TRIBUNTRAVEL.COM - Petra dikenal wisatawan sebagai kota batu pasir-nya yang spektakuler.
Kota batu pasir di Petra, Yordania dibangun pada abad ke-3 SM oleh orang-orang Nabatea.
Mereka mengukir istana, kuil, makam, ruang penyimpanan, dan istal dari tebing batu lunak.
Saat ini, kota batu pasir di Petra menjadi Situs Warisan Dunia yang cukup dikenal oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Jika kamu berencana liburan ke Yordania, tak lengkap rasanya tanpa menghabiskan waktu menjelajahi Kota Kuno yang luar biasa ini.
Kamu bisa melewati kota Wadi Musa yang lokasinya berdekatan, yang merupakan akomodasi dan pusat transportasi utama di Petra.
• 7 Situs Arkeologi Favorit Wisatawan di Petra, Yordania yang Wajib Dijelajahi
• 5 Bangunan Paling Tua di Bumi, Gua Theopetra Dibuat 21 Ribu Tahun Sebelum Masehi
• Selain Petra di Yordania, Ini 6 Destinasi Wisata Terindah di Kawasan Timur Tengah
TONTON JUGA :
Satu di antara destinasi favorit wisatawan yang menjelajahi kota kuno di Petra adalah Siq.
Kota Kuno Petra bisa dicapai melalui Siq, berdinding tinggi sepanjang 1,2 km - celah di bebatuan yang pernah terkoyak oleh kekuatan tektonik.
Saat kamu mulai melintasi kawasan Siq, kamu akan dihadapkan pada pemandangan indah yang tidak ada habisnya.
Siq atau ngarai merupakan dinding vertikal yang sempit yang menjadi daya tarik utama di Petra.
Pintu masuk ke Siq dulunya ditandai oleh lengkung monumental Nabatea yang bertahan sampai akhir abad ke-19, dan beberapa sisa dapat dilihat di ceruk kembar di kedua sisi pintu masuk.
Secara teknis, Siq, dengan dinding setinggi 200m, bukanlah ngarai yang diukir oleh air, tetapi sebuah blok tungga terpisah oleh kekuatan tektonik.
Gempa bumi pada tahun 555 M mungkin menjadi penyebab kerusakan kota ini, tetapi untungnya banyak dari struktur Petra tetap utuh, sehingga menjadikannya harta karun terpendam dalam dunia arsitektur.
Pada berbagai titik, kamu bisa melihat batu berbagai ukuran di setiap sisi, khususnya ketika Siq mulai menyempit menjadi 2 meter lebarnya.
Terlihat saluran asli memotong dinding untuk membawa air ke Petra, dan di beberapa tempat pipa terakota berusia 2000 tahun masih ada.
Beberapa sejarawan berspekulasi, fungsi utama Siq mirip dengan Jalan Suci Yunani-Romawi kuno.
Banyak hiasan dinding yang masih terlihat sampai sekarang di sepanjang dinding Siq.
Ukiran ini dirancang untuk menampilkan figur dewa utama Nabataean, Dushara.
Situs-situs suci kecil ini berfungsi sebagai batu ujian bagi para peziarah dan pendeta, menjadi penghubung menuju ke kuil, makam, dan tempat-tempat suci di jantung kota.
Pada satu titik, Siq terbuka lebih lebar untuk memperlihatkan kuburan persegi di sebelah pohon ara.
Sedikit lebih jauh, ada ukiran unta dan kafilah yang lapuk di dinding kiri.
Saluran air lewat di belakang ukiran ini.
Lorong siq berakhir di dinding-dinding yang hampir tampak berada di atas kepala, menutup suara dan cahaya menuju sebuah tempat yang dikenal warga lokal sebagai Al Khazneh.
Al Khazneh atau ruang harta karun diukir dari batu pasir di Siq mendapatkan namanya dari penduduk lokal yang yakin bahwa firaun Mesir menyembunyikan hartanya di dalam guci.
Di depan bangunan ini terdapat pilar-pilar bergaya Yunani yang megah.
• Sharp, Gunung Batu di Planet Mars yang Memiliki Struktur Serupa dengan Gunung di Petra
• Petradox sampai Fulacht Fiadh, 6 Artifak Berusia Ribuan Tahun yang Jadi Misteri hingga Saat Ini
• Petra hingga Angkor Wat, Menelisik Sejarah Kota Hilang yang Ikonik
TribunTravel.com/rizkytyas