Konsumsi Avtur di Bandara Jateng-DIY Naik 22,4% saat Musim Mudik Lebaran
Konsumsi Avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang naik pada sepekan terakhir.
Editor: Rizky Tyas Febriani
TRIBUNTRAVEL.COM - Konsumsi Avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang naik pada sepekan terakhir.
Kenaikan tertinggi terjadi pada H-2 Lebaran (3/6) kemarin yang meningkat hingga 22.4% atau menjadi 476KL/hari dibanding rata-rata normal harian 389KL/hari.
General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV, Iin Febrian menjelaskan, pada wilayah kerja MOR IV secara presentase kenaikan tertinggi terjadi di Bandara Ahmad Yani Semarang yaitu 35,5% menjadi 161KL/hari dibandingkan rata-rata harian normalnya yaitu 119KL/hari.
"Kalau dari frekuensi pengisian avtur di pesawat, Bandara yang mengalami peningkatan frekuensi paling signifikan yakni DPPU Adi Sucipto, bila selama kondisi normal melayani pengisian avtur pesawat rata-rata sebanyak 49 kali per hari, saat H-2 Lebaran dapat melayani pengisian avtur hingga 64 kali per hari" jelas Iin, Selasa (4/6/2019) dalam keterangannya.
• LIP Berhasil Temukan 16 Spesies Keong Darat dari Berbagai Daerah di Jawa
• Rekomendasi 7 Makanan Khas Manado yang Bisa Dijadikan Oleh-oleh
• BMKG Beri Peringatan Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Indonesia
• 6 Mitos Tentang Cara Bertahan Hidup yang Ternyata justru Membahayakan Nyawa
Selama masa satgas Lebaran 2019, konsumsi harian avtur tertinggi terjadi di H-2 lebaran yang diprediksi menjadi puncak arus mudik bagi pemudik yang menggunakan moda transportasi pesawat.
Sementara itu, berbeda dengan bandara-bandara lain yang mengalami peningkatan konsumsi avtur, bandara Adi Sumarmo, Solo selama sepekan ini tercatat mengalami penurunan konsumsi avtur signifikan hingga lebih dari 17,7% per hari.
Bila saat normal harian konsumsinya bisa mencapai 54KL/hari, saat H-2 lebaran kali ini hanya sebesar 44KL/ hari atau berkurang hingga 10KL/hari.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Mendekati Lebaran, Konsumsi Avtur di Bandara Jateng-DIY Naik 22,4%