7 Tempat Wisata Populer di Dunia yang Dipenuhi Sisa Tubuh Manusia

Paljor disebut Green Boots karena ia mengenakan sepatu bot hijau.

Dia telah menjadi sangat terkenal sehingga kantong di mana dia membeku sampai mati disebut Gua Sepatu Hijau.

Enklaf adalah tempat istirahat yang populer bagi pendaki yang turun dari Everest.

Mayat sering ditinggalkan di Everest karena bahaya yang harus ditempuh saat mencoba menyelamatkannya.

Antara enam dan delapan panduan Sherpa diperlukan untuk mengambil mayat dari Everest.

Tubuh selalu berat, kadang hingga dua kali lebih berat korban ketika hidup, karena mereka beku.

Selain itu biaya pengambilan mayat bisa mencapai miliaran rupiah.

2. Sungai Kuning

• Yellow River, Sungai Kebanggaan Tiongkok yang Sering Ada Penemuan Jasad Manusia

Sungai Kuning China selalu penuh dengan sisa-sisa orang yang bunuh diri, tenggelam saat berenang, atau dibuang di sungai setelah mereka dibunuh.

Pemerintah tidak tertarik untuk mengambil jenazah, menyebabkan pengusaha kreatif seperti Wei Xinpeng mengambil mayat untuk mendapatkan uang.

Xinpeng telah mencatat jembatan di mana mayat yang berakhir di sungai tidak bisa lewat.

Dia mendayung ke jembatan dengan kapalnya dan mengeluarkan mayat yang ditemukannya.
Dia menyimpan mayat-mayat di teluk dan kemudian mengeluarkan iklan surat kabar yang menggambarkan mereka.

Keluarga membayar sedikit biaya untuk mengonfirmasi apakah mayat itu milik kerabat.

Ketika itu terjadi, mereka membayar USD 500 lagi untuk mengambil jasadnya.

Pada 2010, Xinpeng mengatakan ia telah menemukan 500 mayat dalam tujuh tahun.

3. Katakombe Paris

• 5 Tempat Paling Tersembunyi di Dunia yang Berada Tepat di Bawah Kaki Kita, Ada Katakombe di Paris

Pada abad ke-18, dewan kota Paris menyadari bahwa mereka kehabisan ruang kuburan.

Jadi mereka sepakat untuk mengubah tambang di bawah Paris menjadi katakombe dan mengisinya dengan sisa-sisa lebih dari enam juta orang yang terkubur di kuburan yang tersebar di seluruh kota.

Siapa pun yang mengangkut tengkorak dan tulang ke dalam katakombe awalnya hanya melemparkannya.

Namun, para pekerja mulai mengatur tengkorak dan tulang secara artistik.

Banyak pengunjung akan diajak melihat jutaan tulang dan tengkorak yang terbentang sepanjang 2 kilometer (1,2 mil) yang merupakan bagian dari tur.

Terowongan dapat dicapai dengan tangga yang mengarah lebih jauh ke dalam katakombe.

Di akhir tur ada tangga lain yang mengarah ke bagian atas katakombe.

Wisatawan dikatakan sering tertutup debu tulang di akhir perjalanan.

4. Museum London

• Restoran Hands Off di London Ini Ajak Pengunjung Makan Tanpa Tangan

Sekitar 20.000 kerangka disimpan di ruang bawah tanah di Museum London.

Kubah dibangun dengan dinding beton dan disembunyikan dari wisatawan.

Kerangka itu milik orang-orang yang meninggal sejak Romawi memerintah Inggris hingga abad ke-19.

Mereka disimpan dalam kotak kardus yang diberi label "kerangka manusia" atau "kerangka bayi manusia," dalam kasus bayi.

Museum menyimpan mayat-mayat untuk mempelajari sejarah London .

5. Danau Roopkund

• Danau Roopkund - Menakutkan! Bukan Air, Lokasi Ini Malah Berisi Ratusan Kerangka Manusia

Danau Roopkund di Uttarakhand, India, dikenal karena tulang belulangnya.

Danau itu sering tertutup es.

Tetapi ketika es mencair - seperti yang sering terjadi - wisatawan disuguhi pemandangan lebih dari 200 kerangka manusia yang tersebar di sepanjang tepiannya.

Kerangka itu pertama kali ditemukan selama Perang Dunia II pada 1942.

Kerangka tersebut memiliki penyok pada tengkorak dan pundak mereka, menunjukkan bahwa mereka telah terkena sesuatu dari atas.

Inggris awalnya mencurigai mereka adalah sisa-sisa tentara Jepang yang berusaha menyelinap ke India.

Mereka kemudian menyadari bahwa kerangka itu terlalu tua untuk menjadi orang Jepang.
Sejarawan mengunjungi kembali danau pada 2004 dan mengkonfirmasi bahwa tulang-tulang itu milik dua kelompok orang yang terbunuh oleh hujan es sekitar 850 Masehi.

Satu kelompok adalah keluarga atau suku, sementara yang lain adalah portir atau pemandu mereka.

Bencana ini terjadi ketika mereka mengalami hujan es.

Mereka tidak punya tempat untuk bersembunyi dan mati setelah mereka terus-menerus dihantam batu es kriket sebesar bola.

6. Pompeii

• Bar Fast Food berusia 2.000 tahun ditemukan di Pompeii, Bukti Makanan Cepat Saji Ada Sejak Dulu

Gunung Vesuvius meletus sekitar tengah hari pada 24 Agustus 79 Masehi.

Letusan itu melemparkan abu panas ke udara dan turun ke kota Pompeii dan Herculaneum.

Abu jatuh pada manusia dan rumah, menghalangi pintu dan menyebabkan atap runtuh.

Itu juga memenuhi jalan, lebih lanjut mencegah orang melarikan diri.

Sementara ribuan orang menerjang abu dan melarikan diri, ribuan lainnya tetap tinggal di rumah mereka, di mana mereka meringkuk ketakutan dan menutupi kepala mereka dengan bantal.

Siapa pun yang selamat dari abu yang jatuh dan atap yang runtuh sudah mati keesokan paginya ketika aliran piroklastik datang mengalir ke sisi gunung .

Pompeii dilupakan sampai ditemukan pada 1738.

Para penggali mulai bekerja dan segera menyadari bahwa kerangka orang yang terbunuh selama letusan 79 M dikelilingi oleh ruang-ruang kosong dalam bentuk yang dulunya adalah tubuh mereka.

Saat ini, kami memiliki ratusan cetakan sisa-sisa orang yang meninggal selama letusan yang terkenal itu.

Ada juga sisa-sisa babi dan anjing.

Sekitar 1.150 mayat telah digali dari Pompeii pada 2015.

Namun, sejarawan percaya lebih dari 2.000 orang meninggal di Pompeii.

Mengingat bahwa baru tiga perempat dari Pompeii telah digali, mungkin masih ada lebih banyak kerangka di bawah tanah.

7. Tembok Besar China

• 4 Objek Wisata Paling Populer di Dunia yang Berisikan Ratusan Mayat, di Antaranya Tembok Besar China

Tembok Besar China, yang totalnya sekitar 21.000 kilometer (13.000 mil), mungkin merupakan struktur paling populer yang dibangun di China kuno .

Tembok Besar China dibangun oleh beberapa kaisar, dimulai dengan Qin Shi Huang sekitar 221 SM.

Namun, sebagian besar sisa dinding hari ini dibangun pada masa dinasti Ming (1368–1644).

Para narapidana dan tentara membentuk sebagian besar tenaga kerja pada saat Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan pembangunan tembok.

Diperkirakan 400.000 pekerja meninggal selama konstruksi saat itu.

Sebagian besar orang mati diyakini terkubur di dalam tembok.

• Menilik Wat Arun, Kuil Tempat Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Foto Bareng

• 4 Hal Aneh yang Disewa Orang saat Liburan, di Antaranya Peziarah

• Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Traveling ke Thailand, Foto Bareng di Wat Arun

• 5 Kuliner Legendaris di Yogyakarta yang Cocok Jadi Menu Makan Malam

• 6 Oleh-oleh yang Wajib Dibeli saat Liburan Akhir Pekan ke Bali

TribunTravel/Ambar Purwaningrum