 penerbangan per hari
8. Padang: 2 penerbangan per hari
9. Balikpapan: 2 penerbangan per hari
10. Yogyakarta: 2 penerbangan per hari
11. Lombok: 2 penerbangan per hari
12. Pontianak: 2 penerbangan per hari
13. Batam: 2 penerbangan per hari